1794. KISAH BARSHISHA

Foto: YouTube

Pertanyaan:
Asalamu'alaikum ada yg tau refrensi kitab apa tentang kisah ki barsiso 🙏🏻
[Cecep Supriatna]

Jawaban:
Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Kisah yang dimaksud yaitu seorang Ahli ibadah yang Akhir hidupnya menjadi kufur karena hasutan setan kisahnya dimuat dalam 

- Kitab Tanbihul Ghaafilin, karya Syekh Abu Laits As Samarkandi pada : (بَابُ: عَدَاوَةِ الشَّيْطَانِ وَمَعْرِفَةِ مَكَايِدِهِ ), 

• Kitab Al Bidaayah Wan Nihaayah, karya Syekh Al Hafidz Ibnu Katsir, kisahnya disebutkan sesudah kisah Juraij.

• Kitab Mukhtasar Tadzkirah Al Qurthubiy, karya Syekh Abdul Wahhab As Sya'rani, pada (باب منه وفيما جاء في سوء الخاتمة...)

Kisah pertama dari Kitab Tanbihul Ghaafilin :

Disebutkan pada sebuah Khabar (berita) : Al Kisah, pada zaman Bani Israil, ada seorang ‘Abid, bernama Barshisha dan sangat mustajab doanya, masyarakat sekitarnya banyak yang minta tolong kepadanya, dan setiap orang sakit dibawa kepadanya, pasti sembuh.
Lalu Iblis menawarkan kepada pasukannya (yaitu seran-setan), siapa yang bisa menaklukan orang ini, karena dia berbahaya bagi mereka. Di antara mereka Ifritlah yang mendaftarkan pertama kali, ia pergi menggoda seorang putri raja yang sangat cantik, dan dibuatnya seperti orang gila (sakit ingatan). Maka raja itu bingung, dan ikhtiar dilakukan dengan berbagai cara, tetapi belum juga sembuh. Pada saat semacam itu datanglah setan (menjelma manusia), katanya memberi petunjuk: “Jika putrimu ingin segera sembuh, coba bawalah ke rumah Barshisha, pasti cepat sembuh. Lalu dibawalah putri itu ke rumahnya, dan setelah didoakan oleh Barshis, langsung sembuh, tetapi setelah dibawa pulang kambuh (kumat) lagi penyakitnya. Dan setan menyarankan agar disuruh saja mondok di rumah Barsish pasti putrinya akan benar-benar sembuh. Lalu dibawalah putri itu ke rumahnya, dan setelah didoakan oleh Barshis, langsung sembuh, tetapi setelah dibawa pulang kambuh (kumat) lagi penyakitnya. Dan setan menyarankan agar disuruh saja mondok di rumah Barsish pasti putrinya akan benar-benar sembuh. Dibawalah putri raja tersebut untuk mondok beberapa hari di rumah Rahib Barshis itu. Ja puasa terus setiap hari dan salat di malam harinya, sampai putri raja tersebut tidak begitu diperhatikan. Tetapi setiap akan makan putri itu dipermainkan dan dibuka auratnya oleh setan di hadapan Barshisha, dan setiap itu pula Rahib Barshisha memalingkan pandangannya. Setan tidak henti-hentinya membangkitkan nafsu birahinya, sehingga pada suatu saat Barshih dapat melihat wajah ayu dari kecantikan wajah putri tersebut, dan tiada seorang wanitapun yang membandingi kecantikannya. Hingga tertariklah ia kepada putri tersebut dan akhirnya menjadi hamil. Sesudah hamil Barshisha mulai bingung, dan setan membisikkan kepadanya: “Kau tidak akan selamat dari hukuman ayahnya (raja tersebut), kecuali jika segera membunuhnya lalu ditanam di biaramu ini, selanjutnya kau memberitahu raja, bahwa: “Putrinya sudah mati, dan sudah dikubur, pasti mereka percaya kepadamu. Tidak lama kemudian datanglah petugas kerajaan menanyakan putri rajanya, dan ia menjawab bahwa: Putrinya sudah mati. Mereka percaya dan pulang ke istana. Tetapi setan menyerupai manusia, memberitahukan bahwa: “Sebetulnya putri raja itu diperkosa oleh Rahib Barshisha sendiri hingga hamil, dan karena ia takut dihukum, maka putri dibunuh dan dikubur. Setelah diberitahu, raja berangkat sendiri ke rumah Barshisha, menggali mayat putrinya, ternyata benar putrinya mati terbunuh, dan Barshisha ditangkap kemudian dihukum gantung. Dan saat ia berada di tiang gantungan, setan berkata: ” Yang mendalangi petualangan ini adalah aku, dan sekarang tiada yang dapat menolongmu kecuali aku, usahaku akan meyakinkan mereka, bahwa: “Yang membunuh bukanlah kamu, pasti mereka percaya padaku, tapi dengan catatan kamu bersujud kepadaku 1x. Jawabnya: “Mana bisa aku sujud, dalam keadaan demikian. Kata setan: ”Cukup memberi isyarat saja (dengan menganggukkan kepala). Dan sesudah dilaksanakan perintah setan (ia sujud pada setan), katanya: ”Aku tidak mau tahu urusanmu, aku cuci tangan darimu. Firman Allah:

كَمَثَلِ الشَّيْطَانِ إِذْ قَالَ لِلإِنْسَانِ اكْفُرْ فَلَمَّا كَفَرَ قَالَ إِنِّي بَرِيءٌ مِنْكَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ {١٦} فَكَانَ عَاقِبَتَهُمَا أَنَّهُمَا فِي النَّارِ خَالِدَيْنِ فِيهَا وَذَلِكَ جَزَاءُ الظَّالِمِينَ
Artinya:
”Misalnya ketidak jujuran (tidak bertanggungjawabnya) seperti: “Tipu daya setan menyuruh manusia agar kafir, dan sesudah manusia itu kafir, maka dengan liciknya ia berkata: “Aku cuci tangan dari (perbuatan)mu itu. aku sangat takut kepada Alah Penguasa alam. “Lalu akibatnya keduanya masuk neraka, kekal di dalamnya, itulah balasan orang yang zalim ”. (Hasyr 16-17)

Ibarat :

تنبيه الغافلين صحيفة ٢١٩-٢٢٠ المكتبة الحرمين
وَذُكِرَ فِي الْخَبَرِ، أَنَّهُ كَانَ فِي بَنِي إِسْرَائِيلَ رَجُلٌ مُتَعَبِّدٌ فِي صَوْمَعَةٍ يُقَالُ لَهُ بِرْصِيصٌ الْعَابِدُ، كَانَ مُسْتَجَابَ الدَّعْوَةَ، وَكَانَ النَّاسُ يَأْتُونَهُ بِمَرِيضِهِمْ، فَكَانَ يَدْعُو فَيَبْرَأَ الْمَرِيضُ، فَدَعَا إِبْلِيسُ الشَّيَاطِينَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ وَقَالَ: مَنْ يَفْتِنُ هَذَا فَإِنَّهُ قَدْ أَعْيَاكُمْ؟ قَالَ عِفْرِيتٌ مِنَ الشَّيَاطِينِ: أَنَا أَفْتِنُهُ، فَإِنْ لَمْ أَفْتِنْهُ، فَلَسْتُ لَكَ بِوَلِيٍّ، فَقَالَ لَهُ إِبْلِيسُ: أَنْتَ لَهُ، فَانْطَلَقَ الشَّيْطَانُ حَتَّى أَتَى مَنْزِلَ مَلِكٍ مِنْ مُلُوكِ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَلَهُ ابْنَةٌ مِنْ أَحْسَنِ النِّسَاءِ، وَهِيَ جَالِسَةٌ مَعَ أَبِيهَا، وَأُمِّهَا، وَأَخَوَاتِهَا، فَخَبَّلَهَا فَفَزِعُوا لِذَلِكَ فَزَعًا شَدِيدًا، فَصَارَتْ بِمَنْزِلَةِ الْمَجْنُونَةِ، وَكَانَتْ عَلَى ذَلِكَ أَيَّامًا، ثُمَّ أَتَاهُمْ عَلَى صُورَةِ إِنْسَانٍ فَقَالَ لَهُمْ: إِنْ أَرَدْتُمْ أَنْ تَبْرَأَ فُلَانَةٌ فَاذْهَبُوا بِهَا إِلَى فُلَانٍ الرَّاهِبِ يُعَوِّذُهَا وَيَدْعُو لَهَا، فَذَهَبُوا بِهَا إِلَيْهِ، فَدَعَا لَهَا فَبَرَأَتْ مِنْ عِلَّتِهَا، فَلَمَّا رَجَعُوا بِهَا عَاوَدَهَا ذَلِكَ فَأَتَاهُمُ الشَّيْطَانُ فَقَالَ لَهُمْ: إِنْ أَرَدْتُمْ أَنْ تَبْرَأَ فُلَانَةٌ فَاجْعَلُوهَا عِنْدَهُ أَيَّامًا، فَانْطَلَقُوا بِهَا إِلَيْهِ لِيَضَعُوهَا عِنْدَهُ، فَأَبَى الرَّاهِبُ أَنْ يَقْبَلَهَا، فَأَلَحُّوا عَلَيْهِ، وَتَرَكُوهَا عِنْدَهُ، فَكَانَ الرَّاهِبُ يَظَلُّ صَائِمًا، وَيُمْسِي قَائِمًا، فَلَا يَتَعَرَّضُ الشَّيْطَانُ لِلْجَارِيَةِ، فَإِذَا جَلَسَ الرَّاهِبُ لِيَطْعَمَ أَظْهَرَ خَبَلَهَا، وَكَشَفَهَا، فَيُعْرِضُ الرَّاهِبُ عَنْهَا بِوَجْهِهِ، حَتَّى طَالَ ذَلِكَ، فَنَظَرَ يَوْمًا إِلَى عن النبي صلى الله عليه وسلم وَجْهِهَا وَجَسَدِهَا فَرَأَى وَجْهًا وَجَسَدًا لَمْ يَرَ مِثْلَهُ، فَلَمْ يَصْبِرْ عَلَى ذَلِكَ حَتَّى قَرُبَهَا فَحَبِلَتْ مِنْهُ، ثُمَّ أَتَاهُ الشَّيْطَانُ فَقَالَ لَهُ: إِنَّكَ قَدْ أَحْبَلْتَهَا، وَلَيْسَ يُنْجِيكَ مِمَّا صَنَعْتَ بِهَا مِنْ عُقُوبَةِ الْمَلِكِ، إِلَّا أَنْ تَقْتُلَهَا وَتَدْفِنَهَا عِنْدَ صَوْمَعَتِكَ، فَإِذَا سَأَلُوكَ عَنْهَا، فَقُلْ: أَتَى عَلَيْهَا أَجَلُهَا، فَمَاتَتْ، فَإِنَّهُمْ يُصَدِّقُونَكَ، فَقَامَ إِلَيْهَا فَذَبَحَهَا وَدَفَنَهَا فَجَاءُوا يَسْأَلُونَ عَنْهَا، فَأَخْبَرَهُمْ بِأَنَّهَا قَدْ مَاتَتْ فَصَدَّقُوهُ فَرَجَعُوا، وَفِي رِوَايَةٍ قَالَ: إِنَّهَا بَرِئَتْ وَذَهَبَتْ إِلَى مَنْزِلِهَا فَصَدَّقُوهُ فَرَجَعُوا، وَجَعَلُوا يَطْلُبُونَهَا مِنْ بُيُوتِ أَقَارِبِهَا، فَانْطَلَقَ الشَّيْطَانُ فَقَالَ لَهُمْ: إِنَّ الرَّاهِبَ قَدْ وَقَعَ عَلَيْهَا فَأَحْبَلَهَا، فَلَمَّا خَشِيَ أَنْ يُطَّلَعَ عَلَى ذَلِكَ ذَبَحَهَا وَدَفَنَهَا، فَرَكِبَ الْمَلِكُ فِي النَّاسِ، مُقْبِلًا نَحْوَ الرَّاهِبِ، فَحَفَرُوهَا فَوَجَدُوهَا مَذْبُوحَةً، فَأَخَذُوا الرَّاهِبَ فَصَلَبُوهُ، ثُمَّ جَاءَ الشَّيْطَانُ وَهُوَ مَصْلُوبٌ فَقَالَ: أَنَا الَّذِي فَعَلْتُ بِكَ مَا فَعَلْتُ وَأَنَا أُنْجِيكَ مِنْ ذَلِكَ وَأُخْبِرُهُمْ بِأَنَّهُ ذَبَحَهَا غَيْرُكَ، وَهُمْ يُصَدِّقُونَنِي بِذَلِكَ إِنْ أَنْتَ سَجَدْتَ لِي سَجْدَةً مِنْ دُونِ اللَّهِ فَقَالَ: كَيْفَ أَسْجُدُ عَلَى هَذِهِ الْحَالَةِ؟ قَالَ: أَنَا أَرْضَى أَنْ تُومِئَ إِلَيَّ بِرَأْسِكَ، فَسَجَدَ لَهُ سَجْدَةً فَقَالَ لَهُ الشَّيْطَانُ: أَنَا بَرِيءٌ مِنْكَ، فَذَلِكَ قَوْلُهُ تَعَالَى: {كَمَثَلِ الشَّيْطَانِ إِذْ قَالَ لِلإِنْسَانِ اكْفُرْ فَلَمَّا كَفَرَ قَالَ إِنِّي بَرِيءٌ مِنْكَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ {١٦} فَكَانَ عَاقِبَتَهُمَا أَنَّهُمَا فِي النَّارِ خَالِدَيْنِ فِيهَا وَذَلِكَ جَزَاءُ الظَّالِمِينَ} [الحشر: ١٦-١٧] .

Kisah Kedua dari kitab Al Bidaayah Wan Nihaayah :

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Yahya ibnu Ibrahim Al-Mas'udi, telah menceritakan kepada kami ayahku, dari ayahnya, dari kakeknya, dari Al-A'masy, dari Imarah, dari Abdur Rahman ibnu Yazid, dari Abdullah ibnu Mas'ud r.a. sehubungan dengan ayat ini: (Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) setan ketika dia berkata kepada manusia, "Kafirlah kamu!" Maka tatkala manusia itu telah kafir, ia berkata, "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan semesta alam.”(Al-Hasyr: 16) -
Dahulu pernah ada seorang wanita penggembala ternak kambing, ia mempunyai empat saudara laki-laki, dan bila malam tiba wanita penggembala itu menginap di biara seorang rahib. Rahib turun dari biaranya dan berbuat lacur (mesum) dengan wanita penggembala itu, yang lama-kelamaan hamil.
Lalu setan mendatanginya dan berkata kepadanya, "Bunuh saja wanita ini dan langsung kamu kubur, karena sesungguhnya kamu adalah seorang lelaki yang dipercaya dan perkataanmu didengar." Akhirnya si rahib membunuh wanita itu, lalu mengebumikannya. Di lain waktu setan mendatangi semua saudara lelaki wanita itu dalam mimpinya dan mengatakan kepada mereka, "Sesungguhnya si rahib penunggu biara itu telah berbuat mesum dengan saudara perempuanmu; dan setelah saudara perempuanmu hamil, si rahib itu membunuhnya dan menguburnya di tempat anu."
Pada keesokan harinya seseorang dari mereka mengatakan, "Demi Allah, tadi malam aku bermimpi sesuatu yang saya sendiri tidak tahu apakah aku harus menceritakannya kepada kalian ataukah tidak." Mereka menjawab, "Tidak, bahkan kamu harus menceritakannya kepada kami." Lalu ia menceritakan mimpinya itu kepada mereka. Yang lain berkata, "Demi Allah, aku pun telah bermimpi sama dengan itu." Yang lainnya lagi berkata, "Aku pun bermimpi sama dengan itu." Mereka berkata, "Demi Allah, ini adalah sesuatu yang tiada lain pasti kejadiannya."
Lalu mereka berangkat dan bersiap-siap untuk mengadukan perkara si rahib itu kepada raja mereka. Mereka mendatangi rahib itu dan menurunkannya dari biaranya, lalu membawanya pergi. Di tengah jalan, setan menemui rahib itu dan berkata kepadanya, "Sesungguhnya akulah yang menjerumuskan dirimu ke dalam perkara ini, dan tidak ada yang dapat menyelamatkan dirimu dari perkara ini selain aku. Maka sekarang bersujudlah kamu kepadaku sekali saja, aku akan menyelamatkan dirimu dari kesulitanmu ini." Akhirnya si rahib itu mau bersujud kepadanya. Setelah mereka mendatangkan rahib itu kepada raja mereka, setan berlepas diri darinya. Akhirnya si rahib ditangkap, lalu dihukum mati. Kisah ini pula diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Thawus, Muqatil bin Hayyan dan selainnya.

Diriwayatkan dari Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib dari jalan riwayat lain, Ibnu Jarir berkata: telah menceritakan kepada kami Khallad ibnu Aslam, telah menceritakan kepada kami An-Nadr ibnu Syamil, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Abu Ishaq; ia pernah mendengar Abdullah ibnu Nahik mengatakan bahwa ia pernah mendengar Ali r.a. bercerita seperti berikut:
Di masa lalu pernah ada seorang rahib yang beribadah selama enam puluh tahun. Lalu setan bermaksud untuk menggodanya, tetapi tidak berhasil. Maka setan mendekati seorang wanita dan membuat wanita itu menjadi gila, sedangkan wanita itu mempunyai banyak saudara laki-laki. Kemudian setan berkata kepada saudara-saudara lelaki perempuan itu, "Pergilah kamu kepada pendeta ini, dialah yang akan mengobatinya."
Ali r.a. melanjutkan kisahnya, bahwa lalu mereka datang dengan membawa saudara perempuan mereka yang gila itu kepada si rahib. Maka si rahib mengobatinya dan merawatnya di dalam rumahnya. Dan pada suatu hari ketika si rahib sedang sendirian bersama pasiennya, tiba-tiba ia terpesona dengan kecantikannya, akhirnya ia menggaulinya hingga mengandung. Maka untuk menutupi rasa malunya ia terpaksa membunuhnya, tidak lama kemudian saudara-saudaranya datang. Maka setan berkata kepada si rahib, "Aku adalah temanmu, kamu telah membuatku susah, akulah yang melakukan semua ini kepadamu. Maka taatilah aku, niscaya aku dapat menyelamatkanmu dari perbuatanmu itu. Sekarang bersujudlah kepadaku!" Akhirnya si rahib mau bersujud. Setelah bersujud kepada setan, maka setan berkata kepadanya, "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan semesta alam."
Ali r.a. melanjutkan, bahwa yang demikian itu disebutkan oleh firman-Nya: (Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) setan ketika dia berkata kepada manusia, "Kafirlah kamu!" Maka tatkala manusia itu telah kafir, ia berkata, "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan semesta alam.”(Al-Hasyr: 16).

Wallahu A'lam

البداية والنهاية ج ٣ ص ٤٤-٤٦ المكتبة الشاملة
[قِصَّةُ بَرْصِيصَا] 
وَهِيَ عَكْسُ قَضِيَّةِ جُرَيْجٍ فَإِنَّ جُرَيْجًا عُصِمَ، وَذَلِكَ فُتِنَ. 
قَالَ ابْنُ جَرِيرٍ حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ ابْرَاهِيمَ الْمَسْعُودِيُّ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ عَنِ الْأَعْمَشِ عَنْ عُمَارَةَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ «عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ فِي هَذِهِ الْآيَةِ {كَمَثَلِ الشَّيْطَانِ إِذْ قَالَ لِلْإِنْسَانِ اكْفُرْ فَلَمَّا كَفَرَ قَالَ إِنِّي بَرِيءٌ مِنْكَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ} [الحشر: ١٦] {فَكَانَ عَاقِبَتَهُمَا أَنَّهُمَا فِي النَّارِ خَالِدَيْنِ فِيهَا وَذَلِكَ جَزَاءُ الظَّالِمِينَ} [الحشر: ١٧] 
[الْحَشْرِ: ١٦، ١٧] قَالَ ابْنُ مَسْعُودٍ: وَكَانَتِ امْرَأَةٌ تَرْعَى الْغَنَمَ وَكَانَ لَهَا إِخْوَةٌ أَرْبَعَةٌ، وَكَانَتْ تَأْوِي بِاللَّيْلِ إِلَى صَوْمَعَةِ رَاهِبٍ. قَالَ: فَنَزَلَ الرَّاهِبُ فَفَجَرَ بِهَا فَحَمَلَتْ فَأَتَاهُ الشَّيْطَانُ فَقَالَ لَهُ: اقْتُلْهَا ثُمَّ ادْفِنْهَا فَإِنَّكَ رَجُلٌ مُصَدَّقٌ يُسْمَعُ قَوْلُكَ فَقَتَلَهَا، ثُمَّ دَفَنَهَا قَالَ: فَأَتَى الشَّيْطَانُ إِخْوَتَهَا فِي الْمَنَامِ فَقَالَ لَهُمْ: إِنَّ الرَّاهِبَ صَاحِبُ الصَّوْمَعَةِ فَجَرَ بِأُخْتِكُمْ فَلَمَّا أَحْبَلَهَا قَتَلَهَا، ثُمَّ دَفَنَهَا فِي مَكَانِ كَذَا وَكَذَا، فَلَمَّا أَصْبَحُوا قَالَ رَجُلٌ مِنْهُمْ: وَاللَّهِ لَقَدْ رَأَيْتُ الْبَارِحَةَ رُؤْيًا مَا أَدْرِي أَقُصُّهَا عَلَيْكُمْ أَمْ أَتْرُكُ؟ قَالُوا: لَا بَلْ قُصَّهَا عَلَيْنَا، قَالَ: فَقَصَّهَا فَقَالَ الْآخَرُ: وَأَنَا وَاللَّه لَقَدْ رَأَيْتُ ذَلِكَ فَقَالَ الْآخَرُ: وَأَنَا وَاللَّهِ لَقَدْ رَأَيْتُ ذَلِكَ قَالُوا: فَوَاللَّهِ مَا هَذَا إِلَّا لِشَيْءٍ فَانْطَلَقُوا فَاسْتَعَدَوْا مَلِكَهُمْ عَلَى ذَلِكَ الرَّاهِبِ فَأَتَوْهُ فَأَنْزَلُوهُ، ثُمَّ انْطَلَقُوا بِهِ فَأَتَاهُ الشَّيْطَانُ فَقَالَ: إِنِّي أَنَا الَّذِي أَوْقَعْتُكَ فِي هَذَا، وَلَنْ يُنْجِيَكَ مِنْهُ غَيْرِي فَاسْجُدْ لِي سَجْدَةً وَاحِدَةً وَأُنَجِّيَكَ مِمَّا أَوْقَعْتُكَ فِيهِ، قَالَ: فَسَجَدَ لَهُ، فَلَمَّا أَتَوْا بِهِ مَلِكَهُمْ تَبَرَّأَ مِنْهُ وَأُخِذَ فَقُتِلَ،» وَهَكَذَا رُوِيَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، وَطَاوُسٍ، وَمُقَاتِلِ بْنِ حَيَّانَ، نَحْوُ ذَلِكَ. 
وَقَدْ رُوِيَ عَنْ أَمِيرِ الْمُؤْمِنِينَ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ بِسِيَاقٍ آخَرَ فَقَالَ ابْنُ جَرِيرٍ حَدَّثَنَا خَلَّادُ بْنُ أَسْلَمَ حَدَّثَنَا النَّضْرُ بْنُ شُمَيْلٍ أَنْبَأَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ نَهِيكٍ سَمِعْتُ عَلِيًّا يَقُولُ: إِنَّ رَاهِبًا تَعَبَّدَ سِتِّينَ سَنَةً، وَإِنَّ الشَّيْطَانَ أَرَادَهُ فَأَعْيَاهُ فَعَمَدَ إِلَى امْرَأَةٍ فَأَجَنَّهَا، وَلَهَا إِخْوَةٌ فَقَالَ لِإِخْوَتِهَا: عَلَيْكُمْ بِهَذَا الْقَسِّ فَيُدَاوِيَهَا قَالَ: فَجَاءُوا بِهَا إِلَيْهِ فَدَاوَاهَا وَكَانَتْ عِنْدَهُ فَبَيْنَمَا هُوَ يَوْمًا عِنْدَهَا، إِذْ أَعْجَبَتْهُ فَأَتَاهَا فَحَمَلَتْ فَعَمَدَ إِلَيْهَا فَقَتَلَهَا، فَجَاءَ إِخْوَتُهَا فَقَالَ الشَّيْطَانُ: لِلرَّاهِبِ أَنَا صَاحِبُكَ إِنَّكَ أَعْيَيْتَنِي أَنَا صَنَعْتُ هَذَا بِكَ فَأَطِعْنِي أُنَجِّكَ مِمَّا صَنَعْتُ بِكَ، اسْجُدْ لِي سَجْدَةً فَسَجَدَ لَهُ فَلَمَّا سَجَدَ لَهُ قَالَ: إِنِّي بَرِيءٌ مِنْكَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ فَذَلِكَ قَوْلُه {كَمَثَلِ الشَّيْطَانِ إِذْ قَالَ لِلْإِنْسَانِ اكْفُرْ فَلَمَّا كَفَرَ قَالَ إِنِّي بَرِيءٌ مِنْكَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ} [الحشر: ١٦]

Kisah terakhir :

مختصر تذكرة القرطبي صحيفة ٢٦ مكتبة الحقيقة
وكذلك برصيصا العابد الذي روى ان الله تعالى قال فِي حقه كمثل الشيطان اذ قال للانسان اكفر وملخص قصته انه كان إذا لمس مصابا بالجنون أو بالصرع برئ فحصل لابنة الملك خبل في عقلها فأرسلوها إليه لتبيت تحت صومعته في البرية فأتاه ابليس وقال له ازن بها فانها غائبة عن حسها فلما فعل ذلك قال له ابليس يخاف ان تكون شعرت بذلك فتهتك بين الناس فاذبحها وادفنها في ذلك الكوم الرمل فإذا جاء جماعة الملك لطلبها فقل لهم أنها برئت وذهبت فإنهم يصدقونك ففعل ما أشار به عليه ابليس ثم ان ابليس ذهب إلى الملك في صورة عابد وقال له ان برصيصا قد فسق في ابنتك وخشي ان تكون شعرت بذلك فتعلمكم اذا أفاقت فقتلها ودفنها في كوم الرمل قريبا من صومعته وسيقول لكم انها برئت وذهبت اليكم فلا تصدّقوه فأرسل الملك جماعته فرأى ما قاله صحيحا فأمر بصلب برصيصا فأتاه ابليس وهو مصلوب وقال له اسجد لي بجبهتك وأنا أخلصك كما أوقعتك فأومأ له بالسجود فكفر وذهب ابليس ولم يخلصه ومات على كفره انتهى

Wallahu A'lamu Bis Shawaab

(Dijawab oleh: Ismidar Abdurrahman As Sanusi)

Link Diskusi:

Komentari

Lebih baru Lebih lama