Sumber gambar: zakatku.or.id
Pertanyaan:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.maaf mau nanya apa hukum nya megang peti yang di dalamnya ada Al Qur'an
[Imam]
Jawaban:
Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh
Memegang tempat Al Qur'an ketika tidak ada wudhu maka dirinci dulu:
• Apabila tempat yang ada al Qur'an itu memang disediakan khusus tempat Al-Quran maka haram dipegang oleh orang hadats meskipun yang dipegang tempat Al Qur'an dan juga haram memegangnya kalau Al Qur'an ada pada tempat tersebut.
• Apabila tempat tersebut bukan tempat khusus Al Qur'an dan Al Qur'an juga ada di situ maka juga haram dipegang.
• Boleh dipegang kalau Al-Qur'an tidak ada di situ dan itu bukan tempat khusus Al Qur'an.
Ketentuan diatas tidak membedakan apakah tempat Al Qur'an tersebut kecil atau besar, tapi menurut Syeikh Bujairomi kalau tempat ditaruh Al Qur'an kecil maka boleh disentuh atau dipegang, tidak boleh kalau tempatnya besar.
Dengan demikian keharaman menyentuh tempat Al Qur'an itu disyaratkan dua hal
• Khusus tempat Al Qur'an
• Ada Al Qur'an padanya
Sehingga bila bukan bukan khusus Al Qur'an dan Al Qur'an ada disitu juga haram, tapi kalau tempat khusus Al Qur'an dan Al Qur'an tidak ada disitu juga haram, yang diperbolehkan Kalau bukan tempat khusus Al Qur'an dan Al Qur'an tidak ada di situ. Kecuali menurut Syeikh Bujairomi dengan menimbang kecil besarnya tempat, kalau tempat kecil haram, tidak sebaliknya.
ويحرم مس نحو ظرف كخريطة وصندوق لكن بشرط أن يكون معدا له وحده وأن يكون المصحف فيه فإن انتفى ذلك حل حمله ومسه
قال في التحفة: وظاهر كلامهم أنه لا فرق فيما أعد له، بين كونه على حجمه أو لا، وإن لم يعمثله له عادة.
اه.
-الى ان قال- وفي البجيرمي: والمعتمد أن الكرسي الصغير يحرم مس جميعه، والكبير لا يحرم إلا مس المحاذي للمصحف.
اه.
Terjemahan bebas: "Haram menyentuh semacam wadah (tempat Al Qur'an) seperti kantong dan peti, tetapi disyaratkan: Tempat itu tempat khusus Al Qur'an dan ada Al Qur'an padanya, bila tidak ada dua syarat tersebut halal membawa dan menyentuhnya.
Redaksi kitab Tuhfah membicarakan perkataan Ulama Syafi'iyah tidak membedakan dibuat untuk Al Qur'an dan berukuran atau tidak. Sedangkan redaksi Bujairomi menyebutkan: Kursi Kecil haram disentuh semua, sedangkan kursi besar tidak haram disentuh kecuali menyentuh yang dekat Al Qur'an".
[I'aanah at Thoolibiin I/81]
Wallahu A'lamu Bis Showaab
(Dijawab oleh: Ismidar Abdurrahman As-Sanusi)
Link Diskusi: