067. UDHIYAH : HUKUM AQIQOH ATAU QURBAN UNTUK ORANG MENINGGAL







PERTANYAAN
> Mazz Abu

Assalamu Alaikum..
Aku mw nanya. Gmn hkumnya. Meng aqiqoh Atw berqurban untk orng yg sudah meninggal..
Mksih..

JAWABAN
> Ismidar Abdurrahman As-Sanusi
Wa'alaikumussalam


Kalau kita samakan Aqiqah dengan Qurban untuk orang meninggal memang terdapat pendapat yang membolehkan dan hal itu bermanfaat bagi mayit karena Aqiqah juga merupakan sadakah dan sadakah atas nama mayit sah dan bisa memberikan manfaat bagi mayit. Pendapat yang membolehkan ini juga merupakan pendapat Imam ar-Rofi'i yang menyatakan berqurban untuk orang yang telah meninggal sah meskipun tidak ada wasiat darinya. Namun, Imam an-Nawawi menyatakan berqurban untuk mayit tidak sah jika tidak ada wasiat darinya. Jadi, kesimpulannya Qurban ataupun Aqiqoh untuk orang yang telah meninggal terjadi perselisihan diantara Ulama jika mayit tidak mewasiatkan. Jika mayit mewasiatkan maka hukumnya Boleh. Namun, bila kita mengambil atau mengikuti pendapat yang membolehkan maka hukumnya sah dan mayit akan memperoleh menfaatnya karena Aqiqah juga merupakan bagian dari sadakah dan sadakah untuk mayit sah dan dapat memberikan manfaat untuknya.


ولا) تضحية (عن ميت لم يوص بها) لقوله تعالى “وان ليس للانسان الا ما سعي ” فان اوصى بها جاز الى ان قال وقيل تصح التضحية عن الميت وان لم يوص بها لانها ضرب من الصدقة وهى تصح عن الميت وتنفعه اهـ


Tidak sah berkorban atas nama mayit yang tidak mewasiatkannya, karena firman Allah swt (artinya) :”Dan sesungguhnya bagi manusia hanyalah apa yang ia usahakan”. Jadi jika ia mewasiatkannya maka boleh sampai ungkapan Dikatakan : sah berkorban atas nama mayit walaupun dia tidak mewasiatkannya, karena berkurban merupakan bagian daripada shadaqah dan shadaqah atas nama mayit adalah sah dan dapat memberi manfaat.
Mughni al-Muhtaaj IV/292-293


(وَلاَ تَضْحِيَةَ عَنِ الْغَيْرِ) الْحَيِّ (بِغَيْرِ إذْنِهِ) وَبِإِذْنِهِ تَقَدَّمَ (وَلاَ عَنْ مَيِّتٍ إنْ لَمْ يُوصِ بِهَا) وَبِإِيصَائِهِ تَقَعُ لَهُ. (قوله وَبِإِيصَائِهِ) ... إلى أن قال: وَقَالَ الرَّافِعِيُّ: فَيَنْبَغِي أَنْ يَقَعَ لَهُ وَإِنْ لَمْ يُوصِ لأَنَّهَا ضَرْبٌ مِنْ الصَّدَقَةِ.


Imam Nawawi berpendapat bahwa tidak sah berqurban untuk orang lain yang masih hidup tanpa mendapat izin dari yang bersangkutan, tidak sah juga berqurban untuk mayit, apabila tidak berwasiat untuk diqurbani. Sementara itu Imam Rafi’i berpendapat boleh dan sah berqurban untuk mayit walaupun dia tidak berwasiat, karena ibadah qurban adalah salah satu jenis shadaqah”.
Hasyiyah al-Qolyubi IV/255
Wallahu A'lamu Bis Showaab


Link Asal:
https://www.facebook.com/groups/asawaja/permalink/1106165732764744/


Link Dokumen:
https://www.facebook.com/notes/diskusi-hukum-fiqih-berdasarkan-empat-madzhab/067-udhiyah-hukum-aqiqoh-atau-qurban-untuk-orang-meninggal/1106526992728618/








Komentari

Lebih baru Lebih lama