Sumber gambar: tanyasyariah.com
Pertanyaan:
Assalamualikum ajeng tangklet............
Kalau solat subuh itukan ada doa qunut.. di waktu baca ada orang membalikan telapak tanganya itu knpa ya
[Hidayat]
Jawaban:
قَوْلُهُ إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِسْتَسْقٰى فَأَشَارَ بِظَهْرِ كَفَّيْهِ إِلَى السَّمَاءِ قَالَ جَمَاعَةٌ مِنْ أَصْحَابِنَا وَغَيْرِهِمْ اَلسُّنَّةُ فِيْ كُلِّ دُعَاءٍ لِرَفْعِ بَلَاءٍ كَالْقَحْطِ وَنَحْوِهِ أَنْ يَرْفَعَ يَدَيْهِ وَيَجْعَلَ ظَهْرَ كَفَّيْهِ إِلَى السَّمَاءِ.
“Sabda Nabi : “Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memohon hujan, lalu beliau menunjuk dengan kedua punggung telapakk tangannya mengahadap ke arah langit”, sekelompok ulama’ madzhab syafi'i dan ulama' lainnya menyatakan bahwa disunnahkan dalam setiap do’a [yang berisi] menghilangkan bala' (musibah), seperti paceklik dan semacamnya, untuk mengangkat kedua tangannya dan menjadikan punggung (bagian luar) kedua telapak tangannya menghadap ke arah langit”
[Syarh an Nawawi ala Muslim]
قَالَ الْعُلَمَاءُ السُّنَّةُ فِي كُلِّ دُعَاءٍ لِرَفْعِ الْبَلَاءِ أَنْ يَرْفَعَ يَدَيْهِ جَاعِلًا ظُهُورَ كَفَّيْهِ إِلَى السَّمَاءِ وَإِذَا دَعَا بِسُؤَالِ شَيْءٍ وَتَحْصِيلُهُ أَنْ يَجْعَلَ كَفَّيْهِ إِلَى السَّمَاءِ انْتَهَى
“Para ulama’ mengatakan: sunnah mengangkat kedua tangan sambil menghadapkan kedua punggung telapak tangannya ke arah langit di dalam setiap do’a untuk menghilangkan bala’, dan [sunnah] menghadapkan kedua telapak tangannya ke arah langit ketika berdo’a untuk meminta atau mendapatkan sesuatu, selesai”
[Fath al Baari Li Ibn Hajar]
Mungkin ada baiknya, saya tambah penjelasannya biar penanya lebih mantap😀
Saat berdoa meminta Sesuatu yang diharapkan disunahkan agar kedua telapak tangan dihadapkan ke langit dan Ketika berdoa supaya dihilangkan atau dijauhkan dari bala' seperti wabah penyakit, bencana dan sebagainya disunahkan agar Ketika berdoa telapak tangan dibalikkan ke bawah dan yang menghadap ke langit adalah punggung tangannya, ini hukumnya sunah dalam madzhab Syafi'i. Sedangkan kalau ketika membaca doa qunut imam membalikkan tangannya tatkala membaca lafadz : (شَرِّ مَا قَصَيْت) (bukan doa tolak bala') maka terjadi perselisihan pendapat dikalangan Syafi'iyah, sebagian pendapat mensunahkan membalikkan telapak tangan ke bawah karena lafadz tersebut sama halnya dengan doa tolak bala', sebagian pendapat menyatakan tidak dibalikkan sebab tidak warid perintah, lagi pula itu termasuk gerakan shalat yang tidak diperintah oleh syari'at. Hanya saja kalau dilakukan tidak membatalkan shalat hanya saja sebagian pendapat menilai makruh seperti pendapat Imam Romli.
