ISMIDAR ABDURRAHMAN AS-SANUSI·9 NOVEMBER 2016
PERTANYAAN
> Sefrita Nur Khabibah Pshm
Ass darek tanglet jh apakah kita itu harus menyalah kn nabi adam gara2 mkn buah kurma kt d trunkn d bumi?
JAWABAN
> Ismidar Abdurrahman As-Sanusi
Siapa yang mengatakan Nabi Adam telah melakukan dosa besar atau dosa kecil karena telah melanggar perintah Allah dengan memakan buah khuldhy maka ia telah kafir.
Kita semua tau dan wajib beri'tikad bahwa seorang Nabi dan Rosul yang telah Allah pilih menjadi utusannya atau kekasihnya terpelihara dari dosa (amanah) baik dosa besar maupun dosa kecil.
Apakah Nabi Adam memakan buah khuldy ia telah bermaksiat?
Secara Zhohir (kasat mata) memang Nabi Adam telah melakukan maksiat karena melanggar perintah Allah namun pada hakikatnya ia diperintah memakannya. Ini berarti dilihat secara zhohir beliau dilarang memakannya tetapi kalau dilihat secara bathin malah beliau diperintah memakannya.
Sekali lagi saya tegaskan bahwa hal ini merupakan Rahasia Takdir yang Allah tetap baginya (Nabi Adam As).
"BARANG SIAPA YANG BERKATA "NABI ADAM TELAH MELAKUKAN DOSA BESAR ATAU DOSA KECIL KARENA MELANGGAR PERINTAH ALLAH, MAKA IA KAFIR".
و الحق ان يقال ان ذلك من سر القدر فهي منهي عنه ظاهرا لا باطنا فانه بالباطن مأمور بالاولى من قصة الخضر مع موسى و اخوة يوسف معه على انه انبياء فان الله قال للملائكة اني جاعل في الارض خليفة كان قبل خلقه و هذا الامر مبرم يستحيل تخلفه فلما خلقه و اسكنه الجنة اعلمه بالنهي عن الشجرة صورة فهذا النهي صوري و اكله من الشجرة جبري لعلمه ان المصلحة مترتبة علي اكله و انما سمي معصية نظرا للنهي الظاهري فمن حيث الحقيقة لم يقع منه عصيان و من حيث الشريعة وقعت منه المخالفة و من ذلك قول ابن العربي لو كنت مكان ادم لاكلت الشجرة بتمامها لما ترتب علي اكله من الخير العظيم و ان لم يكن من ذلك الا وجود سيدنا محمد صلى الله عليه وسلم لكفى
انه اجتهد فأخطأ فسمى الله خطأه معصية فلم يقع منه صغيرة ولا كبيرة انما هو من باب حسنات الابرار سيئات المقربين فلم يتعمد المخالفة
ومن نسب التعمد و العصيان له بمعنى فعل الكبيرة او الصغيرة فقد كفر و من نفى اسم العصيان عنه فقد كفر ايضا لنص الاية
Dan yg benar bahwa dikatakan sesungguhnya itu adalah sirrul qodar(rahasia taqdir), maka ia dilarang scr zhohir tp tidak scr batin. Krn Nabi Adam as. Pd batinnya adalah diperintah terlebih utama dari kisahnya Nabi Khidir serta Nabi Musa dan saudara Nabi Yusuf beserta Nabi Yusuf apalagi mereka itu adalah para Nabi. Sesungguhnya Allah SWT saat berfirman kpd para malaikat “seseungguhnya aku akan menjadikan di bumi seorang kholifah” adalah sebelum menciptakan Nabi Adam. Dan perkara ini adalah pasti n mustahil salah. Lalu saat Allah menciptakannya n menempatkannya di surga, diberi tahu dgn larangan makan buah pd rupanya(zohirnya). Larangan ini adalah larangan shury n makan buahnya adalah jabary dgn sengaja, tau n sadar karena ia tau bahwa kemaslahatan ada didalam memakannya. Dan itu disebut ma’siat krn memandang pd larangan yg zohir. Dan dilihat dari sisi syari’at terjadi drpdnya suatu pelanggaran. Dan diantara ma’na ini apa yg dikatakan oleh Ibnul ‘Aroby “jika aku di tempat Nabi Adam maka aku akan makan buah itu dgn sempurna krn ada dlm memakannya itu kebaikan yg banyak, n jika tak ada satu kebaikan pun selain wujudnya Sayyidina Muhammad SAW niscaya cukup.
Bahwa sesungguhnya Adam berijtihad lalu salah ijtihadnya, maka Allah memberi nama kesalahannya itu dgn ma’siat padahal tak pernah terjadi dpdnya dosa kecil maupun dosa besar. Sesungguhnya ini termasuk dalam bab “hasanatul abror sayyiatul muqorrobin”(kebaikan orang abror adalah kejahatan orang muqorrobin).
BARANGSIAPA YG MEMBANGSAKAN SENGAJA N DOSA KPD NABI ADAM DG MA’NA IA MELAKUKAN DOSA BESAR ATAU DOSA KECIL MAKA IA TELAH KAFIR, SEBAGAIMANA JUGA YG MENOLAK NAMA MA’SIYAT DARIPADANYA KRN ADA NASH AYAT QUR’AN.
Tafsir as-Shoowy I/22
Wallahu A'lamu Bis Showaab
PERTANYAAN
> Sefrita Nur Khabibah Pshm
Ass darek tanglet jh apakah kita itu harus menyalah kn nabi adam gara2 mkn buah kurma kt d trunkn d bumi?
JAWABAN
> Ismidar Abdurrahman As-Sanusi
Siapa yang mengatakan Nabi Adam telah melakukan dosa besar atau dosa kecil karena telah melanggar perintah Allah dengan memakan buah khuldhy maka ia telah kafir.
Kita semua tau dan wajib beri'tikad bahwa seorang Nabi dan Rosul yang telah Allah pilih menjadi utusannya atau kekasihnya terpelihara dari dosa (amanah) baik dosa besar maupun dosa kecil.
Apakah Nabi Adam memakan buah khuldy ia telah bermaksiat?
Secara Zhohir (kasat mata) memang Nabi Adam telah melakukan maksiat karena melanggar perintah Allah namun pada hakikatnya ia diperintah memakannya. Ini berarti dilihat secara zhohir beliau dilarang memakannya tetapi kalau dilihat secara bathin malah beliau diperintah memakannya.
Sekali lagi saya tegaskan bahwa hal ini merupakan Rahasia Takdir yang Allah tetap baginya (Nabi Adam As).
"BARANG SIAPA YANG BERKATA "NABI ADAM TELAH MELAKUKAN DOSA BESAR ATAU DOSA KECIL KARENA MELANGGAR PERINTAH ALLAH, MAKA IA KAFIR".
و الحق ان يقال ان ذلك من سر القدر فهي منهي عنه ظاهرا لا باطنا فانه بالباطن مأمور بالاولى من قصة الخضر مع موسى و اخوة يوسف معه على انه انبياء فان الله قال للملائكة اني جاعل في الارض خليفة كان قبل خلقه و هذا الامر مبرم يستحيل تخلفه فلما خلقه و اسكنه الجنة اعلمه بالنهي عن الشجرة صورة فهذا النهي صوري و اكله من الشجرة جبري لعلمه ان المصلحة مترتبة علي اكله و انما سمي معصية نظرا للنهي الظاهري فمن حيث الحقيقة لم يقع منه عصيان و من حيث الشريعة وقعت منه المخالفة و من ذلك قول ابن العربي لو كنت مكان ادم لاكلت الشجرة بتمامها لما ترتب علي اكله من الخير العظيم و ان لم يكن من ذلك الا وجود سيدنا محمد صلى الله عليه وسلم لكفى
انه اجتهد فأخطأ فسمى الله خطأه معصية فلم يقع منه صغيرة ولا كبيرة انما هو من باب حسنات الابرار سيئات المقربين فلم يتعمد المخالفة
ومن نسب التعمد و العصيان له بمعنى فعل الكبيرة او الصغيرة فقد كفر و من نفى اسم العصيان عنه فقد كفر ايضا لنص الاية
Dan yg benar bahwa dikatakan sesungguhnya itu adalah sirrul qodar(rahasia taqdir), maka ia dilarang scr zhohir tp tidak scr batin. Krn Nabi Adam as. Pd batinnya adalah diperintah terlebih utama dari kisahnya Nabi Khidir serta Nabi Musa dan saudara Nabi Yusuf beserta Nabi Yusuf apalagi mereka itu adalah para Nabi. Sesungguhnya Allah SWT saat berfirman kpd para malaikat “seseungguhnya aku akan menjadikan di bumi seorang kholifah” adalah sebelum menciptakan Nabi Adam. Dan perkara ini adalah pasti n mustahil salah. Lalu saat Allah menciptakannya n menempatkannya di surga, diberi tahu dgn larangan makan buah pd rupanya(zohirnya). Larangan ini adalah larangan shury n makan buahnya adalah jabary dgn sengaja, tau n sadar karena ia tau bahwa kemaslahatan ada didalam memakannya. Dan itu disebut ma’siat krn memandang pd larangan yg zohir. Dan dilihat dari sisi syari’at terjadi drpdnya suatu pelanggaran. Dan diantara ma’na ini apa yg dikatakan oleh Ibnul ‘Aroby “jika aku di tempat Nabi Adam maka aku akan makan buah itu dgn sempurna krn ada dlm memakannya itu kebaikan yg banyak, n jika tak ada satu kebaikan pun selain wujudnya Sayyidina Muhammad SAW niscaya cukup.
Bahwa sesungguhnya Adam berijtihad lalu salah ijtihadnya, maka Allah memberi nama kesalahannya itu dgn ma’siat padahal tak pernah terjadi dpdnya dosa kecil maupun dosa besar. Sesungguhnya ini termasuk dalam bab “hasanatul abror sayyiatul muqorrobin”(kebaikan orang abror adalah kejahatan orang muqorrobin).
BARANGSIAPA YG MEMBANGSAKAN SENGAJA N DOSA KPD NABI ADAM DG MA’NA IA MELAKUKAN DOSA BESAR ATAU DOSA KECIL MAKA IA TELAH KAFIR, SEBAGAIMANA JUGA YG MENOLAK NAMA MA’SIYAT DARIPADANYA KRN ADA NASH AYAT QUR’AN.
Tafsir as-Shoowy I/22
Wallahu A'lamu Bis Showaab