Pertanyaan:
* Teddy Mulyono *
Assalmua'alaikum. Para asatidz, Mhn maaf mau tanya.
Apabila ada suami menjatuhkan thalak tiga dihadapan keluarga dari istri, terus mangurus akta cerainya ke pengadilan agama ternyata jatuhnya thalak satu.
Yang sesuai dgn hukum yang mana ya ?
Apakah yg thalak tiga apa thalak satu ?
Hatur nuhun
~~~~~~~~
* Kurniawati *
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
maaf teman2 dan para muta'alim.Bgmn jika ada seorang suami yg lgsg menjatuhkn talaq 3 kpd istrinya.Pdhl sebelum itu si suami blm pernah menjatuhkn talaq.kemudian si suami minta maaf.
Mohon beserta referensinya ustadz.sebab ini pertanyaan titipan.Saya bingung mau jawab sebab guru saya ada yg menghitungnya sbg talak 1 dan ada jg guru saya yg lain yg menyebutkn sah talaq 3 nya dan msg2 pny alasannya msg2 menurut kitab yg beliau2 pelajari...
Terimakasih 🙏🙏
=======
Jawaban:
Walaikumussalam
Apabila suami sudah melontarkan kata thalak tiga kepada istrinya maka sudah merupakan kesepakatan Ulama empat Madzhab dan Mayoritas Ulama dari kalangan Fiqih, para sahabat dan kebanyakan Thobi'in bahwa thalak tersebut jatuh tiga bukan satu. Memang ada sebagian pendapat yang mengatakan thalak tiga jatuh satu itulah pendapat Ibn Taimiyah, Ibn Qoyyim, Ibn Ishaq dan Zaidiyah, hanya saja Ulama Syafi'iyah mengemukakan bahwa taqlid kepada selain empat Madzhab tidak diperbolehkan disamping Syeikh Ba'alawi Al Hadhromi dalam kitab Bughyah menyebutkan bahwa Pendapat yang mengatakan thalak tiga jatuh satu karena mengikuti pendapat Ibn Taimiyah tidak boleh diikuti. Ini semakin jelas bahwa yang layak dijadikan amalan atau sandaran adalah pendapat Madzhab empat dan Mayoritas Ulama bahwa thalak tiga yang dilontarkan suami terhadap istrinya jatuh thalak tiga bukan satu.
Dasar pengambilan Hukum (Ibarot
وقد اختلف العلماء فيمن قال لامرأته أنت طالق ثلاثا فقال الشافعي ومالك وأبو حنيفة وأحمد وجماهير العلماء من السلف والخلف يقع الثلاث وقال طاوس وبعض أهل الظاهر لا يقع بذلك الا واحدة وهو رواية عن الحجاج بن أرطاة ومحمد بن إسحاق والمشهور عن الحجاج بن أرطاة أنه لا يقع به شيء وهو قول بن مقاتل ورواية عن محمد بن إسحاق
“Sesungguhnya para Ulama berselisih pendapat tentang seseorang yang berkata kepada istrinya: "Saya thalak engkau tiga", berkata (berpendapat) Syafi'i, Malik, Abu Hanifah, Ahmad dan Mayoritas Ulama dari kalangan Salaf dan Khalaf bahwasanya jatuh tiga. Berkata (berpendapat) Thowus dan sebagian Ahludz Zhohir tidak terjadi sesuatu pun kecuali satu (kecuali thalak satu), inilah riwayat dari Al Hajjaj bin Arthoh dan Muhammad bin Ishaq dan pendapat yang masyhur dari Al Hajjaj bin Arthoh tidak terjadi thalak, inilah pendapat Ibn Muqotil dan Muhammad bin Ishaq”
[Syarh an Nawawi ala Muslim X/70]
(مسألة : ب) : طلقها ثلاثاً في مجلس واحد وأراد تقليد القائل وهو ابن تيمية بأنها تحسب واحدة لم يجز له ذلك ، وقد غلطه العلماء وأجمعوا على عدم جوازه وهو من تجري جهلة العوام اهـ.
“(Masalah : Ba') Menthalak istrinya dengan thalak tiga pada satu majelis dan ingin bertaqlid pendapat yang membolehkan yaitu pendapat Ibn Taimiyah yang mengatakan jatuh thalak satu tidak diperbolehkan dan sesungguhnya Ulama menolaknya dan mereka sudah sepakat tidak diperbolehkan yaitu membuat membodohi orang awam”
[Bughyah Al Mustarsyidiin Halaman 476]
وَلَا يجوز تَقْلِيد غير هَؤُلَاءِ الْأَرْبَعَة من بَاقِي الْمُجْتَهدين فِي الْفُرُوع مثل الإِمَام سُفْيَان الثَّوْريّ وسُفْيَان بن عُيَيْنَة وَعبد الرَّحْمَن بن عمر الْأَوْزَاعِيّ وَلَا يجوز أَيْضا تَقْلِيد وَاحِد من أكَابِر الصَّحَابَة لِأَن مذاهبهم لم تضبط وَلم تدون
“Dan tidak boleh taqlid selain Selain Empat Madzhab dari para imam Mujtahid yang lain dalam Masalah furu' seperti Imam Sufyan At Tsauriy, Sufyan bin 'Uyainah, Abdurrahman bin Umar dan Al Auza'i dan tidak boleh pula taqlid pada salah seorang sahabat karena Madzhab mereka tidak kuat dan tidak terbukukan”
[Nihaayah az Zain Halaman 7]
وإيقاع الثلاث للإجماع الذي انعقد في عهد عمر على ذلك ولا يحفظ أن أحدا في عهد عمر خالفه في واحدة منهما. ثم قال: فالمخالف بعد هذا الإجماع مُـنـابذٌ لـه، والجمهور على عدم اعتبار مَن أحدث الاختلاف بعد الاتفاق.اهـ
“Jatuhnya talak tiga-dalam kasus mengucapkan talak tiga sekaligus-itu karena ijmak yang terjadi pada masa pemerintahan ‘Umar bin ‘Affân, dan tidak tercatat adanya seseorang pada masa beliau menentang pendapatnya tersebut… Maka orang yang menyalahi atau menentang setelah ada ijma’ ini berarti menentang pendapat beliau, dan Jumhur ulama memandang tidak ada penilaian terhadap orang yang membuat perbedaan pendapat setelah terjadi persepakatan tentang hukum tersebut.”
[Fath Al Baari Li Ibn Hajar X/364]
للفقهاء آراء ثلاثة في جمع الطلاق الثلاث بكلمة واحدة وهي (2):
الأول ـ قول الجمهور منهم أئمة المذاهب الأربعة والظاهرية
الأول ـ قول الجمهور منهم أئمة المذاهب الأربعة والظاهرية: يقع به ثلاث طلقات، وهو منقول عن أكثر الصحابة ومنهم الخلفاء الراشدون غير أبي بكر، والعبادلة الأربعة (ابن عمر، وابن عمرو، وابن عباس، وابن مسعود) وأبو هريرة وغيرهم، ومنقول عن أكثر التابعين، لكن لا يسن أن يطلق الرجل أكثر من واحدة عند الحنفية والمالكية كما تقدم؛ لأن طلاق السنة: هو أن يطلقها واحدة ثم يتركها حتى تنقضي عدتها.
الثاني ـ قول الشيعة الإمامية
الثاني ـ قول الشيعة الإمامية: لا يقع به شيء.
الثالث ـ قول الزيدية وبعض الظاهرية وابن إسحاق وابن تيمية وابن القيم
الثالث ـ قول الزيدية وبعض الظاهرية وابن إسحاق وابن تيمية وابن القيم: يقع به واحدة، ولا تأثير للفظ فيه.
__________
(2) المراجع السابقة، المختصر النافع: ص 222، المحلى: 204/ 10، مسألة 1949. أعلام الموقعين: 41/ 3 - 5
[Al Fiqh Al Islami Wa Adillatuhu IX/6927-6928]
Wallahu A'lamu Bis Showaab
Dijawab oleh (Ismidar Abdurrahman As-Sanusi Dan Bajang Merana)
Link Diskusi: