Pertanyaan:
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Tanya, apakah salam yg di titip kan wajib di jawab?
[Mulyadi Ibnu Husein]
Jawaban:
Walaikumussalam
Menjawab kiriman salam seperti Si A mengirim Salam pada si B untuk menyampaikan kepada si C dan ketika si B menyampaikan salam itu ke si C wajibkah si C menjawabnya?
Apabila salam yang dikirimkan dengan sighot yang mu'tabar yaitu salam yang disyariatkan, seperti: si pulan menitipkan salam padaku untuk menyampaikan dengan ungkapan "Assalamualaika". Maka wajib menjawabnya bagi yang mendapatkan kiriman salam tersebut. Akan tetapi kalau kiriman salam itu tidak ada menggunakan sighot salam yang mu'tabar seperti tidak menggunakan ungkapan salam yang disyariatkan seperti: "Si pulan menitipkan salam padaku Untuk disampaikan padamu". Maka tidak wajib dijawab, sebab tidak ada menyebutkan ungkapan salam yang mu'tabar, tapi hanya menyebutkan "SALAM". Semoga dapat dipahami sebagaimana mestinya.
قوله: ويلزم المرسل إليه الرد فورا) أي إن أتى الرسول بصيغة معتبرة، كأن قال له فلان يقول لك السلام عليك، أو أتى المرسل بها، كأن قال السلام على فلان فبلغه عني، فقال الرسول له: زيد يسلم عليك.
والحاصل، لا بد في وجوب الرد، من صيغة شرعية من المرسل أو الرسول، بخلاف ما إذا لم توجد من واحد منهما، كأن قال المرسل سلم لي على فلان، فقال الرسول لفلان زيد يسلم عليك، فلا يجب الرد.
“(Keterangan Pengarang "Dan wajib bagi yang dikirimi salam menjawabnya dengan segera") artinya bila yang mengirimkan menyampaikan dengan sighot mu'tabar seperti katanya "Si pulan mengatakan padamu ASSALAMUALAIKA, atau yang menyampaikan menyampaikan salam dengan sighot mu'tabar seperti katanya "Seseorang beruluk salam padamu dan dia menyampaikan kepadaku, lalu yang mendapatkan kiriman menyampaikan "Zaid beruluk salam padamu".
Kesimpulannya tidak dapat tidak wajib menjawab kiriman salam dari sighot yang disyariatkan bagi yang mendapat kiriman salam atau bagi yang menyampaikan, beda halnya bila tidak ada sighot itu dari salah satu dari keduanya, seperti orang yang menyampaikan berkata "Aku titip salam kepada si pulan", lalu seseorang menyampaikan "Zaid beruluk salam padamu" maka tidak wajib Dijawab”.
[I'aanah at Tholibin IV/215]
Wallahu A'lamu Bis Showaab
(Dijawab oleh: Ismidar Abdurrahman As-Sanusi)
Link Diskusi: