ISMIDAR ABDURRAHMAN AS-SANUSI·20 NOVEMBER 2016
PERTANYAAN
> Jihad Qolbi
assalamualaikum
saya mau tanya bagaimana hukumnya orang yang meng upload foto ke medsos ....???
JAWABAN
> Ismidar Abdurrahman As-Sanusi
Wa'alaikumussalam
Mengopload foto di sosmed itu diperbolehkan dengan ketentuan foto yang diopload tidak membuka aurat serta foto yang diopload tersebut tidak mengundang syahwat. Karena foto merupakan bayangan suatu objek yang ditangkap kamera. Hal ini berlaku bagi laki-laki dan perempuan. Jika tidak sesuai dengan ketentuan diatas baik bagi laki-laki maupun perempuan maka hukumnya HARAM.
Gambar wanita yang berada pada foto itu bisa disamakan dengan gambar yang ada pada cermin, dalam hal sama-sama bukan wujud asli dari bendanya. Jika gambar yang ada dicermin adalah bayangan dari suatu benda, maka gambar yang dihasilkan dari kamera yang berupa foto adalah pantulan cahaya pada suatu benda. Karena itulah hukum melihat gambar wanita pada foto bisa disamakan dengan melihat gambar pada cermin.
Menurut pendapat ulama', melihat bayangan wanita yang berada dikaca atau dipermukaan air itu diperbolehkan, karena tidak melihat secara langsung, dan yang dilihat hanyalah bayangan yang menyerupai wanita bukan wujud dari wanitanya. Hal ini dikuatkan dengan penjelasan para fuqoha' yang menyatakan, apabila seorang laki-laki menggantungkan talaknya dengan melihat seorang wanita, maka dengan hanya melihat gambarnya dicermin belum dianggap ta'liq talaknya jatuh. Namun diperbolehkannya melihat foto seorang wanita bagi laki-laki yang bukan mahromnya dengan ketentuan ketika melihatnya tidak syahwat, apabila ketika melihatnya timbul syahwat, maka hukumnya harom, dan ketentuan bagi orang yang meng-upload fotonya adalah tidak meng-upload foto yang merangsang timbulnya syahwat bagi orang yang melihatnya.
KESIMPULAN :
Mengopload foto di sosmed hukumnya boleh jika foto yang diopload tidak membuka aurat seperti foto tersebut tidak mengundang fitnah dan syahwat dan bagi non mahrom boleh melihatnya.
Wallahu A'lamu Bis Showaab
Referensi :
1. Tafsir Ayatul Ahkam Lisy-Sayis, Juz : 1 Hal : 677
2. Hasyiyah I'anatut Tholibin, Juz : 3 Hal : 301
3. Fatawi Darul Ifta' al-Mishriyah, Juz : 7 Hal : 220
4. Fathul Mu’in. Juz: 3. Hal: 258.
Ibarot:
Tafsir Ayatul Ahkam Lisy-Sayis, Juz : 1 Hal : 677
ﻭﻟﻌﻠﻚ ﺗﺮﻳﺪ ﺑﻌﺪ ﺫﻟﻚ ﺃﻥ ﺗﻌﺮﻑ ﺣﻜﻢ ﻣﺎ ﻳﺴﻤﻰ ﺑﺎﻟﺘﺼﻮﻳﺮ ﺍﻟﺸﻤﺴﻲ ﺃﻭ ﺍﻟﻔﺘﻮﻏﺮﺍﻓﻲ ﻓﻨﻘﻮﻝ: ﻳﻤﻜﻨﻚ ﺃﻥ ﺗﻘﻮﻝ: ﺇﻥّ ﺣﻜﻤﻬﺎ ﺣﻜﻢ ﺍﻟﺮﻗﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﺜﻮﺏ، ﻭﻗﺪ ﻋﻠﻤﺖ ﺍﺳﺘﺜﻨﺎﺀﻩ ﻧﺼﺎ. ﻭﻟﻚ ﺃﻥ ﺗﻘﻮﻝ: ﺇﻥ ﻫﺬﺍ ﻟﻴﺲ ﺗﺼﻮﻳﺮﺍ، ﺑﻞ ﺣﺒﺲ ﻟﻠﺼﻮﺭﺓ، ﻭﻣﺎ ﻣﺜﻠﻪ ﺇﻻ ﻛﻤﺜﻞ ﺍﻟﺼﻮﺭﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺮﺁﺓ
Hasyiyah I'anatut Tholibin, Juz : 3 Hal : 301
ﻣﻬﻤﺔ [ﻓﻲ ﺑﻴﺎﻥ ﺍﻟﻨﻈﺮ ﺍﻟﻤﺤﺮﻡ ﻭﺍﻟﺠﺎﺋﺰ ﻭﻏﻴﺮ ﺫﻟﻚ] ﻳﺤﺮﻡ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻭﻟﻮ ﺷﻴﺨﺎ ﻫﻤﺎ ﺗﻌﻤﺪ ﻧﻈﺮ ﺷﻲﺀ ﻣﻦ ﺑﺪﻥ ﺃﺟﻨﺒﻴﺔ ﺣﺮﺓ ﺃﻭ ﺃﻣﺔ ﺑﻠﻐﺖ ﺣﺪﺍ ﺗﺸﺘﻬﻰ ﻓﻴﻪ ﻭﻟﻮ ﺷﻮﻫﺎﺀ ﺃﻭ ﻋﺠﻮﺯﺍ ﻭﻋﻜﺴﻪ ﺧﻼﻓﺎ ﻟﻠﺤﺎﻭﻱ ﻛﺎﻟﺮﺍﻓﻌﻲ ﻭﺇﻥ ﻧﻈﺮ ﺑﻐﻴﺮ ﺷﻬﻮﺓ ﺃﻭ ﻣﻊ ﺃﻣﻦ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﻌﺘﻤﺪ ﻻ ﻓﻲ ﻧﺤﻮ ﻣﺮﺁﺓ ....... ﻗﻮﻟﻪ : ﻻ ﻓﻲ ﻧﺤﻮ ﻣﺮﺁﺓ) ﺃﻱ ﻻ ﻳﺤﺮﻡ ﻧﻈﺮﻩ ﻟﻬﺎ ﻓﻲ ﻧﺤﻮ ﻣﺮﺁﺓ ﻛﻤﺎﺀ ﻭﺫﻟﻚ ﻻﻧﻪ ﻟﻢ ﻳﺮﻫﺎ ﻓﻴﻬﺎ ﻭﺇﻧﻤﺎ ﺭﺃﻯ ﻣﺜﺎﻟﻬﺎ. ﻭﻳﺆﻳﺪﻩ ﻗﻮﻟﻬﻢ ﻟﻮ ﻋﻠﻖ ﻃﻼﻗﻬﺎ ﺑﺮﺅﻳﺘﻬﺎ ﻟﻢ ﻳﺤﻨﺚ ﺑﺮﺅﻳﺔ ﺧﻴﺎﻟﻬﺎ ﻭﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﻣﺜﻠﻪ ﻓﻼ ﻳﺤﺮﻡ ﻧﻈﺮﻫﺎ ﻟﻪ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ. ﻗﺎﻝ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﺤﻔﺔ: ﻭﻣﺤﻞ ﺫﻟﻚ، ﻛﻤﺎ ﻫﻮ ﻇﺎﻫﺮ، ﺣﻴﺺ ﻟﻢ ﻳﺨﺶ ﻓﺘﻨﺔ ﻭﻻ ﺷﻬﻮﺓ .
Fatawi Darul Ifta' al-Mishriyah, Juz : 7 Hal : 220
ﻭﺍﻟﺬﻯ ﺗﺪﻝ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻷﺣﺎﺩﻳﺚ ﺍﻟﻨﺒﻮﻳﺔ ﺍﻟﺸﺮﻳﻔﺔ ﺍﻟﺘﻰ ﺭﻭﺍﻫﺎ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻯ ﻭﻏﻴﺮﻩ ﻣﻦ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺍﻟﺴﻨﻦ ﻭﺗﺮﺩﺩﺕ ﻓﻰ ﻛﺘﺐ ﺍﻟﻔﻘﻪ، ﺃﻥ ﺍﻟﺘﺼﻮﻳﺮ ﺍﻟﻀﻮﺋﻰ ﻟﻺﻧﺴﺎﻥ ﻭﺍﻟﺤﻴﻮﺍﻥ ﺍﻟﻤﻌﺮﻭﻑ ﺍﻵﻥ ﻭﺍﻟﺮﺳﻢ ﻛﺬﻟﻚ ﻻ ﺑﺄﺱ ﺑﻪ، ﺇﺫﺍ ﺧﻠﺖ ﺍﻟﺼﻮﺭ ﻭﺍﻟﺮﺳﻮﻡ ﻣﻦ ﻣﻈﺎﻫﺮ ﺍﻟﺘﻌﻈﻴﻢ ﻭﻣﻈﻨﺔ ﺍﻟﺘﻜﺮﻳﻢ ﻭﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺓ ﻭﺧﻠﺖ ﻛﻠﺬﻟﻚ ﻋﻦ ﺩﻭﺍﻓﻊ ﺗﺤﺮﻳﻚ ﻏﺮﻳﺰﺓ ﺍﻟﺠﻨﺲ ﻭﺇﺷﺎﻋﺔ ﺍﻟﻔﺤﺸﺎﺀ ﻭﺍﻟﺘﺤﺮﻳﺾ .
Fathul Mu’in. Juz: 3. Hal: 258
ﻣﻬﻤﺔ) ﻳﺤﺮﻡ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻭﻟﻮ ﺷﻴﺨﺎ ﻫﻤﺎ ﺗﻌﻤﺪ ﻧﻈﺮ ﺷﺊ ﻣﻦ ﺑﺪﻥ ﺃﺟﻨﺒﻴﺔ ﺣﺮﺓ ﺃﻭ ﺃﻣﺔ ﺑﻠﻐﺖ ﺣﺪﺍ ﺗﺸﺘﻬﻰ ﻓﻴﻪ ﻭﻟﻮ ﺷﻮﻫﺎﺀ ﺃﻭ ﻋﺠﻮﺯﺍ ﻭﻋﻜﺴﻪ، ﺧﻼﻓﺎ ﻟﻠﺤﺎﻭﻱ ﻛﺎﻟﺮﺍﻓﻌﻲ ﻭﺇﻥ ﻧﻈﺮ ﺑﻐﻴﺮ ﺷﻬﻮﺓ ﺃﻭ ﻣﻊ ﺃﻣﻦ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﻌﺘﻤﺪ ﻗﻮﻟﻪ : ﻧﻈﺮ ﺷﺊ ﻣﻦ ﺑﺪﻥ ﺃﺟﻨﺒﻴﺔ: ﺇﻟﺦ – ﺇﻟﻰ ﺃﻥ ﻗﺎﻝ .... ﻭﻳﺤﺮﻡ ﻧﻈﺮ ﻓﺤﻞ ﻭﺧﺼﻲ ﻭﻣﺠﺒﻮﺏ ﻭﺧﻨﺜﻰ ﺑﺎﻟﻎ ﺇﻟﻰ ﻋﻮﺭﺓ ﺣﺮﺓ ﻛﺒﻴﺮﺓ ﺃﺟﻨﺒﻴﺔ ﻭﻫﻲ ﻣﺎ ﻋﺪﺍ ﻭﺟﻬﻬﺎ ﻭﻛﻔﻴﻬﺎ ﺑﻼ ﺧﻼﻑ ﻭﻛﺬﺍ ﻭﺟﻬﻬﺎ ﻭﻛﻔﻴﻬﺎ ﻋﻨﺪ ﺧﻮﻑ ﻓﺘﻨﺔ ﺇﺟﻤﺎﻋﺎ ﻭﻛﺬﺍ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻨﻈﺮ ﺑﺸﻬﻮﺓ ﺑﺄﻥ ﻳﻠﺘﺬ ﺑﻪ ﻭﺇﻥ ﺃﻣﻦ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﻗﻄﻌﺎ ﻭﻛﺬﺍ ﻋﻨﺪ ﺍﻷﻣﻦ ﻣﻦ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﻓﻴﻤﺎ ﻳﻈﻨﻪ ﻣﻦ ﻧﻔﺴﻪ ﻭﺑﻼ ﺷﻬﻮﺓ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺼﺤﻴﺢ ﻭﻭﺟﻪ ﺍﻻﻣﺎﻡ ﺑﺎﺗﻔﺎﻕ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻋﻠﻰ ﻣﻨﻊ ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ ﺃﻥ ﻳﺨﺮﺟﻦ ﺳﺎﻓﺮﺍﺕ ﺍﻟﻮﺟﻮﻩ، ﻭﺑﺄﻥ ﺍﻟﻨﻈﺮ
ﻣﻈﻨﺔ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﻭﻣﺤﺮﻙ ﻟﻠﺸﻬﻮﺓ ﻓﺎﻟﻼﺋﻖ ﺑﻤﺤﺎﺳﻦ ﺍﻟﺸﺮﻳﻌﺔ ﺳﺪ ﺍﻟﺒﺎﺏ ﻭﺍﻹﻋﺮﺍﺽ ﻋﻦ ﺗﻔﺎﺻﻴﻞ ﺍﻷﺣﻮﺍﻝ ﻛﺎﻟﺨﻠﻮﺓ ﺑﺎﻷﺟﻨﺒﻴﺔ ﻭﺑﻪ ﺍﻧﺪﻓﻊ ﺍﻟﻘﻮﻝ ﺑﺄﻧﻪ ﻋﻮﺭﺓ ﻓﻜﻴﻒ ﺣﺮﻡ ﻧﻈﺮﻩ ﻷﻧﻪ ﻣﻊ ﻛﻮﻧﻪ ﻏﻴﺮ ﻋﻮﺭﺓ ﻧﻈﺮﻩ ﻣﻈﻨﺔ ﻟﻠﻔﺘﻨﺔ ﺃﻭﺍﻟﺸﻬﻮﺓ ﻓﻔﻄﻢ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻋﻨﻪ ﺍﺣﺘﻴﺎﻃﺎ ﻋﻠﻰ ﺃﻥ ﺍﻟﺴﺒﻜﻲ ﻗﺎﻝ ﺍﻷﻗﺮﺏ ﺇﻟﻰ ﺻﻨﻊ ﺍﻷﺻﺤﺎﺏ ﺃﻥ ﻭﺟﻬﻬﺎ ﻭﻛﻔﻴﻬﺎ ﻋﻮﺭﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﻨﻈﺮ ﻭﻻ ﻳﻨﺎﻓﻲ ﻣﺎ ﺣﻜﺎﻩ ﺍﻻﻣﺎﻡ ﻣﻦ ﺍﺗﻔﺎﻕ ﻧﻘﻞ ﺍﻟﻤﺼﻨﻒ ﻋﻦ
ﻗﺎﺿﻲ ﻋﻴﺎﺽ ﺍﻹﺟﻤﺎﻉ ﻋﻠﻰ ﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﻠﺰﻣﻬﺎ ﻓﻲ ﻃﺮﻳﻘﻬﺎ ﺳﺘﺮ ﻭﺟﻬﻬﺎ ، ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻫﻮ ﺳﻨﺔ، ﻭﻋﻠﻰ ﺍﻟﺮﺟﺎﻝ ﻏﺾ ﺍﻟﺒﺼﺮ ﻋﻨﻬﻦ ﻻﻥ ﻣﻨﻌﻬﻦ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﻟﻴﺲ ﻟﻮﺟﻮﺏ ﺍﻟﺴﺘﺮ ﻋﻠﻴﻬﻦ، ﺑﻞ ﻻﻥ ﻓﻴﻪ ﻣﺼﻠﺤﺔ ﻋﺎﻣﺔ ﺑﺴﺪ ﺑﺎﺏ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ. ﻧﻌﻢ، ﺍﻟﻮﺟﻪ ﻭﺟﻮﺑﻪ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺇﺫﺍ ﻋﻠﻤﺖ ﻧﻈﺮ ﺃﺟﻨﺒﻲ ﺇﻟﻴﻬﺎ ﺃﺧﺬﺍ ﻣﻦ ﻗﻮﻟﻪ ﻳﻠﺰﻣﻬﺎ ﺳﺘﺮ ﻭﺟﻬﻬﺎ ﻋﻦ ﺍﻟﺬﻣﻴﺔ، ﻭﻻﻥ ﻓﻲ ﺑﻘﺎﺀ ﻛﺸﻔﻪ ﺇﻋﺎﻧﺔ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺤﺮﺍﻡ. ﻭﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ﺃﻱ ﻣﻘﺎﺑﻞ ﺍﻟﺼﺤﻴﺢ ﻻ ﻳﺤﺮﻡ ﻭﻧﺴﺒﻪ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﻟﻠﺠﻤﻬﻮﺭ ﻭﺍﻟﺸﻴﺨﺎﻥ ﻟﻸﻛﺜﺮﻳﻦ – ﺇﻟﻰ ﺃﻥ ﻗﺎﻝ- ﻓﺎﻟﺠﺰﻡ ﻳﻤﻨﻊ ﺧﺮﻭﺟﻬﻦ ﻓﻴﻪ ﺣﺮﺝ ﺷﺪﻳﺪ ﻓﺎﻟﺤﻖ ﺟﻮﺍﺯ ﺧﺮﻭﺟﻬﻦ ﺳﺎﻓﺮﺍﺕ ﺍﻟﻮﺟﻮﻩ ﻣﻊ ﻭﺟﻮﺏ ﺍﻟﻐﺾ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺮﺟﺎﻝ ﻭﻳﺸﺘﺮﻁ ﻣﻊ ﺫﻟﻚ ﺃﻣﻦ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﻭﺗﺮﻙ ﺍﻟﺰﻳﻨﺔ ﻓﺈﻥﻭﺟﺪ ﺃﺣﺪ ﻫﺬﻳﻦ ﻣﻨﻌﺖ ﻣﻦ ﺍﻟﺨﺮﻭﺝ
Link Asal>>
https://www.facebook.com/groups/asawaja/permalink/1158775510837099/
Dokumen FB:
https://www.facebook.com/notes/diskusi-hukum-fiqih-berdasarkan-empat-madzhab/0166-hukum-mengopload-foto-di-sosmed/1158934484154535/
PERTANYAAN
> Jihad Qolbi
assalamualaikum
saya mau tanya bagaimana hukumnya orang yang meng upload foto ke medsos ....???
JAWABAN
> Ismidar Abdurrahman As-Sanusi
Wa'alaikumussalam
Mengopload foto di sosmed itu diperbolehkan dengan ketentuan foto yang diopload tidak membuka aurat serta foto yang diopload tersebut tidak mengundang syahwat. Karena foto merupakan bayangan suatu objek yang ditangkap kamera. Hal ini berlaku bagi laki-laki dan perempuan. Jika tidak sesuai dengan ketentuan diatas baik bagi laki-laki maupun perempuan maka hukumnya HARAM.
Gambar wanita yang berada pada foto itu bisa disamakan dengan gambar yang ada pada cermin, dalam hal sama-sama bukan wujud asli dari bendanya. Jika gambar yang ada dicermin adalah bayangan dari suatu benda, maka gambar yang dihasilkan dari kamera yang berupa foto adalah pantulan cahaya pada suatu benda. Karena itulah hukum melihat gambar wanita pada foto bisa disamakan dengan melihat gambar pada cermin.
Menurut pendapat ulama', melihat bayangan wanita yang berada dikaca atau dipermukaan air itu diperbolehkan, karena tidak melihat secara langsung, dan yang dilihat hanyalah bayangan yang menyerupai wanita bukan wujud dari wanitanya. Hal ini dikuatkan dengan penjelasan para fuqoha' yang menyatakan, apabila seorang laki-laki menggantungkan talaknya dengan melihat seorang wanita, maka dengan hanya melihat gambarnya dicermin belum dianggap ta'liq talaknya jatuh. Namun diperbolehkannya melihat foto seorang wanita bagi laki-laki yang bukan mahromnya dengan ketentuan ketika melihatnya tidak syahwat, apabila ketika melihatnya timbul syahwat, maka hukumnya harom, dan ketentuan bagi orang yang meng-upload fotonya adalah tidak meng-upload foto yang merangsang timbulnya syahwat bagi orang yang melihatnya.
KESIMPULAN :
Mengopload foto di sosmed hukumnya boleh jika foto yang diopload tidak membuka aurat seperti foto tersebut tidak mengundang fitnah dan syahwat dan bagi non mahrom boleh melihatnya.
Wallahu A'lamu Bis Showaab
Referensi :
