1362. AQIQOH DAN QURBAN DENGAN AYAM JAGO, BISAKAH?




Pertanyaan:
Benarkah ada.imam fuqoha yg membolehkan aqiqiiqoh dg ayam jago ?
Sy kemarin aqiqoh dg ayam
[Abine Muhammad Robith]

Jawaban:
Para Ulama sudah sepakat qurban tidaklah sah melainkan dengan binatang ternak yaitu sapi, kambing, unta dan mencakup berbagai spesies binatang ternak tersebut, maka oleh sebab itu, tidak sah qurban melainkan dengan binatang ternak seperti ayam jago, burung, angsa, kelinci, dan lain sebagainya. Hal ini berpijak dengan kesepakatan Ulama, sebab tidak dinuqil dari Nabi dan para sahabat beliau mereka berqurban selain dengan binatang ternak. Sedangkan aqiqoh segala ketentuannya sama dengan qurban maka juga disyaratkan memakai binatang ternak dan tidak sah dengan ayam jago dan lain sebagainya.

Meskipun demikian, Sebagian Ulama Syafi'iyah (Madzhab Syafi'i) membolehkan berqurban maupun aqiqoh dengan memakai ayam jago berdasarkan pendapat Ibnu Abbas yang berpendapat segala sesuatu yang bisa mengalirkan darah juga terhitung qurban. Hal ini menjadi pendapat Syeikh Al Madani dari kalangan Syafi'iyah dan diikuti Ulama Syafi'iyah yang lain. Berpijak pada pendapat ini boleh qurban dan aqiqah dengan ayam jago, bahkan menurut Syeikh Al Islam Zakariya Al Anshori beliau memerintahkan bagi orang faqir agar bertaqlid pada pendapat tersebut, hal ini untuk melakukan syi'ar qurban dan aqiqoh.

Oleh karena itu, qurban dan aqiqoh tidak sah memakai ayam jago dan umumnya bukan binatang ternak, meskipun sebagian Ulama Syafi'iyah mengatakan boleh dan bahkan Syeikh Zakariya Al Anshori menganjurkan orang faqir (tidak mampu) agar bertaqlid pada pendapat tersebut, demi melakukan syi'ar qurban dan aqiqah.

Dasar keterangan hukum:

بغية المسترشدين الصحفة ٣٥٧ المكتبة الحرمين
(فَائِدَةٌ) عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ يَكْفِى فِى الأُضْحِيَةِ إِرَاقَةُ الدَمِ وَلَو مِنْ دَجَاجَةٍ وَأَوْزٍ كَمَا قَالَهُ المَيْدَنِى وَكَانَ شَيْخُنَا يَأَمُرُ الفَقِيْرَ بِتَقْلِيْدِهِ وَيَقِيْسُ عَلَى الأُضْحِيَةِ العَقِيْقَةَ وَيَقُولُ لِمَنْ وُلِدَ لَهُ مَولُودٌ عَقَّ بِالدِّيْكَةِ عَلَى مَذْهَبِ إِبْنِ عَبَّاس أه‍ باجوري
“(Faidah) dari Ibn Abbas ra: "Sesungguhnya dalam berqurban cukup dengan mengalirkan darah meskipun dari ayam jago atau angsa sebagaimana dikatakan oleh Al-Maidani. Syaichuna (Imam Abu Yahya Zakariya Al-Ansori) menganjurkan orang-orang fakir untuk mengikuti madzhab tersebut, aqiqah juga di analogkan pada masalah qurban. Syaichuna juga mengatakan bagi orang yang melahirkan bayi dapat meng-aqiqahi dengan ayam jago menurut madzhab Ibn Abbas, habis keterangan Bajuri”
[Bughyah al Mustarsyidiin Halaman 357]

توشيح على ابن قاسم الصحفة ٣٢٦ دار الكتب العلمية بيروت لبنان
وعن ابن عباس يكفي اراقة الدام ولو من دجاج او أوز وكان الشيخ محمد الفضالي يأمر الفقير بتقليده ويقاس على الأضحية العقيقة فيجوز لمن لم يقدر على ثمن الشاة ان يعق ولده بالديكة على مذهب ابن عباس كما قاله الشيخ محمد الفضالي 

“Dari Ibnu Abbas bahwa dalam melakukan qurban cukup mengalirkan darah meskipun dari ayam jago atau angsa. Adalah Syeikh Muhammad Al-Fadholiy memerintahkan orang faqir bertaqlid pada pendapat tersebut, aqiqah juga di analogkan pada masalah qurban, karenanya diperbolehkan orang yang tidak punya uang untuk membeli kambing mengaqiqohi anaknya dengan ayam jago berdasarkan pendapat Ibnu Abbas sebagaimana dikatakan Syaikh Muhammad Al-Fadholiy ”
[Tausyih Ala Ibn Qosim Halaman 326]

الفقه الإسلامي وأدللته ج ٤ الصحفة ٢٥٩ المكتبة الشاملة
اتفق العلماء على أن الأضحية لا تصح إلا من نَعم: إبل وبقر (ومنها الجاموس) وغنم (ومنها المعز) بسائر أنواعها، فيشمل الذكروالأنثى، والخصي والفحل، فلا يجزئ غير النعم من بقر الوحش وغيره، والظباء وغيرها، لقوله تعالى: {ولكل أمة جعلنا منسكاً ليذكروا اسم الله على ما رزقهم من بهيمة الأنعام} [الحج:34/22] ولم ينقل عنه صلّى الله عليه وسلم ، ولا عن أصحابه التضحية بغيرها،
“Para Ulama Fiqh sepakat bahwa kurban tidak diperbolehkan kecuali dengan binatang ternak yaitu : Unta, Sapi (termasuk kerbau) dan kambing (termasuk kambing kacang) dengan segala jenisnya mencakup ternak jantan atau betina, yang dikebiri atau menjadi pejantan.

Dengan demikian kurban tidak diperkenankan memakai selain binatang ternak seperti sapi alasan (hutan), kijang dan lain-lain berdasarkan firman Allah “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka” (QS. 22:34.). Dan tidak diriwayatkan dari nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam dan para sahabat berkurban memakai selain binatang ternak”
[Al Fiqh Al Islami Wa Adillatuhu IV/259]

Wallahu A'lamu Bis Showaab

MUSHOHHIH/EDITOR : Ismidar Abdurrahman As-Sanusi

Link Diskusi:

Komentari

Lebih baru Lebih lama