وَيُسَنُّ لَهُ كَكُلِّ دَاعٍ رَفَعَ بَطْنَ يَدَيْهِ لِلسَّمَاءِ إنْ دَعَا بِتَحْصِيلِ شَيْءٍ وَظَهْرَهُمَا إنْ دَعَا بِرَفْعِهِ
قَوْلُهُ وَظَهْرَهُمَا إلَخْ) فَهَلْ يُقَلِّبُ كَفَّيْهِ عِنْدَ قَوْلِهِ فِي الْقُنُوتِ وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْت أَوْ لَا أَفْتَى شَيْخِي بِأَنَّهُ لَا يُسَنُّ أَيْ لِأَنَّ الْحَرَكَةَ فِي الصَّلَاةِ لَيْسَتْ مَطْلُوبَةً مُغْنِي وَهُوَ الْأَقْرَبُ وَفِي الْكُرْدِيِّ مَا نَصُّهُ وَفِي حَوَاشِي الْمَنْهَجِ لِلشَّوْبَرِيِّ مَا نَصُّهُ قَضِيَّتُهُ أَنْ يَجْعَلَ ظَهْرَهُمَا إلَى السَّمَاءِ عِنْدَ قَوْلِهِ وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْت قَالَ شَيْخُنَا م ر فِي شَرْحِهِ وَلَا يَعْتَرِضُ بِأَنَّ فِيهِ حَرَكَةً وَهِيَ غَيْرُ مَطْلُوبَةٍ فِي الصَّلَاةِ إذْ مَحَلُّهُ فِيمَا لَمْ يَرِدْ وَلَا يَرِدُ ذَلِكَ عَلَى إطْلَاقِ مَا أَفْتَى بِهِ الْوَالِدُ آنِفًا إذْ كَلَامُهُ مَخْصُوصٌ بِغَيْرِ تِلْكَ الْحَالَةِ الَّتِي تُقَلَّبُ الْيَدُ فِيهَا انْتَهَى مَا نَقَلَهُ الشَّوْبَرِيُّ عَنْ الْجَمَالِ الرَّمْلِيِّ وَهُوَ كَذَلِكَ فِي نِهَايَتِهِ لَكِنَّهُ لَمْ يُصَرِّحْ بِأَنَّهُ فِي خُصُوصِ قَوْلِهِ وَقِنِي
شَرَّ مَا قَضَيْت كَمَا نَقَلَهُ الشَّوْبَرِيُّ وَفِي حَوَاشِي الْمَنْهَجِ لِلْحَلَبِيِّ إنْ دَعَا بِرَفْعِهِ أَيْ أَوْ عَدَمِ حُصُولِهِ كَمَا أَفْتَى بِهِ وَالِدُ شَيْخِنَا وَعَلَيْهِ فَيَرْفَعُ ظُهُورَهُمَا عِنْدَ قَوْلِهِ وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْت اهـ وَيُؤَيِّدُهُ مَا فِي فَتَاوَى الْجَمَّالِ الرَّمْلِيِّ وَهُوَ هَلْ يُطْلَبُ قَلْبَ كَفَّيْهِ فِي الدُّعَاءِ بِرَفْعِ بَلَاءٍ وَلَوْ فِي الصَّلَاةِ أَجَابَ بِنَعَمْ إذْ إطْلَاقُهُمْ شَامِلٌ لَهَا وَإِنْ كَانَ مَبْنَى الصَّلَاةِ عَلَى الْكَفِّ انْتَهَى اهـ. كُرْدِيٌّ.
“Disunahkan setiap berdoa untuk mencapai sesuatu agar telapak tangan diangkat menghadap ke langit dan kedua punggung tangannya dihadapkan ke langit saat berdoa untuk dihilangkan sesuatu.
(Ucapan Mushonnif: Dan kedua punggung tangannya) Apakah telapak tangannya dibalikkan saat membaca qunut lafadz WAQINI SYARRIMAA QODHOIT atau tidak? Guruku berfatwa tidak Disunahkan hal itu karena gerakan dalam shalat yang tidak disyariatkan (keterangan dalam kitab Mughni) itulah pendapat yang aqrob (dekat dengan kebenaran), redaksi Al Kurdi menerangkan: Dalam Hawaasyi Al Manhaj milik Syaubari menerangkan menjadikan kedua punggung tangannya menghadap ke langit saat membaca WAQINI SYARRIMAA QODHOIT, berkata Guru kita Muhammad Romli dalam Syarhnya: Pendapat tersebut tidak ditolak sebab memang gerakan itu tidak dituntut dalam shalat bahkan tidak ada warid syariat tentangnya, bahkan yang dimutlakkan Al Waalid dalam fatwanya membalikkan tangannya khusus selain keadaan itu (selain membaca lafadz qunut yang dimaksud) selesai.
Apa yang dinuqil Syaubari itu pula dalam kitab An Nihaayah hanya saja disana tidak menjelaskan membalikkan tangannya itu khusus ucapan WAQINI SYARRIMAA QODHOIT sebagaimana Nuqilan Syaubari, dalam kitab Hawaasyi Al Manhaj milik Halbi 'Jika berdoa dijauhkan artinya meniadakan diperoleh yang diminta sebagaimana difatwakan ayah guru kita dan mengangkat (menghadapkan) kedua punggung tangannya saat membaca WAQINI SYARRIMAA QODHOIT.Faidah dalam Fatawa Al Jammaal Ar Romli apakah dituntut membalikkan telapak tangannya dengan menghilangkan bala' walaupun dalam shalat? Beliau menjawab: Iya”.
