0689. SHALAT DIDEPAN SAJADAH ADA NAJIS

Pertanyaan:



Jawaban:
Ismidar Abdurrahman As-Sanusi
Walaikumsalam

Menurut saya shalat yang tersebut dalam diskripsi sah selagi tidak menyentuh najis tersebut. Saya ambil mafhum dari Ibarot:

إحْدَاهَا) إذَا كَانَ عَلَى الْأَرْضِ نَجَاسَةٌ فِي بَيْتٍ أَوْ صَحْرَاءَ تَنَحَّى عَنْهَا وَصَلَّى فِي مَوْضِعٍ لَا يُلَاقِي النَّجَاسَةَ فَإِنْ فَرَشَ عَلَيْهَا شَيْئًا بِحَيْثُ لا يلاقيه منها شئ صَحَّتْ صَلَاتُهُ وَإِنْ كَانَ الثَّوْبُ مُهَلْهَلَ النَّسْجِ فَقَدْ سَبَقَ حُكْمُهُ قَرِيبًا 
[Al Majmuu' Syarh al Muhadzdzab III/153]

Inti ibarot diatas ialah jika shalat pada suatu tempat dan disitu ada najisnya tetapi dia shalat tidak bersentuhan dengan najis seperti dibikin alas sehingga orang shalat tidak bersentuhan dengan najis maka shalatnya sah. Itu kalau shalat pakai alas sepert memakai sajadah sebab sajadah itu dihukumi tempat shalat sehingga jika najisnya tidak terdapat disajadah atau diujung sajadah ataupun dibawah sajadah tetap sah shalatnya sepanjang tidak bersentuhan dengan najis. Tetapi kalau shalat tanpa alas dan pada tempat itu ada najisnya batal shalatnya. Begitulah hematnya.

Walllahu A'lamu Bis Showaab

Link Diskusi:

Komentari

Lebih baru Lebih lama