Pertanyaan:
Assalamualaikum ustadz saya mau tanya niat sholat duha niat yg benar yg mana? Usholi sunnatadh dhuha ra'ataini lilahi ta'ala
Apa
Usholi sunnatadh dhuha ra'ataini mustaqbilal kiblati adaan lilahi ta'ala,.
[Abu Nawas]
Jawaban:
Walaikumussalam
Sesuai pertanyaan yang dikehendaki penanya maka yang paling baik/bagus lafadz yang kedua yaitu:
اصلى سنة الضحى ركعتين مستقبل القبلة أداء لله تعالى
"Aku niat shalat sunah dhuha dua raka'at menghadap kiblat tunai karena Allah Taala".
Hal tersebut itu membantah ucapan sebagian orang bahwa ketika shalat sunah tidak perlu menambah dalam niat "ADAAN (TUNAI)", Pendapat ini kurang tepat kesunahan menambah ADAAN tersebut juga berlaku untuk shalat sunah dan lainnya untuk membedakan shalat itu dikerjakan pada waktunya. Semoga jelas, ini hukum Dalam Madzhab Syafi'i yang mana menambah dalam niat shalat, adaan, jumlah rakaat dan menghadap kiblat hukumnya sunah meskipun pada. Niat shalat sunah.
قوله: وتعرض لأداء أو قضاء) أي وسن تعرض لذلك، ولو في النفل، لتمتاز عن غيرها.
(قوله: ولا يجب) أي التعرض.
(Keterangan Pengarang "Dan menyebutkan adaa' atau qodho") artinya disunahkan menyebutkan itu walaupun dalam (shalat sunah) Untuk membedakan dari selainnya (semisal qodho).
(Keterangan Pengarang "Dan tidak diwajibkan") artinya (tidak wajib) menyebutkan adaa' atau qodho.
[I'aanah at Tholibin I/152]
ويستحب ذكر عدد الركعات) فإن أخطأ فيه ولو سهواً .. لم تنعقد عند (م ر).
(و) ذكر (الإضافة إلى الله) تعالى؛ ليتحقق معنى الإخلاص، ومراعاة لمن أوجب ذلك.
(و) ذكر (الأداء والقضاء) ولو في النفل؛ ليمتاز كل عن ضده
Disunahkan menyebutkan bilangan raka'at (dalam niat shalat) maka jika salah (dalam penyebutan bilangan raka'at) walaupun teledor tidak sah menurut Imam Romli, menyebutkan menyandarkan kepada Allah (juga sunah) karena bermakna Ikhlas... Dan menyebutkan adaa' dan qodho (juga sunah) walaupun dalam (Niat shalat) sunah untuk membedakan lawannya (selainnya).
[Busyrol Kariim Halaman 197]
Wallahu A'lamu Bis Showaab
(Dijawab oleh : Ismidar Abdurrahman As-Sanusi)
Link Diskusi: