1306. BERSENTUHAN DENGAN MERTUA APAKAH MEMBATALKAN WUDHU?

Sumber gambar: Kumparan


Pertanyaan:
Assalamualaiku warahmatullahi wabarokatuh..🙏
Izin bertanya ustazd/dzah,
Apakah batal wudhu jika bapak saya menyentuh tngan istri saya?
[Dhen'ss]

Jawaban:
Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Kalau dipahami sekilas memang Madzhab Syafi'i menyebutkan bahwa persentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan membatalkan wudhu. Namun mereka tidak memutlakkan. Persentuhan yang membatalkan Wudhu itu bila tidak ada hubungan kemahroman. Bila persentuhan yang terjadi antar Mahram tidak membatalkan wudhu. Mahram disini ada tiga:
1. Mahram sebab nasab
Yang dimaksud disini ada hubungan pertalian darah seperti ayah, ibu, saudara sekandung, dll. Sebagaimana disebutkan dalam mahram yang haram dinikahi sebab nasab.

2. Mahram Rodho' (persusuan)
Yang dimaksud disini mahram atau hubungan kerabat yang terjadi sebab persusuan seperti ibu susu dan saudara sesusu.

3. Mahram Mushoharoh (perkawinan)
Mahram jenis ini adalah hubungan kerabat disebabkan perkawinan. Seperti ibu/bapak mertua. Setidaknya mahram jenis ini terbagi dua:
• Mahram Selamanya seperti bapak/ibu mertua dengan menantu dan sebaliknya maka persentuhan mereka tidak batal karena mirip dengan kerabat. Mahram jenis ini selamanya. Dalam arti walaupun sudah terjadi cerai menantu dengan anak mertua maka menantu dengan mertua tidak membatalkan wudhu saat bersentuhan.

• Mahram tidak selamanya seperti ipar; mereka dianggap Mahram karena terjadi pernikahan saudara mereka dengan istri/suami saudara mereka atau karena dilarang dikumpulkan dalam pernikahan tetapi ketika terjadi pisah tidak lagi disebut Mahram. Makanya ketika mereka bersentuhan Wudhu mereka batal.

Demikianlah siapa saja yang batal wudhu saat bersentuhan. Intinya persentuhan yang terjadi antara mertua dengan menantu tidak batal meskipun terjadi cerai menantu dengan anak mertua. Adapun alasan bersentuhan dengan para Mahram tidak membatalkan wudhu karena diduga tidak syahwat saat bersentuhan. Namun, andai syahwat pun tetap tidak membatalkan wudhu

Wallahu A'lamu Bis Showaab

Ibarot:

إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين ج ١ ص ٧٩
لا) تلاقي بشرتيهما) (مع محرمية) بينهما، بنسب أو رضاع أو مصاهرة، لانتفاء مظنة الشهوة.
قوله: مع محرمية بينهما بنسب إلخ) خرج بذلك المحرمية الحاصلة بلعان أو وطئ شبهة، كأم الموطوءة بشبهة وبنتها.
أو اختلاف دين كمجوسية، فإن الوضوء ينتقض مع وجودها.
قوله: أو مصاهرة أي توجب التحريم على التأبيد كأم الزوجة، بخلاف ما إذا كانت توجب التحريم لا على التأبيد كأخت زوجته، فإن الوضوء ينتقض بلمسها.

تحفة المحتاج في شرح المنهاج وحواشي الشرواني ج ١ ص ١٣٨
إلَّا مَحْرَمًا) بِنَسَبٍ أَوْ رَضَاعٍ أَوْ مُصَاهَرَةٍ وَلَوْ احْتِمَالًا كَأَنْ اخْتَلَطَتْ مُحَرَّمَةٌ بِغَيْرِ مَحْصُورٍ فَلَا يَنْقُضُ لَمْسُهُ وَلَوْ بِشَهْوَةٍ (فِي الْأَظْهَرِ) ؛ لِأَنَّهُ لَيْسَ مَظِنَّةً لِلشَّهْوَةِ
قَوْلُ الْمَتْنِ (إلَّا مُحَرَّمًا) ، وَهِيَ مَنْ حَرُمَ نِكَاحُهَا عَلَى التَّأْبِيدِ بِسَبَبٍ مُبَاحٍ لِحُرْمَتِهَا فَخَرَجَ بِقَوْلِهِمْ عَلَى التَّأْبِيدِ أُخْتُ الزَّوْجَةِ وَعَمَّتُهَا وَخَالَتُهَا فَإِنَّ تَحْرِيمَهُنَّ لَيْسَ عَلَى التَّأْبِيدِ بَلْ مِنْ جِهَةِ الْجَمْعِ وَبِقَوْلِهِمْ بِسَبَبٍ مُبَاحٍ بِنْتُ الْمَوْطُوءَةِ بِشُبْهَةٍ وَأُمُّهَا؛ لِأَنَّ تَحْرِيمَهُمَا لَيْسَ بِسَبَبٍ مُبَاحٍ إذْ وَطْءُ الشُّبْهَةِ لَا يَتَّصِفُ بِإِبَاحَةٍ وَلَا غَيْرِهَا وَبِقَوْلِهِمْ لِحُرْمَتِهَا زَوْجَاتِهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - فَإِنَّ تَحْرِيمَهُنَّ لِحُرْمَتِهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - مُغْنِي وَنِهَايَةٌ بِالْمَعْنَى قَالَ ع ش.
أَمَّا زَوْجَاتُ سَائِرِ الْأَنْبِيَاءِ فَالْأَقْرَبُ عَدَمُ حُرْمَتِهِنَّ عَلَى الْأَنْبِيَاءِ وَحُرْمَتُهُنَّ عَلَى غَيْرِهِمْ بِخِلَافِ زَوْجَاتِهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - فَحَرَامٌ حَتَّى عَلَى الْأَنْبِيَاءِ اهـ زَادَ شَيْخُنَا وَلَوْ لَمْ يَدْخُلْ بِهِنَّ بِخِلَافِ إمَائِهِ فَلَا يَحْرُمْنَ عَلَى الْأَنْبِيَاءِ إلَّا إنْ كُنَّ مُوَطَّآتٍ لَهُ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - اهـ.
(قَوْلُهُ: بِنَسَبٍ) إلَى قَوْلِهِ وَمِنْهُ مَا تَجَمَّدَ فِي النِّهَايَةِ وَإِلَى قَوْلِهِ، وَأَنَّهُ لَا فَرْقَ فِي الْمُغْنِي إلَّا قَوْلَهُ أَيْ مِنْ غَيْرِ خَشْيَةٍ إلَى لَا مِنْ نَحْوِ عَرَقٍ (قَوْلُهُ: بِنَسَبٍ) أَيْ قَرَابَةٍ كَمَا فِي الْأُمِّ وَالْبِنْتِ وَالْأُخْتِ وَ (قَوْلُهُ: أَوْ رَضَاعٍ) كَالْأُمِّ وَالْأُخْتِ مِنْ الرَّضَاعِ وَ (قَوْلُهُ: أَوْ مُصَاهَرَةٍ) أَيْ ارْتِبَاطٍ يُشْبِهُ الْقَرَابَةَ كَمَا فِي أُمِّ الزَّوْجَةِ وَبِنْتِهَا وَزَوْجَةِ الْأَبِ وَالِابْنِ شَيْخُنَا

(Dijawab oleh: Ismidar Abdurrahman As-Sanusi)

Link Diskusi:

Artikel terkait 👇

Komentari

Lebih baru Lebih lama