0903. NADZAR YANG TERTUNDA




Pertanyaan:
Assalam mu'alaikum
Saya ingin bertanya 
Ketika saya bernazar kalo saya mendapat kan rejeki hari ini(duit) maka saya maka saya akan sholat duha setiap hari nah kalo sudah demikian pasti nya sholat duha nya bukan Sunnah lagi melain kan sudah menjadi kewajiban saya kalo saya meninggalkan sholat duha saya akan mendapatkan dosa yg saya tanya kan apa kah sholat duha nya perlu saya di qodhoi ketika tidak sengaja meninggalkan sholat Dhuha(udzur) karena lupa atau sedang di perjalan
Bagi yang tau silahkan di jawab 
Terima kasih
[Reza]

Jawaban:
Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Ketika kita bernadzar selain dalam perkara mubah dan maksiat maka Nadzar sah, kalau sudah sah maka harus dilakukan sesegera mungkin, namun bila tidak dilakukan sesuai yang dinadzarkan artinya sampai terlewat, misalnya, seperti pertanyaan diatas maka shalat dhuha yang tertunda sebab lupa atau kala diperjalanan maka tidak berdosa hukum penundaan membayar Nadzar, akan tetapi bila penundaan membayar Nadzar karena tanpa udzur maka berdosa dan tetap wajib melakukan apa yang ia nadzarkan, kalalu di posting maka lakukan shalat Dhuha yang tertunda itu untuk menebus nadzarnya. Nadzar shalat ini seperti Nadzar puasa.

Untuk lebih jelasnya saya rinci:
• Bila menunda Nadzar karena udzur atau dalam perjalanan maka penundaan itu tidak berdosa.
• Bila penundaan Nadzar tanpa udzur maka berdosa.

Semua rincian tersebut walaupun berdosa tetap harus melakukan sesuatu yang dinadzarkan sebelum dilakukan belum terbebas dari tanggungan Nadzar.

Catatan:
Ibarot yang saya tampilkan memang tidak jelas menyatakan urusan Nadzar shalat tapi lebih tepatnya Nadzar puasa, cuma saya menyamakan antara keduanya karena satu maksud.

Walllahu A'lamu Bis Showaab

إعانة الطالبين الجزء الثاني ص ٤٠٨
قوله: ولو نذر صوم يوم بعينه) أي كيوم الجمعة، والسبت، وهكذا.

(قوله: لم يصم قبله) أي لم يصم يوما قبل اليوم الذي عينه في نذره.

(قوله: فإن فعل) أي صام يوما قبله.

وقوله: أثم أي ولا يصح.

وقوله: كتقديم الصلاة على وقتها أي فإنه يأثم به، ولا تصح.

(قوله: ولا يجوز تأخيره) أي الصوم.

وقوله: عنه أي عن اليوم الذي عينه.

(قوله: كهي) أي كالصلاة، فإنه لا يجوز تأخيرها عن وقتها.

(قوله: بلا عذر) متعلق بقوله ولا يجوز.

أي لا يجوز تأخيره بلا عذر، فإن أخره بعذر كسفر جاز، ولا إثم عليه.

(قوله: فإن فعل) أي أخر الصوم عن اليوم المعين في النذر بلا عذر.

وقوله: صح أي صومه، لكن مع الإثم.

[Ismidar Abdurrahman As-Sanusi]

Link Diskusi:

Jawaban:

Komentari

Lebih baru Lebih lama