0231. FIQIH SHALAT : HUKUM SHALAT DHUHA DAN TAHAJJUD BERJAMAAH



ISMIDAR ABDURRAHMAN AS-SANUSI·29 DESEMBER 2016

PERTANYAAN
> Ali Ishaq
Asslmu'alaikum
Ust,, gmna hukumnya sholat duha atau tahajjud brjamaah.. geh tampiasih

JAWABAN
> Ibnoe S. Aliey On 
waalaukum salam

hukum shalat sunah brjema'ah klo u/ mngajarkn pada ank didik agar trbiasa sholat sunah, hkumnya boleh 
tpi klo br aggapan sholat sunah sngt dianjurkn brjemaah hukumnya makruh
hukum sholat sunah brjemaah boleh

>  Ismidar Abdurrahman As-Sanusi 
Wa'alaikumussalam

Shalat Dhuha dan shalat tahajjud adalah salah satu shalat yang tidak dianjurkan mengerjakannya dengan berjamaah. Namun, bila mengerjakan shalat dhuha maupun shalat tahajjud dengan berjamaah hukumnya boleh tanpa kemakruhan dan tidak berpahala. Akan tetapi bila tujuan mengerjakan shalat dhuha dan shalat Tahajjud berjamaah tersebut untuk mengajari maka berpahala dengan ketentuan pelaksanaan shalat tersebut tidak menimbulkan hal yang harom seperti menyakiti atau memberi kesan bahwa shalat tersebut dianjurkan berjamaah.

(مسألة : ب ك) : تباح الجماعة في نحو الوتر والتسبيح فلا كراهة في ذلك ولا ثواب ، نعم إن قصد تعليم المصلين وتحريضهم كان له ثواب ، وأي ثواب بالنية الحسنة ، فكما يباح الجهر في موضع الإسرار الذي هو مكروه للتعليم فأولى ما أصله الإباحة ، وكما يثاب في المباحات إذا قصد بها القربة كالتقوّي بالأكل على الطاعة ، هذا إذا لم يقترن بذلك محذور ، كنحو إيذاء أو اعتقاد العامة مشروعية الجماعة وإلا فلا ثواب بل يحرم ويمنع منها.

Diperbolehkan mengerjakan shalat witir dan shalat tasbih dengan berjamaah. Hukumnya tidak makruh namun juga tidak berpahala. Betul, kalau tujuannya adalah mengajari dan memotivasi untuk melakukan shalat tersebut ada pahalanya, pahala karena adanya niat yang baik.
Sebagaimana diperbolehkan shalat sirriyyah dikerjakan dengan suara keras jika dalam rangka mengajar padahal hukum asal jahr dalam shalat sir adalah makruh. Jika yang makruh itu bisa menjadi mubah bila dalam rangka pengajaran maka apalagi yang hukum dasarnya adalah mubah. Sebagaimana aktivitas mubah itu bernilai pahala manakala diniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah semisal makan dengan niat agar bisa kuat menjalankan ketaatan, Ini apabila dalam pelaksaannya tidak menimbulkan hal yang terlarang seperti mengganggu atau menyebabkan kebanyakan menyangka bahwa shalat tersebut dianjurkan berjamaah, bila tidak demikian maka hukumnya tidak berpahala bahkan haram dan harus dilarang.
Bughyah al-Mustarsyidiin I/136

قال أصحابنا تطوع الصلاة ضربان (ضرب) تسن فيه الجماعة وهو العيد والكسوف والاستسقاء وكذا التراويح علي الاصح (وضرب) لا تسن له الجماعة لكن لو فعل جماعة صح وهو ما سوى ذلك

Kalangan pengikut madzhab Syafi’i berkata “Shalat sunah terbagi atas dua :
1.Shalat sunah yang disunahkan dilaksanakan secara berjamaah yaitu shalat ied (baik fitri atau adha), shalat gerhana (baik matahari atau bulan), shalat istisqaa dan menurut pendapat yang paling shahih shalat Taraweh.
2. Shalat sunah yang tidak disunahkan dilaksanakan secara berjamaah namun bila dilaksanakan secara berjamaah hukumnya sah-sah saja yaitu shalat-shalat sunah selain tersebut di No. 1”
Al-Majmuu’ ala Syarh al-Muhaddzab IV/4

Wallahu A'lamu Bis Showaab 

Link Asal>>
https://www.facebook.com/groups/asawaja/permalink/1198164356898214/?comment_id=1198266253554691&notif_t=group_comment_reply&notif_id=1482998298339424

Dokumen FB:
https://www.facebook.com/notes/diskusi-hukum-fiqih-berdasarkan-empat-madzhab/0231-fiqih-shalat-hukum-shalat-dhuha-dan-tahajjud-berjamaah/1198270480220935/

Komentari

Lebih baru Lebih lama