1093. HUKUM LAKI-LAKI MEMAKAI GELANG DAN KALUNG





Pertanyaan:
Izin mau tanya,
Gimana hukumnya laki2 memakai gelang?
[Mu'adz bin Jabal]
#########

maaf adakah yg tau dalilnya boleh atw haramnya memakai gelang atw kalung bisasa bagi laki2..
[Ayuy]

Jawaban:
Laki-laki memakai gelang tangan, gelang lengan dan kalung diperbolehkan dengan syarat:
• Tidak terbuat dari emas dan perak
Khusus emas, sedangkan perak Madzhab Syafi'i berselisih pendapat, pendapat Jumhur Tidak memperbolehkan sedangkan menurut sebagian pendapat seperti ungkapan Al Mutawalli diperbolehkan.
• Tidak gelang tangan, gelang lengan dan kalung khusus wanita.

Bila memenuhi persyaratan diatas boleh laki-laki memakainya.

وَأَمَّا الْفِضَّةُ: فَيَجُوزُ لِلرِّجَالِ التَّخَتُّمُ بِهَا، وَهَلْ لَهُ لُبْسُ مَا سِوَى الْخَاتَمِ مِنْ حُلِيِّ الْفِضَّةِ، كَالدُّمْلُجِ، وَالسِّوَارِ، وَالطَّوْقِ؟ قَالَ الْجُمْهُورُ: يَحْرُمُ، وَقَالَ صَاحِبُ «التَّتِمَّةِ» وَالْغَزَالِيُّ فِي فَتَاوِيهِ: يَجُوزُ؛ لِأَنَّهُ لَمْ يَثْبُتْ فِي الْفِضَّةِ إِلَّا تَحْرِيمُ الْأَوَانِي، وَتَحْرِيمُ التَّحَلِّي عَلَى وَجْهٍ يَتَضَمَّنُ التَّشْبِيهَ بِالنِّسَاءِ.
Adapun perak, maka boleh bagi laki-laki memakainya, apakah diperkenankan bagi laki-laki memakai perhiasan dari perak selain cincin seperti gelang tangan, gelang lengan dan kalung? Berkata Jumhur : Diharamkan, berkata pengarang " Tatimmah " dan Ghazali dalam Fatawinya : Diperbolehkan karena yang diharamkan dalam barang yang terbuat dari perak sebatas barang-barang perkakas dan adanya unsure penyerupaan dengan wanita.
[an Nawawi, Roudhoh at Tholibin Juz 2 Halaman 262, Al Maktab al Islami Beirut Damaskus 'Amman]

قَالَ أَصْحَابُنَا يَجُوزُ لِلرَّجُلِ خَاتَمُ الْفِضَّةِ بِالْإِجْمَاعِ وَأَمَّا مَا سِوَاهُ مِنْ حُلِيِّ الْفِضَّةِ كَالسِّوَارِ
وَالْمُدَمْلَجِ وَالطَّوْقِ وَنَحْوِهَا فَقَطَعَ الْجُمْهُورُ بِتَحْرِيمِهَا وَقَالَ الْمُتَوَلِّي وَالْغَزَالِيُّ فِي الْفَتَاوَى يَجُوزُ لِأَنَّهُ لَمْ يَثْبُتْ فِي الْفِضَّةِ إلَّا تَحْرِيمُ الْأَوَانِي وَتَحْرِيمُ التَّشَبُّهِ بِالنِّسَاءِ وَالصَّحِيحُ الْأَوَّلُ لِأَنَّ فِي هَذَا تَشَبُّهًا بِالنِّسَاءِ وَهُوَ حَرَامٌ
Berkata Para Pengikut Madzhab Syafi’i “Boleh bagi laki-laki memakai cincin perak dengan kesepakatan ulama sedang untuk perhiasan lainnya semacam gelang tangan, gelang lengan, kalung dsb menurut mayoritas ulama mengharamkannya.
Berkata al-Mutawally dan al-Ghozali “Boleh memakai perhiasan-perhiasan diatas yang terbuat dari perak karena yang diharamkan dalam barang yang terbuat dari perak sebatas barang-barang perkakas dan adanya unsure penyerupaan dengan wanita”. Namun yang shahih adalah pendapat pertama karena dalam masalah ini terjadi penyerupaan dengan wanita yang diharamkan. [an Nawawi, Al-Majmu’ Syarh al Muhadzdzab Juz 4 Halaman 444, Darul Fikr]

(وَلِلرَّجُلِ لُبْسُ خَاتَمِ الْفِضَّةِ) لِلْإِتْبَاعِ وَالْإِجْمَاعِ بَلْ يُسَنُّ لَهُ كَمَا مَرَّ مَعَ زِيَادَةٍ فِي بَابِ مَا يَجُوزُ لُبْسُهُ (لَا) لُبْسُ (السِّوَارِ) بِكَسْرِ السِّينِ وَضَمِّهَا (وَنَحْوِهِ) كَالدُّمْلُجِ وَالطَّوْقِ فَلَا يَحِلُّ لَهُ وَلَوْ مِنْ فِضَّةٍ لِأَنَّ فِيهِ خُنُوثَةٌ لَا تَلِيقُ بِشَهَامَةِ الرِّجَالِ.
Diperbolehkan bagi laki-laki memakai cincin dari perak karena mengikuti Nabi dan Ijma' Ulama bahkan disunahkan baginya memakai cincin dari perak sebagaimana diterangkan dalam ziyadah (Roudhoh) pada bab apa yang diperbolehkan memakainya. Tidak seperti gelang tangan dan semisalnya seperti gelang lengan dan kalung walaupun terbuat dari perak Karena biasa dipakai banci yang tidak sesuai dengan kegagahan laki-laki. 
[Zakariya al Anshari, Asnaa al Mathoolib Juz 1 Halaman 379, Darul Kutub al Islami]

أَمَّا فِيمَا عَدَا خَاتَمَ الْفِضَّةِ مِنَ الْحُلِيِّ لِلرِّجَال كَالدُّمْلُجِ، وَالسِّوَارِ، وَالطَّوْقِ، وَالتَّاجِ، فَلِلشَّافِعِيَّةِ فِيهِ وَجْهَانِ: الأَْوَّل التَّحْرِيمُ، وَالثَّانِي الْجَوَازُ مَا لَمْ يَتَشَبَّهْ بِالنِّسَاءِ. لأَِنَّهُ لَمْ يَثْبُتْ فِي الْفِضَّةِ إِلاَّ تَحْرِيمُ الأَْوَانِي، وَتَحْرِيمُ الْحُلِيِّ عَلَى وَجْهٍ يَتَضَمَّنُ التَّشَبُّهَ بِالنِّسَاءِ.
Adapun selain cincin perak dari perhiasan-perhiasan lain bagi laki-laki seperti gelang tangan, gelang lengan, kalung dan mahkota maka kalangan Syafi'iyyah ada dua pendapat; pertama : Haram, kedua : Boleh, bila tidak menyerupai wanita karena yang diharamkan dalam barang yang terbuat dari perak sebatas barang-barang perkakas dan adanya unsure penyerupaan dengan wanita.
[Majmu'ah lil Muallifiin, al Mausu'ah al Fiqhiyyah al Kuwaitiyyah Juz 18 Halaman 111, Darus Salaasil Kuwait, Muthoobi' Darus Shofwah Mesir dan Thobi' al Wazaarah]

Walllahu A'lamu Bis Showaab

(Dijawab oleh: Ismidar Abdurrahman As-Sanusi)

Link Diskusi:

Komentari

Lebih baru Lebih lama