[Tuhfah Al Muhtaaj Wa Hawaasyi as Syarwani II/67]
Keterangan dalam kitab lain tapi maksudnya sama:
يُسَنُّ فِي الدُّعَاءِ أَنْ يَجْعَلَ ظَهْرَ كَفَّيْهِ إلَى السَّمَاءِ إنْ دَعَا لِرَفْعِ بَلَاءٍ، وَعَكْسُهُ إنْ دَعَا لِتَحْصِيلِ شَيْءٍ، فَهَلْ يَقْلِبُ كَفَّيْهِ عِنْدَ قَوْلِهِ فِي الْقُنُوتِ وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ أَوْ لَا؟ أَفْتَى شَيْخِي بِأَنَّهُ لَا يُسَنُّ أَيْ لِأَنَّ الْحَرَكَةَ فِي الصَّلَاةِ لَيْسَتْ مَطْلُوبَةً
“Disunahkan saat berdoa menjadikan punggung telapak tangan ke langit ketika berdoa dijauhkan bala' dan sebaliknya (telapak tangan dihadapkan ke langit) Bila berdoa memperoleh Sesuatu, apakah telapak tangannya dibalikkan saat membaca lafadz qunut WAQINI SYARRIMAA QODHOIT atau tidak? Guruku berfatwa tidak disunahkan sebab gerakan itu dalam shalat tidak dituntut”.
[Mughni al Muhtaaj I/370]
قَوْلُهُ: وَظَهْرُهُمَا إلَيْهَا إلَخْ) قَضِيَّتُهُ أَنَّهُ يَجْعَلُ ظَهْرَهُمَا إلَى السَّمَاءِ عِنْدَ قَوْلِهِ وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ قَالَ شَيْخُنَا: وَلَا يُعْتَرَضُ بِأَنَّ فِيهِ حَرَكَةً وَهِيَ غَيْرُ مَطْلُوبَةٍ فِي الصَّلَاةِ إذْ مَحَلُّهُ فِيمَا لَمْ يَرِدْ وَسَوَاءٌ دَعَا بِرَفْعِ الْبَلَاءِ أَوْ عَدَمِ حُصُولِهِ شَوْبَرِيٌّ.
“(Ucapan Mushonnif: Dan kedua punggungnya) yang dikehendaki ialah menjadikan kedua punggungnya menghadap ke langit saat membaca WAQINI SYARRIMAA QODHOIT, berkata Guru kita: Tidaklah berbenturan dengan bahwa gerakan itu tidak dituntut dalam shalat bahkan tidak warid, baik doa dihilangkan bala' atau meniadakan memperoleh Sesuatu”.
[Hasyiyah Bujairimi ala Syarh al Manhaj I/209]
وسن لمن دعا بتحصيل شيء أن يجعل بطن كفيه إلى السماء وإن دعا برفعه .. جعل ظهر كفيه إليها.
وهل يقلب كفيه في القنوت عند (وقني شر ما قضيت)؟ قال (م ر): نعم، ووالده في "فتاويه": لا، أي: لأن الحركة في الصلاة غير مطلوبة، ولا يرفع يده المتنجسة فيكره
“Disunahkan bagi orang yang berdoa memperoleh Sesuatu agar menjadikan perut telapak tangannya ke langit dan Ketika berdoa minta dijauhkan (bala') agar menjadikan punggung telapak tangannya ke langit.
Apakah telapak tangannya dibalikkan dalam qunut saat membaca WAQINI SYARRIMAA QODHOIT? berkata Muhammad Romli: Iya, dan ayahnya dalam fatawinya menyatakan: Tidak, artinya karena gerakan itu dalam shalat tidak dituntut dan janganlah mengangkatnya karenanya dimakruhkan”.
[Busyrol Kariim Halaman 232]
وقضيته أنه يجعل ظهرهما إلى السماء عند قوله: وقنا شر ما قضيت.
وهو كذلك عند الجمال الرملي، وأفتى والده بأنه لا يسن ذلك لأن الحركة في الصلاة ليست مطلوبة.
ورد بأن محله فيما لم يرد، وقد ورد ما ذكر.
والحكمة في جعل ظهرهما إليها عند ذلك أن القاصد دفع شئ يدفعه بظهور يديه، بخلاف القاصد حصول شئ فإنه يحصله ببطونهما.
”Yang ditetapkan agar menjadikan kedua punggungnya ke langit saat membaca WAQINA SYARRIMAA QODHOIT, yang demikian itu pun menurut Al Jammaal Ar Romli dan ayahnya berfatwa tidak disunahkan karena gerakan itu bukan dituntut dalam shalat, perbuatan itu meletakkan pada tempat yang tidak warid yang warid yang dikemukakan (saat doa tolak bala')
Hikmah menjadikan (menghadapkan) kedua punggungnya ke langit bertujuan menolak bala' dengan punggung tangannya berbeda saat berujuan memperoleh Sesuatu mask memperolehnya dengan perut telapak tangannya (seoalah² isyarat saja_Menurut saya= Ismidar Abdurrahman As-Sanusi)”.
[I'aanah at Tholibin I/186]
Wallahu A'lamu Bis Showaab
(Dijawab oleh Ismidar Abdurrahman As-Sanusi)
Link Diskusi: