0307. FIQIH SHALAT : KENTUT SETELAH SALAM PERTAMA









Pertanyaan:
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Para ustad yth, saya mau tanya pa ustad terkait adanya penjelasan yg pernah sy dengar bahwa ketika kt mengerjakan solat setelah salam pertama lalu buang angin (kentut) kemudian dilanjutkan salam kedua maka batal solatnya.
Benarkah demikian ?, mohon penjelasan dan referensi dalil hukumnya, terimakasih atas pencerahanya
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
[Dari : Husein Aziz]

Jawaban:
Walaikumussalam

Apabila melakukan perbuatan yang menyebabkan batal shalat setelah melakukan salam pertama semacam buang angin maka bila melanjutkan salam kedua dihukumi haram; sebab salam kedua merupakan rangkaian shalat, sehingga dia sudah melakukan hal yang membatalkan shalat maka seolah-olah ia mempermainkan shalat. Meskipun begitu shalat tetap sah, sebab sudah mengerjakan rukun yaitu salam yang pertama.

وسن) تسليمة (ثانية) وإن تركها إمامه، وتحرم إن عرض بعد الاولى مناف، كحدث وخروج وقت جمعة ووجود عار سترة.
قوله: وتحرم إن عرض الخ) أي ولا تبطل صلاته لفراغها بالأولى، وإنما حرمت الثانية حينئذ لأنه انتقل إلى حالة لا تقبل فيها الصلاة فلا تقبل فيها توابعها.
Disunahkan salam kedua meskipun imam meninggalkannya dan Haram mengucapkan salam yang kedua jika setelah salam pertama terjadi sesuatu yang merusak sahnya sahnya shalat, seperti hadas, habisnya waktu Jumat dan terbukanya aurat. 
(Keterangan Pengarang "Haram - salam kedua - Bila terjadi sesuatu merusakkan shalat") artinya tidak batal karena sudah selesai salam pertama, diharamkan salam kedua Karena memindahkan kepada keadaan yang tidak diterima shalat karenanya tidak diterima yang mengikutinya.
[I'aanah at Tholibin I/206]

قَوْلُهُ وَتَحْرُمُ الثَّانِيَةُ) أَيْ مَعَ صِحَّةِ الصَّلَاةِ كَمَا هُوَ ظَاهِرٌ جَلِيٌّ
(Keterangan Pengarang " Dan haram melakukan salam kedua ") artinya berserta sah shalatnya itulah yang dzohir lagi tampak.
[Hasyiyah as Syarwani Ala at Tuhfah II/93]

وَسن ثَانِيَة) وَإِن اقْتصر إِمَامه على وَاحِدَة وَقد يحرم الثَّانِيَة مَعَ صِحَة الصَّلَاة عِنْد عرُوض منَاف للصَّلَاة عقب الأولى كحدث وتحويل صَدره عَن الْقبْلَة وَخُرُوج وَقت جُمُعَة وتخرق خف وَنِيَّة إِقَامَة وانكشاف عَورَة انكشافا مُبْطلًا للصَّلَاة وَسُقُوط نَجَاسَة غير مَعْفُو عَنْهَا عَلَيْهِ لِأَنَّهَا وَإِن لم تكن جُزْءا من الصَّلَاة هِيَ من توابعها ومكملاتها
[Nihaayah az Zain Halaman 73]

Wallahu A'lamu Bis Showaab

(Dijawab oleh : Ismidar Abdurrahman As-Sanusi)

Link Diskusi:

Komentari

Lebih baru Lebih lama