ISMIDAR ABDURRAHMAN AS-SANUSI·18 APRIL 2017
PERTANYAAN
> Eva Firdaussyah
Assalamu'alaikum..
Para ust/ustdzh..ada titipan pertanya.an dr tmn saya.....
Begini...ust..
Ibu kami muallaf..
Kami tinggal dirmh nenek dr ibu.
dn nenek memelihara anjing.
Anjing itu dr kecil tinggal dg kami..
Lalu guru ngaji kami mengatakan bhw sluruh yg ada pd anjing dn babi itu haram.pertanyaan kami
1.mengapa anjing itu najis ust...?
2.bgmn cara kami menghindari anjing itu yg setiap hari duduk dipangkuan kami..dan anjing itu sangat lucu ust...
3.bgmn cara kami mensucikan pakaian dan badan kami dr bulubulu anjing itu ust....
Sedangkn ditmpat kami sulit sekali mencari tanah yg suci.sebab guru ngaji kami menyuruh dg tanah yg suci.
4.bolehkah mensucikan badan dan pakaian kami dg yg kena najis anjing tadi dg pasir pantai ust...?
JAWABAN
> Ismidar Abdurrahman As-Sanusi
Wa'alaikumussalam
No. 1. Mengapa anjing itu najis?
Menurut Kalangan Syafi'iyyah sebab najisnya anjing karena berdasarkan hadits yang shahih berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَهُورُ إِنَاءِ أَحَدِكُمْ إِذَا وَلَغَ فِيهِ الْكَلْبُ أَنْ يَغْسِلَهُ سَبْعَ مَرَّاتٍ أُولَاهُنَّ بِالتُّرَابِ.
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah saw telah bersabda: Sucinya bejana salah seorang dari kamu apabila dijilat oleh anjing dengan mencucinya tujuh kali yang pertama kali dengan tanah. (HR Muslim)
Menurut mereka (Syafi'iyyah) berdasarkan hadits diatas najisnya anjing tidak hanya air liurnya saja tetapi seluruh tubuh anjing adalah najis mughollazoh (najis berat) termasuk keringatnya. Sedangkan mengenai najisnya babi kalangan Syafi'iyyah mengambil dalil qiyas dengan mengqiyaskan najisnya babi dengan najis anjing karena keadaan babi lebih buruk ketimbang anjing, bahkan disunahkan membunuhnya.
Alasan lain sebab najisnya anjing sebagaimana diterangkan oleh Syeikh Abdul Wahab as-Sya'roni dalam kitabnya Al-Mizaan al-Kubro:
"Aku pernah mendengar sayyidi ali al khowas -semoga Allah merahmatinya- berkata bahwa tidak ada dalil terhadap najis dzatiahnya anjing kecuali apa yg dilarang oleh syari' shollallohu alaihi wasallam dari menjual dan memakan hasil jualan anjing,adapun dari segi sifatnya maka anjing najis sebab sisa makanan anjing itu bisa mematikan hati, oleh karenanya wajib menjauhinya sebagaimana bisa ular dijauhi sebab membahayakan badan, bahkan sisa makanan anjing lebih utama utk dijauhi karena bisa membahayakan agama.
Ketika sisa makanan anjing bisa mematikan hati yg bisa mencegah dari menerima mau'idhoh penyebab masuknya syurga , maka syari' shollallohu alaihi wasallam memberat membaratkan dalam membasuh dari bekasnya anjing dengan 7 basuhan salah satunya dicampur debu, hal itu tujuannya adalah utk menolak bekas tsb secara keseluruhan,penyucian najis anjing tsb mengumpulkan antara air dan debu, keduanya jika digabungkan maka bisa menumbuhkan tanaman .
Saya memang tidak membahas tentang khilafiyyah Madzhab mengenai najis anjing ini, akan tetapi saya hanya menerangkan najisnya anjing menurut kalangan Syafi'iyyah karena dalam hal ini Syafi'iyyahlah yang menganggap berat akan hal ini. Kemudian bila sudah terkena najisnya anjing sebagaimana disebutkan wajib mensucikan sebagaimana mestinya yaitu dengan air mutlak dan salah satunya dicampur dengan tanah.
Berdasarkan pemaparan diatas maka bisa disimpulkan bahwa sebab najisnya anjing berdasarkan dalil hadits Nabi Saw. Adapun dari segi dzohirnya anjing banyak bibit penyakit, sedangkan dari segi batinnya bahwa sisa makan anjing bisa mematikan hati, dan hal ini lebih berbahaya dari pada madhorot segi dhohir, karena hati yg mati akan merusak agama seseorang, sedangkan bibit-bibit penyakit hanya merusak anggota badan.
Referensi:
المجموع شرح المهذب - (ج 1 / ص 47)
واما الكلب فهو نجس لما روا ان النبي صلى الله عليه وسلم دعي الى دار فاجاب ودعى الى دار فلم يجب فقيل له في ذلك فقال ان في دار فلان كلبا وفي دار فلان هرة فقال الهرة ليست بنجسة فدل على ان الكلب نجس واما الخنزير فهو نجس لانه اسوأ حالا من الكلب لانه مندوب الى قتله من غير ضرر فيه ومنصوص فى تحريمه فاذا كان الكلب نجسا فالخنزير اولى
الفقه على المذاهب الأربعة - (ج 1 / ص 11)
اما دليل نجاسة الكلب فما رواه مسلم عن النبي صلى الله عليه وسلم وهو اذا ولغ الكلب في اناء احدكم فليرقه ثم ليغسله سبع مرات واما نجاسة الخنزير فبالقياس على الكلب لانه اسوأ حالا منه لنص الشارع على تحريمه وحرمة اقتنائه
المجموع شرح المهذب - (ج 2 / ص 587)
قال المصنف رحمه الله تعالى : ( وأما الخنزير فنجس ; لأنه أسوأ حالا من الكلب ; لأنه مندوب إلى قتله من غير ضرر فيه ومنصوص على تحريمه فإذا كان الكلب نجسا فالخنزير أولى ، وأما ما تولد منهما أو من أحدهما فنجس ; لأنه مخلوق من نجس فكان مثله ) .
شرح الكبير للرافعي - (ج 1 / ص 260)
الخامس ولوغ الكلب يغسل سبعا احداهن بالتراب وعرقه وسائر اجزائه
كاللعاب
الميزان الكبرى - (ج 1 / ص 114)
وسمعت سيد علي الخواص رحمه الله تعالي يقول ليس لنا دليل علي نجاسة ذات الكلب الا ما نهي عنه الشارع من بيعه او اكل ثمنه
الي ان قال
فانه جمع فيه بين الماء والتراب اللذين اذا اجتمعا انبتا الزرع.والله اعلم.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
NO. 2.bgmn cara kami menghindari anjing itu yg setiap hari duduk dipangkuan kami..dan anjing itu sangat lucu ust...?
Cara menghindari anjing tersebut ialah dengan cara selalu waspada dari anjing tersebut dan bila kelihatannya usahakan lari. Namu, ada sedikit pengecualian, bila sama-sama kering (antara anjing dan orang yang kena anjing) maka hukumnya tidak najis, kecuali bila salah satu atau keduanya basah maka hukumnya tetap najis mughollozah dan wajib mensucikan sebagaimana mestinya.
Referensi:
كاشفة السجا ص 44
المغلظة ما تنجس من الطاهرات بلعابها او بولها او عرقها او بملاقات اجزاء بدنها مع توسط رطوبة من احد جانبيه
فقه العبادات على المذهب الإمام الشافعي - (ج 1 / ص 181)
- إذا اتصل النجس أو المتنجس بالطاهر نظر فإن كانا جافين فلا تؤثر النجاسة بالطاهر بناء على القاعدة الفقهية : الجاف طاهر بلا خلاف وإن كان أحدهما أو كلاهما رطبا تنجس الطاهر بالآخر
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
No. 3..bgmn cara kami mensucikan pakaian dan badan kami dr bulubulu anjing itu ust....?
Sebagaimana disebutkan sebelumnya (point 1) bahwa kalangan Syafi'iyyah menganggap najisnya anjing tidak hanya air liurnya saja bahkan seluruh anggota tubuhnya termasuk najis bahkan keringatnya pun hukumnya najis, oleh sebab itu bila terkena najis anjing maka cara mensucikannya dengan menggunakan air mutlak dicampur dengan debu sebanyak tujuh kali. Maksudnya bukan keseluruhan 7 kali tersebut dicampur dengan debu tetapi cukup satu kali saja dicampur dengan debu.
Referensi:
شرح الكبير للرافعي - (ج 1 / ص 260)
الخامس ولوغ الكلب يغسل سبعا احداهن بالتراب وعرقه وسائر اجزائه
كاللعاب
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
No. 4.Boleh dengan mengikuti pendapat yang membolehkan menggunakan selain debu dalam mensucikan najis mughollazoh karena tidak terdapat debu, maka dengan mengikuti pendapat ini boleh mensucikan najis mughollazah dengan pasir, demikian juga alat pembersih lainnya seperti sabun, namun menurut Qoul Adzhar memang tidak bisa menggantikan posisi debu dalam mensucikan najis selain debu, seperti sabun, pasir, dll. Tapi, karena dhorurot yakni tidak mendapati debu maka boleh menggunakan pasir, sabun atau alat pembersih lainnya untuk mensucikan najis mughollazoh.
Wallahu A'lamu Bis Showaab
Referensi:
فتح العزيز - (ج 1 / ص 260-261)
هل يقوم الصابون والاشنان مقام التراب فيه ثلاثة أقوال أظهرها لا: لظاهر الخبر ولانها طهارة متعلقة فلا يقوم غيره مقامه كالتيمم والثاني نعم كالدباغ يقوم فيه غير الشب والقرظ مقامهما وكالاستنجاء يقوم فيه غير الحجارة مقامها. الثالث أن وجد التراب لم يعدل إلى غيره وان لم يجده جاز اقامة غيره مقامه للضرورة ومنهم من قال يجوز اقامة غير التراب مقامه فيما يفسد باستعمال التراب فيه كالثياب ولا يجوز فيما لا يفسد كالاواني
روضة الطالبين - (ج 1 / ص 32)
ونحوهما مقام التراب على الأظهر كالتيمم ويقوم في الثاني كالدباغ والاستنجاء والثالث إن وجد ترابا لم يقم وإلا قام وقيل يقوم فيما يفسده التراب كالثياب دون الأواني
كفاية الأخيار - (ج 1 / ص 71)
وهل يقوم الصابون والأشنان مقام التراب فيه أقوال
أحدها نعم كما يقوم غير الحجر مقامه في الاستنجاء وكما يقوم غير الشب والقرظ في الدباغ مقام وهذا ما صححه النووي في كتابه روؤس المسائل
والأظهر في الرافعي والروضة وشرح المهذب أنه لا يقوم لأنها طهارة متعلقة بالتراب فلا يقوم غيره مقامه كاليتيم
والقول الثالث إن وجد التراب لم يقم وإلا قام
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
> Eva Firdaussyah
Bila dengan tanah yg ada dipot bunga ust...
Boleeeh......??
> Ismidar Abdurrahman As-Sanusi
Syarat tanah/debu untuk tayammum maupun untuk mensucikan najis mughollazoh disyaratkan tanah/debu tsb suci. Ole sebab itu, bila kuat dugaannya tanah yang ada pada pot bunga tsb suci (tidak najis) maka boleh dan sah, bila diyakini bahwa tanah/debu yg ada dipot bunga tsb najis maka tidak boleh menggunakannya. Wallahu A'lam
Link Mudzakaroh:
PERTANYAAN
> Eva Firdaussyah
Assalamu'alaikum..
Para ust/ustdzh..ada titipan pertanya.an dr tmn saya.....
Begini...ust..
Ibu kami muallaf..
Kami tinggal dirmh nenek dr ibu.
dn nenek memelihara anjing.
Anjing itu dr kecil tinggal dg kami..
Lalu guru ngaji kami mengatakan bhw sluruh yg ada pd anjing dn babi itu haram.pertanyaan kami
1.mengapa anjing itu najis ust...?
2.bgmn cara kami menghindari anjing itu yg setiap hari duduk dipangkuan kami..dan anjing itu sangat lucu ust...
3.bgmn cara kami mensucikan pakaian dan badan kami dr bulubulu anjing itu ust....
Sedangkn ditmpat kami sulit sekali mencari tanah yg suci.sebab guru ngaji kami menyuruh dg tanah yg suci.
4.bolehkah mensucikan badan dan pakaian kami dg yg kena najis anjing tadi dg pasir pantai ust...?
JAWABAN
> Ismidar Abdurrahman As-Sanusi
Wa'alaikumussalam
No. 1. Mengapa anjing itu najis?
Menurut Kalangan Syafi'iyyah sebab najisnya anjing karena berdasarkan hadits yang shahih berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَهُورُ إِنَاءِ أَحَدِكُمْ إِذَا وَلَغَ فِيهِ الْكَلْبُ أَنْ يَغْسِلَهُ سَبْعَ مَرَّاتٍ أُولَاهُنَّ بِالتُّرَابِ.
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah saw telah bersabda: Sucinya bejana salah seorang dari kamu apabila dijilat oleh anjing dengan mencucinya tujuh kali yang pertama kali dengan tanah. (HR Muslim)
Menurut mereka (Syafi'iyyah) berdasarkan hadits diatas najisnya anjing tidak hanya air liurnya saja tetapi seluruh tubuh anjing adalah najis mughollazoh (najis berat) termasuk keringatnya. Sedangkan mengenai najisnya babi kalangan Syafi'iyyah mengambil dalil qiyas dengan mengqiyaskan najisnya babi dengan najis anjing karena keadaan babi lebih buruk ketimbang anjing, bahkan disunahkan membunuhnya.
Alasan lain sebab najisnya anjing sebagaimana diterangkan oleh Syeikh Abdul Wahab as-Sya'roni dalam kitabnya Al-Mizaan al-Kubro:
"Aku pernah mendengar sayyidi ali al khowas -semoga Allah merahmatinya- berkata bahwa tidak ada dalil terhadap najis dzatiahnya anjing kecuali apa yg dilarang oleh syari' shollallohu alaihi wasallam dari menjual dan memakan hasil jualan anjing,adapun dari segi sifatnya maka anjing najis sebab sisa makanan anjing itu bisa mematikan hati, oleh karenanya wajib menjauhinya sebagaimana bisa ular dijauhi sebab membahayakan badan, bahkan sisa makanan anjing lebih utama utk dijauhi karena bisa membahayakan agama.
Ketika sisa makanan anjing bisa mematikan hati yg bisa mencegah dari menerima mau'idhoh penyebab masuknya syurga , maka syari' shollallohu alaihi wasallam memberat membaratkan dalam membasuh dari bekasnya anjing dengan 7 basuhan salah satunya dicampur debu, hal itu tujuannya adalah utk menolak bekas tsb secara keseluruhan,penyucian najis anjing tsb mengumpulkan antara air dan debu, keduanya jika digabungkan maka bisa menumbuhkan tanaman .
Saya memang tidak membahas tentang khilafiyyah Madzhab mengenai najis anjing ini, akan tetapi saya hanya menerangkan najisnya anjing menurut kalangan Syafi'iyyah karena dalam hal ini Syafi'iyyahlah yang menganggap berat akan hal ini. Kemudian bila sudah terkena najisnya anjing sebagaimana disebutkan wajib mensucikan sebagaimana mestinya yaitu dengan air mutlak dan salah satunya dicampur dengan tanah.
Berdasarkan pemaparan diatas maka bisa disimpulkan bahwa sebab najisnya anjing berdasarkan dalil hadits Nabi Saw. Adapun dari segi dzohirnya anjing banyak bibit penyakit, sedangkan dari segi batinnya bahwa sisa makan anjing bisa mematikan hati, dan hal ini lebih berbahaya dari pada madhorot segi dhohir, karena hati yg mati akan merusak agama seseorang, sedangkan bibit-bibit penyakit hanya merusak anggota badan.
Referensi:
المجموع شرح المهذب - (ج 1 / ص 47)
واما الكلب فهو نجس لما روا ان النبي صلى الله عليه وسلم دعي الى دار فاجاب ودعى الى دار فلم يجب فقيل له في ذلك فقال ان في دار فلان كلبا وفي دار فلان هرة فقال الهرة ليست بنجسة فدل على ان الكلب نجس واما الخنزير فهو نجس لانه اسوأ حالا من الكلب لانه مندوب الى قتله من غير ضرر فيه ومنصوص فى تحريمه فاذا كان الكلب نجسا فالخنزير اولى
الفقه على المذاهب الأربعة - (ج 1 / ص 11)
اما دليل نجاسة الكلب فما رواه مسلم عن النبي صلى الله عليه وسلم وهو اذا ولغ الكلب في اناء احدكم فليرقه ثم ليغسله سبع مرات واما نجاسة الخنزير فبالقياس على الكلب لانه اسوأ حالا منه لنص الشارع على تحريمه وحرمة اقتنائه
المجموع شرح المهذب - (ج 2 / ص 587)
قال المصنف رحمه الله تعالى : ( وأما الخنزير فنجس ; لأنه أسوأ حالا من الكلب ; لأنه مندوب إلى قتله من غير ضرر فيه ومنصوص على تحريمه فإذا كان الكلب نجسا فالخنزير أولى ، وأما ما تولد منهما أو من أحدهما فنجس ; لأنه مخلوق من نجس فكان مثله ) .
شرح الكبير للرافعي - (ج 1 / ص 260)
الخامس ولوغ الكلب يغسل سبعا احداهن بالتراب وعرقه وسائر اجزائه
كاللعاب
الميزان الكبرى - (ج 1 / ص 114)
وسمعت سيد علي الخواص رحمه الله تعالي يقول ليس لنا دليل علي نجاسة ذات الكلب الا ما نهي عنه الشارع من بيعه او اكل ثمنه
الي ان قال
فانه جمع فيه بين الماء والتراب اللذين اذا اجتمعا انبتا الزرع.والله اعلم.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
NO. 2.bgmn cara kami menghindari anjing itu yg setiap hari duduk dipangkuan kami..dan anjing itu sangat lucu ust...?
Cara menghindari anjing tersebut ialah dengan cara selalu waspada dari anjing tersebut dan bila kelihatannya usahakan lari. Namu, ada sedikit pengecualian, bila sama-sama kering (antara anjing dan orang yang kena anjing) maka hukumnya tidak najis, kecuali bila salah satu atau keduanya basah maka hukumnya tetap najis mughollozah dan wajib mensucikan sebagaimana mestinya.
Referensi:
كاشفة السجا ص 44
المغلظة ما تنجس من الطاهرات بلعابها او بولها او عرقها او بملاقات اجزاء بدنها مع توسط رطوبة من احد جانبيه
فقه العبادات على المذهب الإمام الشافعي - (ج 1 / ص 181)
- إذا اتصل النجس أو المتنجس بالطاهر نظر فإن كانا جافين فلا تؤثر النجاسة بالطاهر بناء على القاعدة الفقهية : الجاف طاهر بلا خلاف وإن كان أحدهما أو كلاهما رطبا تنجس الطاهر بالآخر
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
No. 3..bgmn cara kami mensucikan pakaian dan badan kami dr bulubulu anjing itu ust....?
