065. FIQIH SHALAT : DZIKIR KETIKA HENDAK I’TIDAL












Oleh: Ismidar Abdurrahman As-Sanusi


Syeikh Al Bajuri dalam Hasyiahnya Ala Ibn Qosim menerangkan demikian:

(قوله : حين يرفع الخ) ظرف لقول مذكور. وسبب ذلك أن أبا بكر تأخر يوما فجاء للصلاة فوجد النبي ﷺ راكعا فقال الحمد لله فنزل جبريل وقال: سمع الله لمن حمده، وأمر النبي ﷺ أن يجعلها عند الرفع من الركوع.
“(Keterangan Pengarang "Ketika mengangkat, dst") Merupakan Dzorop bagi ungkapan tersebut. Sebabnya bahwa Abu Bakar pada suatu hari datang agak akhir untuk shalat berjamaah bersama Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam, ketika dia tiba, dia mendapati Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam Ruku', lalu ia berungkap (karena senangnya) : "Alhamdulillah". Lalu turun Malaikat Jibril dan berkata: "SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Allah mendengar orang yang memuji-Nya)" dan memerintahkan Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam menjadikan ungkapan tersebut saat mengangkat (kepala) dari ruku'”
[Hasyiyah Al Bajuri Ala Ibn Qosim I/170, Cet. Nurul Ilmi Surabaya]

Sementara itu Syekh Nawawi al-Bantani dalam kitab Tausyieh Ala Ibn Qosim juga turut memberikan penjelasan:

(و) العاشرة (قول) المصلي (سمع الله لمن حمده حين يرفع رأسه من الركوع) وسبب ذلك أن أبا بكر تأخر يوما فجاء للصلاة العصر، وظنّ أنها فاتته مع رسول الله ﷺ، فهرول ودخل المسجد، فوجده ﷺ مكبرا في الركوع فقال : الحمد لله وكبر خلقه ﷺ، فنزل جبريل والنبي ﷺ في الركوع فقال : يا محمد سمع الله لمن حمده، فقل سمع الله لمن حمده، فقال لها : عند  الرفع من الركوع، وكان ﷺ قبل ذلك يركع بالتكبير ويرفع به فصارت هذه الكلمات سنة من ذلك الوقت ببركة سيدنا أبي بكر الصديق رضي الله عنه.
“(Dan) Ke 10 (Bacaan) Musholli (SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH ketika mengangkat kepalanya dari ruku') Sebab anjuran membacanya ketika itu, Bahwa Abu Bakar Suatu hari mengakhirkan shalat bersama Nabi, ketika dia datang untuk shalat Ashar, ia mengira ia ketinggalan shalat Ashar bersama Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam, Kemudian ia bergegas dan masuk masjid, ia mendapati Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bertakbir pada ruku' , lalu ia berungkap 'Alhamdulillah'! Lalu ia pun bertakbir dibelakang Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam, lalu turunlah Malaikat Jibril dan saat itu Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam pada ruku', lalu berkata Jibril: "Wahai Muhammad! SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Allah mendengar orang yang memuji-Nya) katakanlah (bacalah!) SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH, beliau berkata 'Saat mengangkat kepala dari ruku''

Sebelum peristiwa itu, bacaan ruku' dengan bacaan takbir dan juga bacaan mengangkat kepala dari ruku' juga sama. Jadilah Kalimat ini sunah pada waktu itu berkat Sayyidina Abu Bakar As Shidiq Radhiallahu Anhu”
[Tausyieh Ala Ibn Qosim Halaman 62-63, Cet. Nurul Ilmi Surabaya]

Seterusnya Syekh Bakri Syata Dimyati juga menjelaskan:

والسبب في سن سمع الله لمن حمده: أن الصديق رضي الله عنه ما فاتته صلاة خلف رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قط، فجاء يوما وقت صلاة العصر فظن أنه فاتته مع رسول الله - صلى الله عليه وسلم -، فاغتم بذلك وهرول ودخل المسجد فوجده - صلى الله عليه وسلم - مكبرا في الركوع، فقال: الحمد لله.
وكبر خلفه - صلى الله عليه وسلم -.
فنزل جبريل والنبي - صلى الله عليه وسلم - في الركوع، فقال يا محمد، سمع الله لمن حمده.
وفي رواية: اجعلوها في صلاتكم.
فقال: عند الرفع من الركوع، - وكان قبل ذلك يركع بالتكبير ويرفع به - فصارت سنة من ذلك الوقت ببركة الصديق رضي الله عنه.
اه بجيرمي.
“Sebab pada kesunahan bacaan SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH bahwa (Abu Bakar) As Shiddiq - Radhiallahu Anhu - Tidak pernah ketinggalan shalat dibelakang Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam, lalu pada suatu hari ia datang waktu Ashar, ia mengira ia ketinggalan shalat bersama Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam, susah dan gelisah ia karenanya, ia bergegas dan masuk masjid. Kemudian ia mendapati Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam bertakbir pada ruku', lalu ia berungkap: 'Alhamdulillah', ia bertakbir dibelakang Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam. Lalu turunlah Malaikat Jibril dan Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam pada ruku', ia berkata, 'Wahai Muhammad! SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Allah mendengar orang yang memuji-Nya), pada satu riwayat disebutkan: 'Jadilah ia pada shalat kalian'. Lalu ia berkata, 'Saat mengangkat kepala dari ruku' - Sebelum peristiwa itu ruku' bacaannya dengan takbir dan mengangkat kepala pun dengannya - Jadikan ia sunah pada waktu itu berkat (Abu Bakar) As Shiddiq Radhiallahu Anhu. Habis keterangan Bujairomi”.
[I'aanah at Thoolibiin I/154, Cet. Nurul Ilmi Surabaya]

Lebih lanjut, Syeikh As Syarqowi juga menguraikan:

قوله (سمع الله لمن حمده) —— والحكمة في مشروعية ذلك أن الصديق - رضي الله تعالى عنه - لم تفته صلاة خلف رسول الله ﷺ قط، فجاء يوما وقت صلاة العصر، وظن أنها فاتته معه فاغتم لذلك وهرول، وكان ذلك قبل النهي عن الهرولة لها، ودخل المسجد فﷺ مكبرا في الركوع فقال :  الحمد لله، وكبر خلفه ﷺ فنزل جبريل والنبي ﷺ في الركوع فقال : يا محمد سمع الله لمن حمده، فقل سمع الله لمن حمده، فقال لها عند الرفع من الركوع، وكان قبل ذلك يركع بالتكبير ويرفع عنه فصارت سنة من ذلك الوقت ببركة أبي بكر رضي الله عنه.
“Adapun hikmah disyari'atkannya membaca "sami'allohu liman hamidah" ketika bangun dari ruku' adalah sahabat Abu Bakar RA tidak pernah ketinggalan solat berjama'ah sama sekali bersama Rosululloh SAW. pada suatu hari tibalah waktu ashar & dia (Abu Bakar RA) menyangka bahwa dirinya tertinggal berjamaah shingga membuat dirinya susah & gelisah karenanya. Beliau berjalan cepat-cepat karena pada waktu itu belum ada larangan berjalan cepat menuju sholat, setelah masuk masjid tenyata Rosululloh sedang bertakbir menuju untuk ruku', & bersukurlah ia sambil berucap "alhamdulillah" dan ia b'takbir di blkng Rosululloh SAW, kmudian turunlh malaikt Jibril as (sedangkan Rosululloh dalam k'adaan ruku'), lantas Jibril berkata, "Wahai Muhammad smg Alloh mnerima pujiannya orang yang memuji, ucapkanlah Muhammad, "sami'allohu liman hamidah" Lantas Rosululloh mengucapkannya ketika bangun dari ruku'. Sebelum peristiwa tersebut bacaan yang dibaca Rosululloh ketika bangun dari ruku' adalah takbir”
[Hasyiyah As Syarqowi Ala At Tahriir I/434, Cet. Daar al Kutub Al Ilmiyyah Beirut Lebanon]

Wallahu A'lamu Bis Showaab

Link Diskusi:

Komentari

Lebih baru Lebih lama