1136. HUKUM JUAL-BELI AKUN





Pertanyaan:
Assalamualaikum wa rohmatulloh
Bagaimana hukumnya menjual akun.?
[Khoirul Wahidin]

Jawaban:
Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Jual beli akun tidak sah. Kenapa saya katakan tidak sah? Karena salah satu syarat dari jual beli sesuatu yang diperjualbelikan haruslah berupa عين atau benda yang bisa diraba menggunakan tangan dan ada manfaatnya, sedangkan akun tidak sesuai ketentuan tersebut yakni tidak bisa diraba dan manfaatnya hanya berlaku pada ketika menggunakan akun atau internet. Namun demikian, bisa sah bukan menggunakan akad Bai' (Jual-beli) tapi dengan cara dipindah tangankan ke orang lain meski dengan minta ganti imbalan berupa uang. Konsep ini dalam fikih klassiknya lebih dikenal denngan النزول عن الوظائف atau نقل اليد, yang artinya menghilangkan kepemilikan atas hak atau ketertentuan dengan cara dipindahkan ke orang lain. Konsep ini adalah cara alternatif untuk hal hal yang tidak bisa dipindahkan kepemilikannya dengan cara akad jual beli (البيع). 

Oleh karena itu, ketika menjual akun harus tidak dengan akad Bai' (Jual beli) tetapi dengan cara melepaskan hak atau meminta imbalan. Kalau contohnya begini: "Aku gugurkan hakku atas akun ini" lalu yang mau membeli mengucapkan "Aku terima" dan contoh yang lain. Yang bermasalah itu menggunakan akad Bai' (Jual-beli) selain akad Bai' semisal memindahkan kekuasaan atau meminta imbalan tidak terlarang dan boleh karena itu masuk pada bab Ju'alah. Satu contoh lain: "Aku serahkan akun ini padamu dengan harapan kamu memberikan imbalan sekian dan sekian", dijawab olehnya: "Aku terima. Semoga dapat dipahami sebagaimana mestinya.

Wallahu A'lamu Bis Showaab

Ibarot:

حاشية البجيرمي على شرح المنهج ج ٣ ص ٢٤١
وَأَفْتَى الْوَالِدُ - رَحِمَهُ اللَّهُ تَعَالَى - بِحِلِّ النُّزُولِ عَنْ الْوَظَائِفِ بِالْمَالِ أَيْ؛ لِأَنَّهُ مِنْ أَقْسَامِ الْجَعَالَةِ فَيَسْتَحِقُّهُ النَّازِلُ وَيَسْقُطُ حَقُّهُ وَإِنْ لَمْ يُقَرِّرْ النَّاظِرُ الْمَنْزُولُ لَهُ؛ لِأَنَّهُ بِالْخِيَارِ بَيْنَهُ وَبَيْنَ غَيْرِهِ شَرْحُ م ر وَلَا رُجُوعَ لَهُ عَلَى النَّازِلِ إنْ لَمْ يَشْرِطْ الرُّجُوعَ اهـ با لِي.

حاشية الشرواني على التحفة ج ٤ ص ٢١٧
فَرْعٌ) لَا يَبْعُدُ اشْتِرَاطُ الصِّيغَةِ فِي نَقْلِ الْيَدِ فِي الِاخْتِصَاصِ وَلَا يَبْعُدُ جَوَازُ أَخْذِ الْعِوَضِ عَلَى نَقْلِ الْيَدِ فِيهِ كَمَا فِي النُّزُولِ عَنْ الْوَظَائِفِ. اهـ وَتَقَدَّمَ عَنْ ع ش فِي مَبْحَثِ قَطْعِ نَبَاتِ الْحَرَمِ جَوَازُ أَخْذِ الْعِوَضِ عَلَى نَقْلِ الْيَدِ عَمَّا لَا يَجُوزُ بَيْعُهُ مِنْ نَبَاتِ الْحَرَمِ 

حاشية الشرواني على التحفة ج ٤ ص ٢٣٥
وَيَجُوزُ نَقْلُ الْيَدِ عَنْ النَّجِسِ بِالدَّرَاهِمِ كَمَا فِي النُّزُولِ عَنْ الْوَظَائِفِ.
وَطَرِيقُهُ أَنْ يَقُولَ الْمُسْتَحِقُّ لَهُ أَسْقَطْت حَقِّي مِنْ هَذَا بِكَذَا فَيَقُولُ الْآخَرُ قَبِلْت اهـ شَيْخُنَا وَتَقَدَّمَ عَنْ سم مَا يُوَافِقُهُ وَيَنْبَغِي أَنْ يَزِيدَ فِي الصِّيغَةِ نَحْوَ لَك

(Dijawab oleh: Ismidar Abdurrahman As-Sanusi)

Link diskusi:

Komentari

Lebih baru Lebih lama