Sebagaimana disebutkan sebelumnya (point 1) bahwa kalangan Syafi'iyyah menganggap najisnya anjing tidak hanya air liurnya saja bahkan seluruh anggota tubuhnya termasuk najis bahkan keringatnya pun hukumnya najis, oleh sebab itu bila terkena najis anjing maka cara mensucikannya dengan menggunakan air mutlak dicampur dengan debu sebanyak tujuh kali. Maksudnya bukan keseluruhan 7 kali tersebut dicampur dengan debu tetapi cukup satu kali saja dicampur dengan debu.
Referensi:
شرح الكبير للرافعي - (ج 1 / ص 260)
الخامس ولوغ الكلب يغسل سبعا احداهن بالتراب وعرقه وسائر اجزائه
كاللعاب
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
No. 4.Boleh dengan mengikuti pendapat yang membolehkan menggunakan selain debu dalam mensucikan najis mughollazoh karena tidak terdapat debu, maka dengan mengikuti pendapat ini boleh mensucikan najis mughollazah dengan pasir, demikian juga alat pembersih lainnya seperti sabun, namun menurut Qoul Adzhar memang tidak bisa menggantikan posisi debu dalam mensucikan najis selain debu, seperti sabun, pasir, dll. Tapi, karena dhorurot yakni tidak mendapati debu maka boleh menggunakan pasir, sabun atau alat pembersih lainnya untuk mensucikan najis mughollazoh.
Wallahu A'lamu Bis Showaab
Referensi:
فتح العزيز - (ج 1 / ص 260-261)
هل يقوم الصابون والاشنان مقام التراب فيه ثلاثة أقوال أظهرها لا: لظاهر الخبر ولانها طهارة متعلقة فلا يقوم غيره مقامه كالتيمم والثاني نعم كالدباغ يقوم فيه غير الشب والقرظ مقامهما وكالاستنجاء يقوم فيه غير الحجارة مقامها. الثالث أن وجد التراب لم يعدل إلى غيره وان لم يجده جاز اقامة غيره مقامه للضرورة ومنهم من قال يجوز اقامة غير التراب مقامه فيما يفسد باستعمال التراب فيه كالثياب ولا يجوز فيما لا يفسد كالاواني
روضة الطالبين - (ج 1 / ص 32)
ونحوهما مقام التراب على الأظهر كالتيمم ويقوم في الثاني كالدباغ والاستنجاء والثالث إن وجد ترابا لم يقم وإلا قام وقيل يقوم فيما يفسده التراب كالثياب دون الأواني
كفاية الأخيار - (ج 1 / ص 71)
وهل يقوم الصابون والأشنان مقام التراب فيه أقوال
أحدها نعم كما يقوم غير الحجر مقامه في الاستنجاء وكما يقوم غير الشب والقرظ في الدباغ مقام وهذا ما صححه النووي في كتابه روؤس المسائل
والأظهر في الرافعي والروضة وشرح المهذب أنه لا يقوم لأنها طهارة متعلقة بالتراب فلا يقوم غيره مقامه كاليتيم
والقول الثالث إن وجد التراب لم يقم وإلا قام
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
> Eva Firdaussyah
Bila dengan tanah yg ada dipot bunga ust...
Boleeeh......??
> Ismidar Abdurrahman As-Sanusi
Syarat tanah/debu untuk tayammum maupun untuk mensucikan najis mughollazoh disyaratkan tanah/debu tsb suci. Ole sebab itu, bila kuat dugaannya tanah yang ada pada pot bunga tsb suci (tidak najis) maka boleh dan sah, bila diyakini bahwa tanah/debu yg ada dipot bunga tsb najis maka tidak boleh menggunakannya. Wallahu A'lam
Link Mudzakaroh:
https://www.facebook.com/groups/asawaja/permalink/1300475923333723/
Dokumen FB:
https://www.facebook.com/notes/diskusi-hukum-fiqih-berdasarkan-empat-madzhab/0284-najsah-sebab-najisnya-anjing/1301723966542252/