ISMIDAR ABDURRAHMAN AS-SANUSI·23 OKTOBER 2016
OLEH : Ismidar Abdurrahman As-Sanusi
PEMBUATAN SAJADAH YANG BERTULISKAN LAFADZ TAUHID KEPUTUSAN MUKTAMAR NU KE-25 Di Surabaya Pada Tanggal 20-25 Desember 1971 M.
319. Pembuatan Sajadah dengan Bertuliskan Kalimah Tauhid
S. Dapatkah dibenarkan pembuatan sajadah yang dijual kepada umum dengan bertuliskan kalimat Tauhid dan sesamanya?
J. Membuat/menjual sajadah yang bertuliskan kalimat Tauhid dan sesamanya tidak bisa dibenarkan, karena "mumtahan" (dihina), sebab sajadah itu disediakan untuk alas shalat.
Keterangan, dari kitab :
1.I’anatu Al Tholibin I / 69
(قوله: ومدّ الرّجل للمصحف ما لم يكن على مرتفع)
بالرفع عطف على تمكين أيضا، أي ويحرم مدّ الرجل لما فيه من الإزدراء به. وقال فى المغنى: ويحرم الوضع على فراس أو خشب نوقش بالقرآن كما فى الأنوار {جز 1 ص: 33} أو بشيئ من أسمائه تعالى.
Terjemah :
(dan memanjangkan kaki ke arah mushaf, selama mushaf tidak berada pada tempat yang tinggi). Artinya : haram memanjangkan kaki ke arah Al Qur’an (mushaf) karena hal itu ada unsur merendahkan Al Qur’an. Dalam kitab Nughni dikatakan : haram menginjak alas (kambal) atau kayu papan yang diukir dengan Al Qur’an seperti keterangan dalam kitab Al Anwar, jilid 1 hal 33 atau diukir dengan sesuatu dari Asma, Allah SWT.
2.Al Iqna’ I / 328
ويكره كتب القرآن على حائط ولو لمسجد وسياب وطعام ونحو ذلك.....ويحرم المشي على فراش أو خشب نوقش بشيئ من القرآن.
Terjemah :
Makruh menulis Al Qur’an di tembok walaupun tembok masjid, pakaian dan makanan serta sesamanya. Dan haram berjalan pada alas (lemek) atau papan yang diukir dengan sesuatu (lafadz) Al Qur’an.
Lihat : AHKAMUL FUQOHA SOLUSI PROBLEMATIKA AKTUAL HUKUM ISLAM hal 352
LINK ASAL:
https://www.facebook.com/groups/asawaja/permalink/1130184830362834/
Dokumen FB:
https://www.facebook.com/notes/diskusi-hukum-fiqih-berdasarkan-empat-madzhab/0134-etika-pembuatan-sajadah-yang-bertuliskan-lafadz-tauhid/1130763150305002/
OLEH : Ismidar Abdurrahman As-Sanusi
PEMBUATAN SAJADAH YANG BERTULISKAN LAFADZ TAUHID KEPUTUSAN MUKTAMAR NU KE-25 Di Surabaya Pada Tanggal 20-25 Desember 1971 M.
319. Pembuatan Sajadah dengan Bertuliskan Kalimah Tauhid
S. Dapatkah dibenarkan pembuatan sajadah yang dijual kepada umum dengan bertuliskan kalimat Tauhid dan sesamanya?
J. Membuat/menjual sajadah yang bertuliskan kalimat Tauhid dan sesamanya tidak bisa dibenarkan, karena "mumtahan" (dihina), sebab sajadah itu disediakan untuk alas shalat.
Keterangan, dari kitab :
1.I’anatu Al Tholibin I / 69
(قوله: ومدّ الرّجل للمصحف ما لم يكن على مرتفع)
بالرفع عطف على تمكين أيضا، أي ويحرم مدّ الرجل لما فيه من الإزدراء به. وقال فى المغنى: ويحرم الوضع على فراس أو خشب نوقش بالقرآن كما فى الأنوار {جز 1 ص: 33} أو بشيئ من أسمائه تعالى.
Terjemah :
(dan memanjangkan kaki ke arah mushaf, selama mushaf tidak berada pada tempat yang tinggi). Artinya : haram memanjangkan kaki ke arah Al Qur’an (mushaf) karena hal itu ada unsur merendahkan Al Qur’an. Dalam kitab Nughni dikatakan : haram menginjak alas (kambal) atau kayu papan yang diukir dengan Al Qur’an seperti keterangan dalam kitab Al Anwar, jilid 1 hal 33 atau diukir dengan sesuatu dari Asma, Allah SWT.
2.Al Iqna’ I / 328
ويكره كتب القرآن على حائط ولو لمسجد وسياب وطعام ونحو ذلك.....ويحرم المشي على فراش أو خشب نوقش بشيئ من القرآن.
Terjemah :
Makruh menulis Al Qur’an di tembok walaupun tembok masjid, pakaian dan makanan serta sesamanya. Dan haram berjalan pada alas (lemek) atau papan yang diukir dengan sesuatu (lafadz) Al Qur’an.
Lihat : AHKAMUL FUQOHA SOLUSI PROBLEMATIKA AKTUAL HUKUM ISLAM hal 352
LINK ASAL:
https://www.facebook.com/groups/asawaja/permalink/1130184830362834/
Dokumen FB:
https://www.facebook.com/notes/diskusi-hukum-fiqih-berdasarkan-empat-madzhab/0134-etika-pembuatan-sajadah-yang-bertuliskan-lafadz-tauhid/1130763150305002/