ISMIDAR ABDURRAHMAN AS-SANUSI·14 NOVEMBER 2016
PERTANYAAN
> Faizin Al-Ghoriib
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته...
Ma'af,,,mau tanya...Adakah dasar yg mngatakan klw pkai cincin bagi laki2 sunnah d jari manis (sbelah kelingking)...?Pdhl dlm kitab2,,,stahu q mngtakan sunnah d kelingking,,,entah d kanan/pun kiri.Tpi pra kyai,dll...kok banyak y d jari manis?
Y thu,,, mhon jwaban nya...Makasih.
JAWABAN
> Ismidar Abdurrahman As-Sanusi
Wa'alaikumussalam
Sudah tidak disangsikan lagi bagi laki-laki disunahkan memakai cincin di tangan kanan pada jari kelingking dan hal ini telah disepakati semua Ulama (Ijma') dan tidak dibedakan apakah cincin yang dipakai pada jari kelingking tersebut pada tangan kanan ataupun kiri karena ada dalil yang melandasinya. berdasarkan Hadits yang diriwayatkan dari Anas ra:
كَانَ خَاتِمُ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فِى هَذِهِ. وَأَشَارَ إِلَى الْخِنْصَرِ مِنْ يَدِهِ الْيُسْرَى
Cincin Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berada di jari ini. Lalu Anas memegang kelingking tangan kirinya. (HR. Muslim).
Adapun hikmahnya dari Kesunahan memakai cincin bagi laki-laki pada jari kelingking adalah menjauhkan sikap meremehkan yang dikerjakan pada tangan kanan karena ia berada paling ujung dan tidak disibukkan oleh banyaknya aktifitas yang dikerjakan oleh tangan berbeda dengan jari selainnya.
Adapun pada jari selainnya terjadi khilaf diantara Para Ulama. Pengarang Kitab I'anah At-Thoolibiin mengungkapkan bahwa memakai cincin diselain jari kelingking hukumnya Makruh sebagian pendapat menyatakan HARAM. Bahkan Pengarang Kitab I'aanah At-Thoolibiin (Imam Abu Bakar bin Sayyid Muhammad Syata ad-Dimyathi) mengutip keterangan dalam kitab Syarh Ar-Raudhah bahwa mengenai kebolehan memakai cincin pada selain jari kelingking ada dua pendapat, Imam Al-Azro'i menyatakan bahwa pendapat yang ashah adalah yang menyatakan HARAM karena ada pelarangannya dan terdapat unsur penyerupaaan dengan wanita, namun keterangan dalam kitab Syarh Shahih Muslim tidak menyatakan Haram tetapi hanya MAKRUH.
Seputar Khilaf di atas berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Ali ra:
نَهَانِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَتَخَتَّمَ فِي إِصْبَعِي هَذِهِ أَوْ هَذِهِ ، قَالَ : ” فَأَوْمَأَ إِلَى الْوُسْطَى ، وَالَّتِي تَلِيهَا
"Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarangku memakai cincin di dua jari: ini dan ini. Beliau memegang jari tengah dan jari setelahnya". (HR. Muslim)
Adapun larangan dalam hadits tersebut menurut keterangan Imam Nawawi dalam Syarh shahih Muslim dan kitab-kitab lainnya khusus bagi laki-laki adapun bagi perempuan bebas memakai cincin pada jari manapun.
Namun, Imam Al-Qurthuby mengungkapkan bahwa bila seseorang memakai cincin pada jari manis tidak dilarang karena yang dilarang dalam hadits Ali ra adalah memakai cincin di jari tengah dan jari setelahnya yaitu jari telunjuk.
Sebenarnya tidak ditemukan riwayat dari Nabi, para Sahabat dan thobi'in mengenai memakai cincin pada jari manis. Namun Bila diqiyaskan dengan hadits Ali tersebut memakai cincin bagi laki-laki pada jari manis hukumnya MAKRUH. Menurut Hemat saya keterangan Imam Al-Qurthuby ini lebih cocok berdasarkan keterangan Imam Nawawi dalam Syarh Shohih Muslim bahwa hadits Ali Tersebut juga diriwayatkan selain pada shahih Muslim yang menyebutkan jari tengah dan Ibu Jari.
Kesimpulannya adalah memakai cincin pada jari manis menurut keterangan Imam Qurthubi hukumnya BOLEH (tidak sunah). Adapun pada jari selainnya terjadi khilaf sebagaimana uraian diatas.
Wallahu A'lam.
