0779. HUKUM MENULIS AL QUR'AN SELAIN DENGAN HURUF ARAB

Pertanyaan:
>> Zaenal
Assalamualaikum..

Bagaimana hukum menulis sebagian ayat Alqur'an dengan menggunakan huruf ajam ( selain dengan huruf Arab)

Mohon pencerahannya disertai ibarotnya

Jawaban:
>> Jaman Faris Al Jamani
Dalam masalah ini ada perbedaan pendapat di kalangan para ulama. Setidaknya, ada dua pendapat dalam masalah ini.

Pertama, menulis al-Quran dengan selain bahasa Arab tidak diperbolehkan. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam kitab I’anantut Thalibin berikut;

ويحرم كتابته بالعجمية ورايت فى فتاوى العلامة ابن حجر انه سئل هل يحرم كتابة القران الكريم بالعجمية كقراءته فاجاب رحمه الله بقوله قضية ما فى المجموع عن الاصحا ب التحريم .

“Dan diharamkan menulis al-Quran dengan huruf ‘ajamiyah (dengan huruf selain huruf hijaiyah). Saya pernah menemukan dalam kitab fatawi Ibnu Hajar, bahwa ia pernah ditanya apakah haram menulis al-Quran dengan ajamiyah sebagaimana membacanya? Beliau menjawab bahwa keterangan dari ulama Syafiiyah dalam kitab al-Majmu menyebutkan bahwa hal tersebut menyimpulkan bahwa hal tersebut diharamkan.”

Kedua, menulis al-Quran dengan selain bahasa Arab hukumnya boleh. Yang tidak diperbolehkan adalah membacanya dengan bacaan selain bahasa Arab atau huruf hijaiyah. Karena itu, menulis al-Quran dengan bahasa Indonesia diperbolehkan selama dibaca dengan cara baca huruf hijaiyah. Hal ini agar orang yang tidak mengerti huruf hijaiyah juga bisa terbantu untuk membaca al-Quran.

Hal ini sebagaimana telah dijelaskan dalam kitab al-Bujairimi ‘alal Khatib berikut;

ويجوز كتابة القرآن بغير العربية بخلاف قراءته بغير العربية فيمتنع

“Dan boleh menulis al-Quran dengan selain bahasa Arab. Berbeda jika membaca al-Quran dengan selain bahasa Arab, maka dilarang.”

Dengan demikian, dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa menulis al-Quran dengan bahasa Indonesia masih diperselisihkan oleh para ulama. Sebagian mengatakan tidak boleh, sebagian lagi membolehkan. Menurut Imam Zarkasyi, yang paling kuat dari pendapat tersebut adalah pendapat kedua, yaitu menulis al-Quran dengan selain bahasa Arab diperbolehkan.

>> Ismidar Abdurrahman As-Sanusi
Walaikumsalam

Kalangan Syafi'iyyah berselisih pendapat tentang hukum menulis al_Quran selain tulisan arab, sebagian melarangnya dengan hukum haram seperti Ibn Hajar dan  sebagian membolehkan seperti Imam Romli, Zarkasyi dan Suyuthi dan pendapat yang mu'tamad adalah pendapat yang membolehkan. 

Terlepas dari khilaf diatas meskipun kita mengikuti pendapat yang membolehkan menulis al_Quran selain dengan tulisan Arab akan tetapi dalam hukum membaca, menyentuh dan membaca dilarang bagi orang hadats sebagaimana berlaku. 

إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين - البكري الدمياطي - ج ١ ص٦٧-٦٨ - مطبعة ومكتبة الحرمين
(قوله وكتابته بالعجمية) بالرفع معطوف على تمكين أى ويحرم كتابته بالعجمية ورأيت فو فتاوى العلامة ابن حجر انه سئل هل يحرم كتابة القرآن الكريم بالعجمية كقراءته فاجاب رحمه الله بقوله قضية فى المجموع عن الاصحاب التحريم وذلك لانه قال وأما ما نقل عن سلمان رضى الله عنه ان قوما من الفرس سألوه ان يكتب لهم شيأ من القرآن فكتب لهم فاتحة الكتاب بالفارسية فاجاب عنه أصحابنا باته كتب تفسير الفاتحة لا حقيقتها اه_ فهو ظاهر أو صريح فى تحريم كتابتها بالعجمية والا لم يحتاجوا الى الجواب عنه بما ذكر 
...Haram menulis Al Qur'an dengan bahasa Ajam. Aku melihat dalam Fatwa Al 'Allamah Ibn Hajar bahwa beliau ditanya : Apakah haram menulis Al Qur'an dengan bahasa Ajam seperti membacanya?

Beliau menjawab : Yang ditetapkan dalam kitab Al Majmuu' dari Ashab haram, sedangkan apa yang dinuqil dari Salman Radhiallahu Anhu bahwa ada suatu kaum dari Persia yang mereka menulis Surat Al Fatihah dengan bahasa Persia maka sahabat-sahabat kami menjawabnya yang mereka tulis itu ialah tafsir Fatihah bukan hakikat tulisan, maka yang Dzohir dan jelas menunjukkan haram menulis Al Qur'an dengan bahasa Ajam dan tidak bisa berhujjah dengan mereka dengan jawaban dari beliau sebagaimana sudah disebutkan.
[I'aanah at Tholibin I/67-68]