1. Tafsir Ayatul Ahkam Lisy-Sayis, Juz : 1 Hal : 677
2. Hasyiyah I'anatut Tholibin, Juz : 3 Hal : 301
3. Fatawi Darul Ifta' al-Mishriyah, Juz : 7 Hal : 220
4. Fathul Mu’in. Juz: 3. Hal: 258.
Ibarot:
Tafsir Ayatul Ahkam Lisy-Sayis, Juz : 1 Hal : 677
ﻭﻟﻌﻠﻚ ﺗﺮﻳﺪ ﺑﻌﺪ ﺫﻟﻚ ﺃﻥ ﺗﻌﺮﻑ ﺣﻜﻢ ﻣﺎ ﻳﺴﻤﻰ ﺑﺎﻟﺘﺼﻮﻳﺮ ﺍﻟﺸﻤﺴﻲ ﺃﻭ ﺍﻟﻔﺘﻮﻏﺮﺍﻓﻲ ﻓﻨﻘﻮﻝ: ﻳﻤﻜﻨﻚ ﺃﻥ ﺗﻘﻮﻝ: ﺇﻥّ ﺣﻜﻤﻬﺎ ﺣﻜﻢ ﺍﻟﺮﻗﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﺜﻮﺏ، ﻭﻗﺪ ﻋﻠﻤﺖ ﺍﺳﺘﺜﻨﺎﺀﻩ ﻧﺼﺎ. ﻭﻟﻚ ﺃﻥ ﺗﻘﻮﻝ: ﺇﻥ ﻫﺬﺍ ﻟﻴﺲ ﺗﺼﻮﻳﺮﺍ، ﺑﻞ ﺣﺒﺲ ﻟﻠﺼﻮﺭﺓ، ﻭﻣﺎ ﻣﺜﻠﻪ ﺇﻻ ﻛﻤﺜﻞ ﺍﻟﺼﻮﺭﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺮﺁﺓ
Hasyiyah I'anatut Tholibin, Juz : 3 Hal : 301
ﻣﻬﻤﺔ [ﻓﻲ ﺑﻴﺎﻥ ﺍﻟﻨﻈﺮ ﺍﻟﻤﺤﺮﻡ ﻭﺍﻟﺠﺎﺋﺰ ﻭﻏﻴﺮ ﺫﻟﻚ] ﻳﺤﺮﻡ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻭﻟﻮ ﺷﻴﺨﺎ ﻫﻤﺎ ﺗﻌﻤﺪ ﻧﻈﺮ ﺷﻲﺀ ﻣﻦ ﺑﺪﻥ ﺃﺟﻨﺒﻴﺔ ﺣﺮﺓ ﺃﻭ ﺃﻣﺔ ﺑﻠﻐﺖ ﺣﺪﺍ ﺗﺸﺘﻬﻰ ﻓﻴﻪ ﻭﻟﻮ ﺷﻮﻫﺎﺀ ﺃﻭ ﻋﺠﻮﺯﺍ ﻭﻋﻜﺴﻪ ﺧﻼﻓﺎ ﻟﻠﺤﺎﻭﻱ ﻛﺎﻟﺮﺍﻓﻌﻲ ﻭﺇﻥ ﻧﻈﺮ ﺑﻐﻴﺮ ﺷﻬﻮﺓ ﺃﻭ ﻣﻊ ﺃﻣﻦ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﻌﺘﻤﺪ ﻻ ﻓﻲ ﻧﺤﻮ ﻣﺮﺁﺓ ....... ﻗﻮﻟﻪ : ﻻ ﻓﻲ ﻧﺤﻮ ﻣﺮﺁﺓ) ﺃﻱ ﻻ ﻳﺤﺮﻡ ﻧﻈﺮﻩ ﻟﻬﺎ ﻓﻲ ﻧﺤﻮ ﻣﺮﺁﺓ ﻛﻤﺎﺀ ﻭﺫﻟﻚ ﻻﻧﻪ ﻟﻢ ﻳﺮﻫﺎ ﻓﻴﻬﺎ ﻭﺇﻧﻤﺎ ﺭﺃﻯ ﻣﺜﺎﻟﻬﺎ. ﻭﻳﺆﻳﺪﻩ ﻗﻮﻟﻬﻢ ﻟﻮ ﻋﻠﻖ ﻃﻼﻗﻬﺎ ﺑﺮﺅﻳﺘﻬﺎ ﻟﻢ ﻳﺤﻨﺚ ﺑﺮﺅﻳﺔ ﺧﻴﺎﻟﻬﺎ ﻭﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﻣﺜﻠﻪ ﻓﻼ ﻳﺤﺮﻡ ﻧﻈﺮﻫﺎ ﻟﻪ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ. ﻗﺎﻝ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﺤﻔﺔ: ﻭﻣﺤﻞ ﺫﻟﻚ، ﻛﻤﺎ ﻫﻮ ﻇﺎﻫﺮ، ﺣﻴﺺ ﻟﻢ ﻳﺨﺶ ﻓﺘﻨﺔ ﻭﻻ ﺷﻬﻮﺓ .
Fatawi Darul Ifta' al-Mishriyah, Juz : 7 Hal : 220
ﻭﺍﻟﺬﻯ ﺗﺪﻝ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻷﺣﺎﺩﻳﺚ ﺍﻟﻨﺒﻮﻳﺔ ﺍﻟﺸﺮﻳﻔﺔ ﺍﻟﺘﻰ ﺭﻭﺍﻫﺎ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻯ ﻭﻏﻴﺮﻩ ﻣﻦ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺍﻟﺴﻨﻦ ﻭﺗﺮﺩﺩﺕ ﻓﻰ ﻛﺘﺐ ﺍﻟﻔﻘﻪ، ﺃﻥ ﺍﻟﺘﺼﻮﻳﺮ ﺍﻟﻀﻮﺋﻰ ﻟﻺﻧﺴﺎﻥ ﻭﺍﻟﺤﻴﻮﺍﻥ ﺍﻟﻤﻌﺮﻭﻑ ﺍﻵﻥ ﻭﺍﻟﺮﺳﻢ ﻛﺬﻟﻚ ﻻ ﺑﺄﺱ ﺑﻪ، ﺇﺫﺍ ﺧﻠﺖ ﺍﻟﺼﻮﺭ ﻭﺍﻟﺮﺳﻮﻡ ﻣﻦ ﻣﻈﺎﻫﺮ ﺍﻟﺘﻌﻈﻴﻢ ﻭﻣﻈﻨﺔ ﺍﻟﺘﻜﺮﻳﻢ ﻭﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺓ ﻭﺧﻠﺖ ﻛﻠﺬﻟﻚ ﻋﻦ ﺩﻭﺍﻓﻊ ﺗﺤﺮﻳﻚ ﻏﺮﻳﺰﺓ ﺍﻟﺠﻨﺲ ﻭﺇﺷﺎﻋﺔ ﺍﻟﻔﺤﺸﺎﺀ ﻭﺍﻟﺘﺤﺮﻳﺾ .
