1460. POSISI IMAM DAN JENAZAH SAAT MENSHALATKAN JENAZAH


Pertanyaan:
Izin bertanya. Para asatidz/asatidzah. Ketika mesolatkan mayit laki" yang di sunahkan itu kepalanya di utara atau di selatan. N trus kalo yg perempuan juga disunahkan kepalanya di utara atau di selatan ketika di solatkan. Mohon refrensinya juga. 🙏🙏🙏
[Intan Aprelita]

Jawaban:
بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

Disunahkan ketika menshalatkan jenazah Imam memposisikan dirinya berdiri didekat kepala mayit laki-laki dan didekat bokong perempuan. Adapun arah kepala mayit laki-laki dihadapkan ke arah kiri imam; kalau konteks orang Indonesia dihadapkan ke arah selatan, sedangkan arah kepala mayit perempuan dihadapkan ke arah kanan imam; kalau konteks orang Indonesia dihadapkan ke arah Utara . Adapun WARIA (orang yang memiliki kelamin ganda) sama seperti perempuan.

وَيَقِفُ نَدْبًا غَيْرُ مَأْمُوْمٍ مِنْ إِمَامٍ وَمُنْفَرِدٍ عِنْدَ رَأْسِ ذَكَرٍ وَعَجْزِ غَيْرِهِ مِنْ أُنْثَى وَخُنْثَى. وَيُوْضَعُ رَأْسُ الذَّكَرِ لِجِهَّةِ يَسَارِ الْإِمَامِ، وَيَكُوْنُ غَالِبُهُ لِجِهَّةِ يَمِيْنِهِ، خِلَافًا لِمَا عَلَيْهِ عَمَلُ النَّاسِ الْآنَ. أَمَّا الْأُنْثَى وَالْخُنْثَى فَيَقِفُ الْإِمَامُ عِنْدَ عَجِيْزَتَيْهِمَا وَيَكُوْنُ رَأْسُهُمَا لِجِهَّةِ يَمِيْنِهِ عَلَى عَادَةِ النَّاسِ الْآنَ؛ كَذَا فِيْ الشِّبْرَا مَلِشِيِّ وَالْبُجَيْرَمِيِّ وَالْجَمَلِ وَغَيْرِهِمَا مِنْ حَوَاشِيًِ الْمِصْرِيّيْن.

“Bagi Imam shalat dan orang yang shalat sendirian, disunnahkan memposisikan berdirinya—ketika salat janazah—di dekat kepala mayit laki-laki dan di dekat bokong mayit perempuan dan kelamin ganda. Kepala mayit laki-laki diletakkan pada posisi arah kiri imam—sedangkan yang mentradisi ada pada arah kanan imam— hal ini berbeda dengan yang biasa dilakukan masyarakat saat ini. Adapun mayit perempuan dan kelamin ganda, maka imam memposisikan dirinya di dekat bokong janazah, sedangkan kepala janazah diletakkan pada posisi arah kanan sebagaimana biasa dilakukan saat ini. Demikianlah disebutkan dalam Kitab As Syibromalisy, Bujairomi, Al Jamal dan selain keduanya Dari kitab-kitab Al Hawasyi Al Mishriy”
[Fath Al 'Allam III/172]

قال (ب ج)، والونائي بأن يوضع رأس الميت لجهة يسار الإمام والمنفرد، ورأس الأنثى عن يمينهما؛ ليكون معظم الميت عن يمينهما، خلاف ما عليه عمل الناس في الذكر، وعلى ما عليه عملهم في الأنثى، وهذا في غير المسجد النبوي، أمَّا فيه .. فيجعل رأس الميت يسارهما مطلقاً؛ ليكون رأسه جهة القبر الشريف كما قاله بعض المحققين. اهـ

“Bujairomi dan Al Winaa‘i berkata: Dan kepala mayat laki-laki diletakkan disebelah kirinya imam shalat janazah, sebagian besar anggauta tubuh mayat diletakkan sebelah kanannya berbeda dengan kebiasaan shalat janazah yang terjadi sekarang ini dan yang mereka lakukan pada mayat perempuan, hal yang demikian bila tidak berada pada masjid Nabawi, sedang bila disana maka sebaiknya meletakkan kepala mayat keduanya disebelah kiri orang yang menshalatinya secara mutlak agar kepalanya kearah kuburan yang mulia seperti keterangan yang disampaikan sebagian ulama muhaqqiqiin. Habis”
[Busyrol Kariim Halaman 467]

(قَوْلُهُ: وَيَقِفُ غَيْرُ مَأْمُومٍ إلَخْ) وَيُوضَعُ رَأْسُ الذَّكَرِ لِجِهَةِ يَسَارِ الْإِمَامِ وَيَكُونُ غَالِبُهُ لِجِهَةِ يَمِينِهِ خِلَافًا لِمَا عَلَيْهِ عَمَلُ النَّاسِ الْآنَ أَمَّا الْأُنْثَى وَالْخُنْثَى فَيَقِفُ الْإِمَامُ عِنْدَ عَجِيزَتِهِمَا وَيَكُونُ رَأْسُهُمَا لِجِهَةِ يَمِينِهِ عَلَى عَادَةِ النَّاسِ الْآنَ ع ش، وَالْحَاصِلُ أَنَّهُ يَجْعَلُ مُعْظَمَ الْمَيِّتِ عَنْ يَمِينِ الْمُصَلِّي، فَحِينَئِذٍ يَكُونُ رَأْسُ الذَّكَرِ جِهَةَ يَسَارِ الْمُصَلِّي، وَالْأُنْثَى بِالْعَكْسِ إذَا لَمْ تَكُنْ عِنْدَ الْقَبْرِ الشَّرِيفِ أَمَّا إنْ كَانَتْ هُنَاكَ، فَالْأَفْضَلُ جَعْلُ رَأْسِهَا عَلَى الْيَسَارِ كَرَأْسِ الذَّكَرِ لِيَكُونَ رَأْسُهَا جِهَةَ الْقَبْرِ الشَّرِيفِ سُلُوكًا لِلْأَدَبِ كَمَا قَالَهُ بَعْضُ الْمُحَقِّقِينَ.

 “Dan kepala mayat laki-laki diletakkan disebelah kirinya imam shalat janazah, sebagian besar anggauta tubuh mayat diletakkan sebelah kanannya berbeda dengan kebiasaan shalat janazah yang terjadi sekarang ini. Sedang kepala mayat wanita serta khuntsa (orang berkelamin ganda) diletakkan disebelah kanan imam.

Kesimpulan “Sesungguhnya sebagian besar anggota mayat saat dishlalatkan berada disebelah kanan orang yang menshalatinya, maka kepala mayat laki-laki berada disebelah kirinya orang yang shalat janazah sedang wanita kebalikannya, hal yang demikian bila tidak berada pada kuburan yang mulia sedang bila disana maka sebaiknya meletakkan kepala mayat wanita disebelah kiri orang yang menshalatinya seperti mayat lelaki agar kepalanya kearah kuburan yang mulia demi menjaga sopan santun seperti keterangan yang disampaikan sebagian ulama yang muhaqqiqiin”
[Hasyiyah Bujairomi Ala Syarh al Manhaj I/484]

Wallahu A'lamu Bis Showaab

(Dijawab oleh: Ismidar Abdurrahman As-Sanusi)

Link Diskusi:

Komentari

Lebih baru Lebih lama