1098. TAFSIR SURAT AL BAQARAH AYAT 177: MENGHADAP KE TIMUR DAN BARAT BUKANLAH SEBUAH KEBAJIKAN





Pertanyaan:
Assalamualaikum wr wb
 Mohon penjelasannya para ustadz..!!
ليس البر ان تو لوا وجوهكم قبل المشرق والمغرب ولكن البرمن امن با لله وليوم الاخروالملاءكتةوالكتاب والنبين... البقرة اية١٧٧ 
Yang di maksud dgn مشرق والمغرب itu kemna...?
[Tertinggal]

Jawaban:
Walaikumussalam

Lafadz مشرق ialah Baitul Maqdis dan lafadz المغرب bermakna Ka'bah. 

Ayat tersebut diatas merupakan perintah Allah Subhanahuwataala bagi segenap orang mukmin agar mereka menghadap ke Baitul maqdis kemudian agar mereka mengubah menghadap ke Ka'bah, hal ini membuat orang ahli kitab dan sebagian orang mukmin keberatan, karenanya Allah Subhanahuwataala menurunkan ayat tersebut yang menunjukkan bahwa untuk menjalankan ketaatan kepada Allah Ta'ala hadapkan saja kemanapun arahnya karena yang dipandang dari ketaatan itu atau kebaikan itu bukanlah menghadapkan itu semua tapi melainkan kebaikan, iman dan ketaqwaan yang sempurna, dan karena bukanlah dikatakan ketaatan atau kebaikan disisi Allah dengan mengahdapkan diri pada dua tempat tersebut tapi kebaikan dan ketaatan itu mengerjakan perintah Allah dan mengikuti yang Allah syariatkan. Ini menunjukkan ketika itu mereka menganggap dengan menghadapkan diri pada dua tempat itu merupakan bentuk ketaatan dan kebaikan yang dituntut Allah yang merupakan ketaatan sesungguhnya, hal ini dibantah oleh Allah sendiri bahwa kebaikan dan ketaatan itu bukanlah menghadapkan diri kepada tempat mulai tetapi kebaikan dan ketaatan itu ialah kebaikan, iman dan ketaqwaan yang sempurna bukan diliputi Sebab tempat mulia.

Ayat yang tersebut pada surat Al Baqarah ayat 177 itu menunjukkan bahwa pada zaman Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam orang Nasrani ketika shalat menghadapkan wajahnya mereka ke timur yang merupakan letak Baitul maqdis dan orang mukmin menghadapkan wajahnya mereka ke barat sebagai isyarat arah tersebut letak Ka'bah, diantara mereka ada yang menganggap perbuatan dua kaum itu merupakan bentuk kebaikan dan ketaatan, kemudian Allah membantahnya bahwa perbuatan mereka itu bukanlah merupakan suatu kebaikan dan ketaatan tetapi yang dinamakan kebaikan dan ketaatan menjalankan perintah Allah itu Merupakan ketaqwaan dan iman yang sempurna bukan masalah menghadap.

Wallahu A'lamu Bis Showaab

تفسير ابن كثير ج ١ ص ٣٥٤
وَأَمَّا الْكَلَامُ عَلَى تَفْسِيرِ هَذِهِ الْآيَةِ، فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى لَمَّا أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ أَوَّلًا بِالتَّوَجُّهِ إِلَى بَيْتِ الْمَقْدِسِ ثُمَّ حَوَّلَهُمْ إِلَى الْكَعْبَةِ، شَقَّ ذَلِكَ عَلَى نُفُوسِ طَائِفَةٍ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَبَعْضِ الْمُسْلِمِينَ، فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى بَيَانَ حِكْمَتِهِ فِي ذَلِكَ وَهُوَ أَنَّ الْمُرَادَ إِنَّمَا هُوَ طَاعَةُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَامْتِثَالُ أَوَامِرِهِ، وَالتَّوَجُّهُ حَيْثُمَا وَجَّهَ وَاتِّبَاعُ مَا شَرَعَ، فَهَذَا هُوَ الْبِرُّ وَالتَّقْوَى وَالْإِيمَانُ الْكَامِلُ، وَلَيْسَ فِي لزوم التوجه إلى جهة من المشرق أو الْمَغْرِبِ بِرٌّ وَلَا طَاعَةٌ إِنْ لَمْ يَكُنْ عَنْ أَمْرِ اللَّهِ وَشَرْعِهِ، وَلِهَذَا قَالَ لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ الْآيَةَ، كَمَا قَالَ فِي الْأَضَاحِيِّ وَالْهَدَايَا لَنْ يَنالَ اللَّهَ لُحُومُها وَلا دِماؤُها وَلكِنْ يَنالُهُ التَّقْوى مِنْكُمْ [الْحَجِّ: 37] .

تفسير الخازن ج ١ ص ١٠٥
قوله عز وجل: لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ هذا خطاب لأهل الكتاب لأن النصارى تصلي قبل المشرق واليهود قبل المغرب إلى بيت المقدس، وزعم كل طائفة منهم أن البر في ذلك، فأخبر الله تعالى أن البر ليس فيما زعموا ولكن فيما بينه في هذه الآية

(Dijawab oleh: Ismidar Abdurrahman As-Sanusi)

Link Diskusi:

Komentari

Lebih baru Lebih lama