1363. MENGAKHIRKAN SHALAT 'ISYA' SUNAH?



Pertanyaan:
Assalamu'alaikum,, izin bertanya ustadz🙏
Apakah sholat isya sunat diakhirkan?
Mohon penjelasannya🙏
[Hendrik Kurniawan]

Jawaban:
Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Shalat isya' sunah diakhirkan bahkan sampai pertengahan malam karena Berdasarkan anjuran dan sudah dilakukan Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam seperti tersebut dalam hadits:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ أَنْ يُؤَخِّرُوا العِشَاءَ إِلَى ثُلُثِ اللَّيْلِ أَوْ نِصْفِهِ».
Artinya: "Dari Abu Hurairah ia berkata, Telah bersabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam: Andaikan aku tidak menghawatirkan memberi kesulitan pada umatku niscaya aku perintahkan pada mereka untuk mengakhirkan sholat isya hngga sepertiga malam atau separuh malam". (HR. Tirmidzi, Ibn Majah, Ahmad dan Hakim


عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ " كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُؤَخِّرُ صَلَاةَ الْعِشَاءِ الآخرة "
Artinya: Dari Jabir bin Samurah Radhiallahu Anhu ma ia berkata: "Adalah Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam mengakhirkan shalat isya' pada waktu akhir". (HR. Muslim)


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ " كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَحِبُّ أَنْ يُؤَخِّرَ الْعِشَاءَ "
Artinya: Dari Abu Hurairah Radhiallahu Anhu ia berkata: "Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam senang mengakhirkan isya'"(HR. Bukhari dan Muslim)


Masih banyak hadits-hadits yang lain yang menunjukkan bahwa mengakhirkan shalat isya'memang dianjurkan bahkan dilakukan oleh Baginda Nabi kita Shalallahu Alaihi Wasallam, hanya saja menurut pendapat yang paling Shahih dalam Madzhab Syafi'i shalat isya' diawal waktu lebih utama hanya saja mengakhirkan shalat isya'memang memiliki dalil yang kuat. Hadits diatas sebagian besarnya dikutip dalam kitab Al Majmuu' Syarh al Muhadzdzab karya Imam Nawawi.
Wallahu A'lamu Bis Showaab


المجموع شرح المهذب ج ٣ ص ٥٧
فَهَذِهِ أَحَادِيثُ صِحَاحٌ فِي فَضِيلَةِ التَّأْخِيرِ وَهُوَ مَذْهَبُ أبى حنيفة وأحمد واسحق وَآخَرِينَ وَحَكَاهُ التِّرْمِذِيُّ عَنْ أَكْثَرِ الْعُلَمَاءِ مِنْ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِينَ وَنَقَلَهُ ابْنُ الْمُنْذِرِ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ وَابْنِ عَبَّاسٍ وَالشَّافِعِيِّ وَأَبِي حَنِيفَةَ وَالْأَصَحُّ مِنْ الْقَوْلَيْنِ عِنْدَ أَصْحَابِنَا أَنَّ تَقْدِيمَهَا أَفْضَلُ مِمَّنْ صَحَّحَهُ الشَّيْخُ أَبُو حَامِدٍ وَالْمَحَامِلِيُّ فِي الْمَجْمُوعِ وَالتَّجْرِيدِ وَالْمُصَنِّفُ هُنَا وَفِي التَّنْبِيهِ وَالشَّيْخُ نَصْرٌ وَالشَّاشِيُّ فِي الْمُسْتَظْهِرِيِّ وَآخَرُونَ وَقَطَعَ بِهِ سَلِيمٌ فِي الْكِفَايَةِ وَالْمَحَامِلِيُّ فِي الْمُقْنِعِ وَالْجُرْجَانِيُّ في كتابيه والشيخ نصر في الكافي والغزالي في الخلاصة والشاشبى فِي الْعُمْدَةِ وَقَطَعَ الزُّبَيْرِيُّ فِي الْكَافِي بِتَفْضِيلِ التَّأْخِيرِ وَهُوَ أَقْوَى دَلِيلًا لِلْأَحَادِيثِ السَّابِقَةِ

MUJAWWIB: Ismidar Abdurrahman As-Sanusi

Link Diskusi:


Komentari

Lebih baru Lebih lama