PERTANYAAN
> Cut Junalis
Assalamualaikum wr, wb....! Saya mau tnya! Bolehkah seorang muslim menyukai lagu india yg munkin bkan seagama dng mereka, memang lguny hanya lgu2 cinta sja, bkan lgu pjian untk than mereka, bgaimana tu hukumnya?
JAWABAN
> Ismidar Abdurrahman As-Sanusi
Wa'alaikumussalam. Bila menyukai lagu itu tidak sampai menyukai orang kafir maka tidak berdosa. Juga tidak berdosa tidak ada niat sengaja menyerupai mereka, kalau cuma suka lagu saja menurut saya tidak masalah. Bila dipandang lagu itu berdampak baik dan tidak bermaksud menyerupai mereka boleh saja.
قَالَ الشَّيْخُ أَبُوْ مُحَمَّدٍ بْنُ أَبِي حَمْزَةَ نَفَعَ اللهُ مَا مُلَخَّصُهُ ظَاهِرًا لِلَفْظِ الزَّجْرِ عَنِ التَّشَبُّهِ فِي كُلِّ شَيْئٍ، كَذَا عُرِفَ مِنَ اْلأَدِلَّةِ اْلأُخْرَى أَنَّ الْمُرَادَ التَّشَبُّهُ فِي الزِّيِّ وَبَعْضِ الصِّفَاتِ وَنَحْوِهَا لاَ التَّشَبُّهُ فِي أُمُوْرِ الْخَيْرِ.
"Syekh Abu Muhammad bin Abi Hamzah berkata menurut dhoirnya lafadz adalah melarang menyerupai pada setiap sesuatu (dari kafir) begitu juga dalil-dalil lain mengatakan. Maksudnya menyerupai (orang-orang kafir yang dihukumi haram) adalah menyerupai dalam pakaian, hiasan, sifat-sifatnya dan sesamanya bukan menyerupai dalam urusan kebaikan".
Fath-al- Baari X/ 273
Wallaahu A'lamu Bis Showaab
Link Asal>>
> Cut Junalis
Assalamualaikum wr, wb....! Saya mau tnya! Bolehkah seorang muslim menyukai lagu india yg munkin bkan seagama dng mereka, memang lguny hanya lgu2 cinta sja, bkan lgu pjian untk than mereka, bgaimana tu hukumnya?
JAWABAN
> Ismidar Abdurrahman As-Sanusi
Wa'alaikumussalam. Bila menyukai lagu itu tidak sampai menyukai orang kafir maka tidak berdosa. Juga tidak berdosa tidak ada niat sengaja menyerupai mereka, kalau cuma suka lagu saja menurut saya tidak masalah. Bila dipandang lagu itu berdampak baik dan tidak bermaksud menyerupai mereka boleh saja.
قَالَ الشَّيْخُ أَبُوْ مُحَمَّدٍ بْنُ أَبِي حَمْزَةَ نَفَعَ اللهُ مَا مُلَخَّصُهُ ظَاهِرًا لِلَفْظِ الزَّجْرِ عَنِ التَّشَبُّهِ فِي كُلِّ شَيْئٍ، كَذَا عُرِفَ مِنَ اْلأَدِلَّةِ اْلأُخْرَى أَنَّ الْمُرَادَ التَّشَبُّهُ فِي الزِّيِّ وَبَعْضِ الصِّفَاتِ وَنَحْوِهَا لاَ التَّشَبُّهُ فِي أُمُوْرِ الْخَيْرِ.
"Syekh Abu Muhammad bin Abi Hamzah berkata menurut dhoirnya lafadz adalah melarang menyerupai pada setiap sesuatu (dari kafir) begitu juga dalil-dalil lain mengatakan. Maksudnya menyerupai (orang-orang kafir yang dihukumi haram) adalah menyerupai dalam pakaian, hiasan, sifat-sifatnya dan sesamanya bukan menyerupai dalam urusan kebaikan".
Fath-al- Baari X/ 273
Wallaahu A'lamu Bis Showaab
Link Asal>>