حاشية الجمل على شرح المنهج - الجمل - ج ١ - ص ٧٦ - المكتبة الشاملة
(فَائِدَةٌ) سُئِلَ الشِّهَابُ الرَّمْلِيُّ هَلْ تَحْرُمُ كِتَابَةُ الْقُرْآنِ الْعَزِيزِ بِالْقَلَمِ الْهِنْدِيِّ، أَوْ غَيْرِهِ فَأَجَابَ بِأَنَّهُ لَا يَحْرُمُ لِأَنَّهَا دَالَّةٌ عَلَى لَفْظِهِ الْعَزِيزِ وَلَيْسَ فِيهَا تَغْيِيرٌ لَهُ بِخِلَافِ تَرْجَمَتِهِ بِغَيْرِ الْعَرَبِيَّةِ لِأَنَّ فِيهَا تَغْيِيرًا.
وَعِبَارَةُ الْإِتْقَانِ لِلسُّيُوطِيِّ هَلْ يَحْرُمُ كِتَابَتُهُ بِقَلَمٍ غَيْرِ الْعَرَبِيِّ قَالَ الزَّرْكَشِيُّ لَمْ أَرَ فِيهِ كَلَامًا لِأَحَدٍ مِنْ الْعُلَمَاءِ وَيَحْتَمِلُ الْجَوَازَ؛ لِأَنَّهُ قَدْ يُحْسِنُهُ مَنْ يَقْرَؤُهُ، وَالْأَقْرَبُ الْمَنْعُ انْتَهَتْ، وَالْمُعْتَمَدُ الْأَوَّلُ اهـ بِرْمَاوِيٌّ.
وَعِبَارَةُ ق ل عَلَى الْمَحَلِّيِّ وَتَجُوزُ كِتَابَتُهُ لَا قِرَاءَتُهُ بِغَيْرِ الْعَرَبِيَّةِ وَلِلْمَكْتُوبِ حُكْمُ الْمُصْحَفِ فِي الْحَمْلِ، وَالْمَسِّ انْتَهَتْ. 
(Faidah)
Syihaab Ar Romli ditanya : Apakah haram menulis Al Qur'an dengan Qalam Al Hindiy atau selainnya?

Beliau menjawab : Hal itu tidak diharamkan karena merupakan lafadznya dan bukanlah merubah tulisannya berbeda dengan terjemahan selain Arab karena merubahnya.

Redaksi kitab Al Itqon karangan Imam Suyuthi : Apakah haram menulis Al Qur'an dengan Qalam selain Arab? Berkata Zarkasyi belum dijumpai perkataan salah satu Ulama dan ditetapkan boleh karena lebih mudah untuk membacanya dan pendapat yang lebih dekat (dengan kebenaran) dilarang, pendapat yang Mu'tamad adalah yang pertama (boleh), demikian pernyataan Birmawi.

Redaksi kitab Qulyubi atas kitab Al Mahalli : Boleh menulisnya tidak membacanya dengan selain bahasa Arab dan tulisan berhukum mushaf dari segi membawa dan menyentuh, selesai.
[Hasyiyah al Jamal ala Syarh al Manhaj I/76]

حاشية البجيرمي على الخطيب - البجيرمي - ج ١ - ص ٣٧٤ - المكتبة الشاملة
وَيَجُوزُ كِتَابَةُ الْقُرْآنِ بِغَيْرِ الْعَرَبِيَّةِ بِخِلَافِ قِرَاءَتِهِ بِغَيْرِ الْعَرَبِيَّةِ فَيُمْتَنَعُ، وَهَلْ يَجُوزُ كِتَابَتُهُ بِالرِّجْلِ مَعَ قُدْرَتِهِ عَلَى كِتَابَتِهِ بِالْيَدِ أَمْ لَا؟ فِيهِ نَظَرٌ. وَالْأَقْرَبُ الْمَنْعُ؛ لِأَنَّهُ لَا يُقْصَدُ بِذَلِكَ إلَّا مُجَرَّدُ الْفِرَاسَةِ إلَّا أَنْ يُحْمَلَ الْجَوَازُ عَلَى مَا إذَا اُضْطُرَّ لِنَحْوِ نَفَقَةٍ، وَانْحَصَرَتْ فِي اكْتِسَابِهِ بِكِتَابَةِ الْقُرْآنِ بِمَا ذُكِرَ، وَفَائِدَةُ كِتَابَتِهِ بِغَيْرِ الْعَرَبِيَّةِ مَعَ حُرْمَةِ الْقِرَاءَةِ بِهَا أَنَّهُ قَدْ يُحْسِنُهَا مَنْ يَقْرَؤُهُ بِالْعَرَبِيَّةِ أَيْ: وَيَحْرُمُ مَسُّهُ وَحَمْلُهُ، وَالْحَالَةُ مَا ذُكِرَ؛ لِأَنَّهُ مُسَمَّيَاتُهَا وَدَوَالُّهَا إنَّمَا هُوَ الْقُرْآنُ؛ لِأَنَّهُ لَوْ قِيلَ لِمَنْ كَتَبَهُ بِالْهِنْدِيِّ: انْطِقْ بِمَا كَتَبَهُ نَطَقَ بِلَفْظِ الْقُرْآنِ، نَقَلَهُ اط ف عَنْ ع ش. وَفِيهِ عَلَى م ر نَقْلًا عَنْ سم عَلَى حَجّ فَرْعٌ، وَأَفْتَى شَيْخُنَا م ر بِجَوَازِ كِتَابَةِ الْقُرْآنِ بِالْقَلَمِ الْهِنْدِيِّ وَقِيَاسُهُ جَوَازُهُ بِنَحْوِ التُّرْكِيِّ أَيْضًا. فَرْعٌ آخَرُ: الْوَجْهُ، جَوَازُ تَقْطِيعِ حُرُوفِ الْقُرْآنِ فِي الْقِرَاءَةِ فِي التَّعْلِيمِ لِلْحَاجَةِ إلَى ذَلِكَ اهـ.

Walllahu A'lamu Bis Showaab

Link Diskusi;

Komentari

Lebih baru Lebih lama