PERTANYAAN
> Faizin Al-Ghoriib
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته...
Ma'af,,,mau tanya...Adakah dasar yg mngatakan klw pkai cincin bagi laki2 sunnah d jari manis (sbelah kelingking)...?Pdhl dlm kitab2,,,stahu q mngtakan sunnah d kelingking,,,entah d kanan/pun kiri.Tpi pra kyai,dll...kok banyak y d jari manis?
Y thu,,, mhon jwaban nya...Makasih.
JAWABAN
> Ismidar Abdurrahman As-Sanusi
Wa'alaikumussalam
Sudah tidak disangsikan lagi bagi laki-laki disunahkan memakai cincin di tangan kanan pada jari kelingking dan hal ini telah disepakati semua Ulama (Ijma') dan tidak dibedakan apakah cincin yang dipakai pada jari kelingking tersebut pada tangan kanan ataupun kiri karena ada dalil yang melandasinya. berdasarkan Hadits yang diriwayatkan dari Anas ra:
كَانَ خَاتِمُ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فِى هَذِهِ. وَأَشَارَ إِلَى الْخِنْصَرِ مِنْ يَدِهِ الْيُسْرَى
Cincin Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berada di jari ini. Lalu Anas memegang kelingking tangan kirinya. (HR. Muslim).
Adapun hikmahnya dari Kesunahan memakai cincin bagi laki-laki pada jari kelingking adalah menjauhkan sikap meremehkan yang dikerjakan pada tangan kanan karena ia berada paling ujung dan tidak disibukkan oleh banyaknya aktifitas yang dikerjakan oleh tangan berbeda dengan jari selainnya.
Adapun pada jari selainnya terjadi khilaf diantara Para Ulama. Pengarang Kitab I'anah At-Thoolibiin mengungkapkan bahwa memakai cincin diselain jari kelingking hukumnya Makruh sebagian pendapat menyatakan HARAM. Bahkan Pengarang Kitab I'aanah At-Thoolibiin (Imam Abu Bakar bin Sayyid Muhammad Syata ad-Dimyathi) mengutip keterangan dalam kitab Syarh Ar-Raudhah bahwa mengenai kebolehan memakai cincin pada selain jari kelingking ada dua pendapat, Imam Al-Azro'i menyatakan bahwa pendapat yang ashah adalah yang menyatakan HARAM karena ada pelarangannya dan terdapat unsur penyerupaaan dengan wanita, namun keterangan dalam kitab Syarh Shahih Muslim tidak menyatakan Haram tetapi hanya MAKRUH.
Seputar Khilaf di atas berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Ali ra:
نَهَانِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَتَخَتَّمَ فِي إِصْبَعِي هَذِهِ أَوْ هَذِهِ ، قَالَ : ” فَأَوْمَأَ إِلَى الْوُسْطَى ، وَالَّتِي تَلِيهَا
"Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarangku memakai cincin di dua jari: ini dan ini. Beliau memegang jari tengah dan jari setelahnya". (HR. Muslim)
Adapun larangan dalam hadits tersebut menurut keterangan Imam Nawawi dalam Syarh shahih Muslim dan kitab-kitab lainnya khusus bagi laki-laki adapun bagi perempuan bebas memakai cincin pada jari manapun.
Namun, Imam Al-Qurthuby mengungkapkan bahwa bila seseorang memakai cincin pada jari manis tidak dilarang karena yang dilarang dalam hadits Ali ra adalah memakai cincin di jari tengah dan jari setelahnya yaitu jari telunjuk.
Sebenarnya tidak ditemukan riwayat dari Nabi, para Sahabat dan thobi'in mengenai memakai cincin pada jari manis. Namun Bila diqiyaskan dengan hadits Ali tersebut memakai cincin bagi laki-laki pada jari manis hukumnya MAKRUH. Menurut Hemat saya keterangan Imam Al-Qurthuby ini lebih cocok berdasarkan keterangan Imam Nawawi dalam Syarh Shohih Muslim bahwa hadits Ali Tersebut juga diriwayatkan selain pada shahih Muslim yang menyebutkan jari tengah dan Ibu Jari.
Kesimpulannya adalah memakai cincin pada jari manis menurut keterangan Imam Qurthubi hukumnya BOLEH (tidak sunah). Adapun pada jari selainnya terjadi khilaf sebagaimana uraian diatas.
Wallahu A'lam.
Keterangan Dari :
أَجْمَعَ الْمُسْلِمُونَ عَلَى أَنَّ السُّنَّةَ جَعْلُ خَاتَمِ الرَّجُلِ فِي الْخِنْصَرِ وَأَمَّا الْمَرْأَةُ فَإِنَّهَا تَتَّخِذُ خَوَاتِيمَ فِي أَصَابِعَ قَالُوا وَالْحِكْمَةُ فِي كَوْنِهِ فِي الْخِنْصَرِ أَنَّهُ أَبْعَدُ مِنَ الِامْتِهَانِ فِيمَا يتعاطى باليد لكونه طرفا ولأنه لايشغل الْيَدَ عَمَّا تَتَنَاوَلُهُ مِنْ أَشْغَالِهَا بِخِلَافِ غَيْرِ الْخِنْصَرِ وَيُكْرَهُ لِلرَّجُلِ جَعْلُهُ فِي الْوُسْطَى وَالَّتِي تَلِيهَا لِهَذَا الْحَدِيثِ وَهِيَ كَرَاهَةُ تَنْزِيهٍ وَأَمَّا التَّخَتُّمُ فِي الْيَدِ الْيُمْنَى أَوِ الْيُسْرَى فَقَدْ جَاءَ فِيهِ هَذَانِ الْحَدِيثَانِ وَهُمَا صَحِيحَانِ
Syarh an-Nawawi ala Muslim XIV/71
(قوله: يجوز للرجل) ومثله الخنثى، بل أولى. قوله: بخاتم فضة)...........................الى ان قال. قوله: بل يسن) إضراب انتقالي، ولو قال من أول الأمر: سن للرجل تختم الخ. لكان أخصر. قوله: في خنصر يمينه) متعلق بيسن، ويصح تعلقه بيجوز. وخرج بالخنصر: غيره، فيكره وضع الخاتم فيه. وقيل يحرم. وعبارة شرح الروض بعد كلام: لو تختم في غير الخنصر - ففي حله وجهان قال الأذرعي قلت: أصحهما التحريم، للنهي عنه، ولما فيه من التشبيه بالنساء. اه والذي في شرح مسلم عدم التحريم، فعنه: والسنة للرجل جعل خاتمه في الخنصر، لأنه أبعد من الامتهان فيما يتعاطى باليد، لكونه طرف، ولأنه لا يشغل اليد عما تتناوله من أشغالها، بخلاف غير الخنصر.
I'aanah at-Thoolibiin II/177
قلت : ولو تختم في البنصر لم يكن ممنوعًا ، وإنما الذي نهي عنه في حديث علي ـ رضى الله عنه ـ الوسطى والتي تليها من جهة الإبهام ، وهي التي تُسمَّى : المسبِّحة ، والسَّبابة .
Al Mufhim Lima Asykal Min Talkhishi Kitab Muslim. XVIII/97
ذَهَبَ الْجُمْهُوْرُ مِنَ الْعُلَمَاءِ اِلَى حَرَمَةِ التَّخَتُّمِ بِالذَّهَبِ لِلرِّجَالِ دُوْنَ النِّسَاءِ.
Fiqh as-Sunnah III/258
( وعن علي - رضي الله عنه - قال : نهاني رسول الله - صلى الله عليه وسلم - أن أتختم ) : أي ألبس الخاتم ( في إصبعي هذه أو هذه ) : أو للتنويع . قال الطيبي : أو هذه ليست لترديد الراوي بل للتقسيم ، كما في قوله تعالى : ولا تطع منهم آثما أو كفورا ، ( فأومأ ) : بهمزة في آخره ، وفي نسخة " فأومى " أي فأشار ( إلى الوسطى والتي تليها ) : أي المسبحة ، ولم يثبت في الإبهام والبنصر رواية عن النبي - صلى الله عليه وسلم - عن الصحابة والتابعين ، فيثبت ندبه في الخنصر ، وإليه جنح الشافعية والحنفية ذكره ميرك . وظاهر القياس أن لبسه في الإبهام والبنصر منهي بالنسبة إلى الرجال دون النساء ، وقال النووي : يكره للرجل جعل الخاتم في الوسطى ، والتي تليها كراهة تنزيه ، وأما المرأة فلها التختم في الأصابع كلها . ( رواه مسلم ) .
Kitab Syarh Misykatul Mashobih
وَرُوِيَ هَذَا الْحَدِيثُ فِي غَيْرِ مُسْلِمٍ السَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى
Syarh Shohih Muslim
Wallahu A'lamu Bis Showaab
Link Asal>>