Fathul Mu’in. Juz: 3. Hal: 258
ﻣﻬﻤﺔ) ﻳﺤﺮﻡ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻭﻟﻮ ﺷﻴﺨﺎ ﻫﻤﺎ ﺗﻌﻤﺪ ﻧﻈﺮ ﺷﺊ ﻣﻦ ﺑﺪﻥ ﺃﺟﻨﺒﻴﺔ ﺣﺮﺓ ﺃﻭ ﺃﻣﺔ ﺑﻠﻐﺖ ﺣﺪﺍ ﺗﺸﺘﻬﻰ ﻓﻴﻪ ﻭﻟﻮ ﺷﻮﻫﺎﺀ ﺃﻭ ﻋﺠﻮﺯﺍ ﻭﻋﻜﺴﻪ، ﺧﻼﻓﺎ ﻟﻠﺤﺎﻭﻱ ﻛﺎﻟﺮﺍﻓﻌﻲ ﻭﺇﻥ ﻧﻈﺮ ﺑﻐﻴﺮ ﺷﻬﻮﺓ ﺃﻭ ﻣﻊ ﺃﻣﻦ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﻌﺘﻤﺪ ﻗﻮﻟﻪ : ﻧﻈﺮ ﺷﺊ ﻣﻦ ﺑﺪﻥ ﺃﺟﻨﺒﻴﺔ: ﺇﻟﺦ – ﺇﻟﻰ ﺃﻥ ﻗﺎﻝ .... ﻭﻳﺤﺮﻡ ﻧﻈﺮ ﻓﺤﻞ ﻭﺧﺼﻲ ﻭﻣﺠﺒﻮﺏ ﻭﺧﻨﺜﻰ ﺑﺎﻟﻎ ﺇﻟﻰ ﻋﻮﺭﺓ ﺣﺮﺓ ﻛﺒﻴﺮﺓ ﺃﺟﻨﺒﻴﺔ ﻭﻫﻲ ﻣﺎ ﻋﺪﺍ ﻭﺟﻬﻬﺎ ﻭﻛﻔﻴﻬﺎ ﺑﻼ ﺧﻼﻑ ﻭﻛﺬﺍ ﻭﺟﻬﻬﺎ ﻭﻛﻔﻴﻬﺎ ﻋﻨﺪ ﺧﻮﻑ ﻓﺘﻨﺔ ﺇﺟﻤﺎﻋﺎ ﻭﻛﺬﺍ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻨﻈﺮ ﺑﺸﻬﻮﺓ ﺑﺄﻥ ﻳﻠﺘﺬ ﺑﻪ ﻭﺇﻥ ﺃﻣﻦ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﻗﻄﻌﺎ ﻭﻛﺬﺍ ﻋﻨﺪ ﺍﻷﻣﻦ ﻣﻦ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﻓﻴﻤﺎ ﻳﻈﻨﻪ ﻣﻦ ﻧﻔﺴﻪ ﻭﺑﻼ ﺷﻬﻮﺓ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺼﺤﻴﺢ ﻭﻭﺟﻪ ﺍﻻﻣﺎﻡ ﺑﺎﺗﻔﺎﻕ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻋﻠﻰ ﻣﻨﻊ ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ ﺃﻥ ﻳﺨﺮﺟﻦ ﺳﺎﻓﺮﺍﺕ ﺍﻟﻮﺟﻮﻩ، ﻭﺑﺄﻥ ﺍﻟﻨﻈﺮ
ﻣﻈﻨﺔ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﻭﻣﺤﺮﻙ ﻟﻠﺸﻬﻮﺓ ﻓﺎﻟﻼﺋﻖ ﺑﻤﺤﺎﺳﻦ ﺍﻟﺸﺮﻳﻌﺔ ﺳﺪ ﺍﻟﺒﺎﺏ ﻭﺍﻹﻋﺮﺍﺽ ﻋﻦ ﺗﻔﺎﺻﻴﻞ ﺍﻷﺣﻮﺍﻝ ﻛﺎﻟﺨﻠﻮﺓ ﺑﺎﻷﺟﻨﺒﻴﺔ ﻭﺑﻪ ﺍﻧﺪﻓﻊ ﺍﻟﻘﻮﻝ ﺑﺄﻧﻪ ﻋﻮﺭﺓ ﻓﻜﻴﻒ ﺣﺮﻡ ﻧﻈﺮﻩ ﻷﻧﻪ ﻣﻊ ﻛﻮﻧﻪ ﻏﻴﺮ ﻋﻮﺭﺓ ﻧﻈﺮﻩ ﻣﻈﻨﺔ ﻟﻠﻔﺘﻨﺔ ﺃﻭﺍﻟﺸﻬﻮﺓ ﻓﻔﻄﻢ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻋﻨﻪ ﺍﺣﺘﻴﺎﻃﺎ ﻋﻠﻰ ﺃﻥ ﺍﻟﺴﺒﻜﻲ ﻗﺎﻝ ﺍﻷﻗﺮﺏ ﺇﻟﻰ ﺻﻨﻊ ﺍﻷﺻﺤﺎﺏ ﺃﻥ ﻭﺟﻬﻬﺎ ﻭﻛﻔﻴﻬﺎ ﻋﻮﺭﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﻨﻈﺮ ﻭﻻ ﻳﻨﺎﻓﻲ ﻣﺎ ﺣﻜﺎﻩ ﺍﻻﻣﺎﻡ ﻣﻦ ﺍﺗﻔﺎﻕ ﻧﻘﻞ ﺍﻟﻤﺼﻨﻒ ﻋﻦ
ﻗﺎﺿﻲ ﻋﻴﺎﺽ ﺍﻹﺟﻤﺎﻉ ﻋﻠﻰ ﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﻠﺰﻣﻬﺎ ﻓﻲ ﻃﺮﻳﻘﻬﺎ ﺳﺘﺮ ﻭﺟﻬﻬﺎ ، ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻫﻮ ﺳﻨﺔ، ﻭﻋﻠﻰ ﺍﻟﺮﺟﺎﻝ ﻏﺾ ﺍﻟﺒﺼﺮ ﻋﻨﻬﻦ ﻻﻥ ﻣﻨﻌﻬﻦ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﻟﻴﺲ ﻟﻮﺟﻮﺏ ﺍﻟﺴﺘﺮ ﻋﻠﻴﻬﻦ، ﺑﻞ ﻻﻥ ﻓﻴﻪ ﻣﺼﻠﺤﺔ ﻋﺎﻣﺔ ﺑﺴﺪ ﺑﺎﺏ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ. ﻧﻌﻢ، ﺍﻟﻮﺟﻪ ﻭﺟﻮﺑﻪ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺇﺫﺍ ﻋﻠﻤﺖ ﻧﻈﺮ ﺃﺟﻨﺒﻲ ﺇﻟﻴﻬﺎ ﺃﺧﺬﺍ ﻣﻦ ﻗﻮﻟﻪ ﻳﻠﺰﻣﻬﺎ ﺳﺘﺮ ﻭﺟﻬﻬﺎ ﻋﻦ ﺍﻟﺬﻣﻴﺔ، ﻭﻻﻥ ﻓﻲ ﺑﻘﺎﺀ ﻛﺸﻔﻪ ﺇﻋﺎﻧﺔ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺤﺮﺍﻡ. ﻭﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ﺃﻱ ﻣﻘﺎﺑﻞ ﺍﻟﺼﺤﻴﺢ ﻻ ﻳﺤﺮﻡ ﻭﻧﺴﺒﻪ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﻟﻠﺠﻤﻬﻮﺭ ﻭﺍﻟﺸﻴﺨﺎﻥ ﻟﻸﻛﺜﺮﻳﻦ – ﺇﻟﻰ ﺃﻥ ﻗﺎﻝ- ﻓﺎﻟﺠﺰﻡ ﻳﻤﻨﻊ ﺧﺮﻭﺟﻬﻦ ﻓﻴﻪ ﺣﺮﺝ ﺷﺪﻳﺪ ﻓﺎﻟﺤﻖ ﺟﻮﺍﺯ ﺧﺮﻭﺟﻬﻦ ﺳﺎﻓﺮﺍﺕ ﺍﻟﻮﺟﻮﻩ ﻣﻊ ﻭﺟﻮﺏ ﺍﻟﻐﺾ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺮﺟﺎﻝ ﻭﻳﺸﺘﺮﻁ ﻣﻊ ﺫﻟﻚ ﺃﻣﻦ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﻭﺗﺮﻙ ﺍﻟﺰﻳﻨﺔ ﻓﺈﻥﻭﺟﺪ ﺃﺣﺪ ﻫﺬﻳﻦ ﻣﻨﻌﺖ ﻣﻦ ﺍﻟﺨﺮﻭﺝ
Link Asal>>
https://www.facebook.com/groups/asawaja/permalink/1158775510837099/
Dokumen FB:
https://www.facebook.com/notes/diskusi-hukum-fiqih-berdasarkan-empat-madzhab/0166-hukum-mengopload-foto-di-sosmed/1158934484154535/