1368. KENTUT DALAM AIR MEMBATALKAN PUASA?



Pertanyaan:
Assalamialaikum, nambah pertanyaan,,🙏 waktu kecil dulu ketila kita sedang berpuasa kata orang pipis di dalam air😆 puasanya batal..!! Minta penjelasanya teruma kasih .. wassalamualaikum... @
[Syafrudin]

Jawaban:
Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Sedari dulu, ketika Saya masih kecil dan kalau saya tidak lupa waktu itu masih sekolah SD, karena masih polos-polosnya, sempat mendengar ada orang cerdik pandai bahkan seorang guru pernah berkata "Kentut dalam air/kencing dalam air membatalkan puasa". Tapi meskipun ungkapan seperti itu sudah sering didengar tapi tidak pernah dikasih tahu alasannya, fakta atau ofini. Sebab kala itu, apa yang didengar itulah adanya tanpa perlu mau cari tahu apalagi bertanya.

Secara umum kentut atau buang air dalam air dapat membatalkan puasa bisa dibenarkan kalau ketika buang air atau kentut Di air merasa ada air yang masuk pada lubang tersebut. Sebab memasukkan atau masuk sesuatu benda pada lubang terbuka membatalkan puasa. Hal ini, masalahnya bukan pada perbuatan buang air atau kentut dalam air semata tapi ada air yang masuk atau tidak ketika perbuatan itu dilakukan. Sehingga bila tidak ada air yang masuk tidak membatalkan puasa, demikian pula bila tidak ada kejelasan. Maka sebagai perbuatan berhati-hati hendaknya Kalau mau buang air jangan didalam air, ataupun kentut, agar bisa menghindari persoalan tersebut.

Kesimpulannya adalah buang air (kecil dan atau besar) dan kentut dalam air tidak membatalkan puasa kecuali merasa ada sesuatu yang masuk (air) maka membatalkan puasa. 

Batasan sesuatu yang masuk pada lubang depan dan belakang (qubul dan dubur) yang membatalkan puasa jikalau sesuatu itu sudah masuk melebihi yang tidak wajib untuk dibasuh pada saat cebok (istinja’). Berbeda halnya ketika sesuatu benda masih berada di bagian yang wajib untuk dibasuh pada saat cebok, maka tidak sampai dihukumi membatalkan puasa. sedangkan bagi laki-laki tidak harus membuka kencing ketika istinja'. Wallahu A'lam

Ibarot :

إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين ٢/٢٥٩
و) يفطر (بدخول عين) وإن قلت إلى ما يسمى (جوفا): أي جوف من مر: كباطن أذن، وإحليل، - وهو مخرج بول - ولبن - وإن لم يجاوز الحشفة أو الحلمة ووصول أصبع المستنجية إلى وراء ما يظهر من فرجها عند جلوسها على قدميها: مفطر
...
(قوله: وهو) أي الإحليل.
(وقوله: مخرج بول) أي من الذكر.
(وقوله: ولبن) أي ومخرج لبن، أي من الثدي.
فالإحليل يطلق على شيئين: على مخرج البول، ومخرج اللبن.
قال في المختار: والإحليل: مخرج البول، ومخرج اللبن من الضرع والثدي.
اه.
ع ش.
(قوله: وإن لم تجاوز الخ) غاية في فطره بدخول عين في إحليل: أي يفطر بدخولها فيه، وإن لم تجاوز تلك العين الحشفة من الذكر، والحلمة من الثدي.
(قوله: أو الحلمة) قال في المصباح: الحلم: القراد الضخم، الواحدة: حلمة.
مثل قصب وقصبة، وقيل لرأس الثدي وهي اللحمة الناتئة حلمة على التشبيه بقدرها.
قال الأزهري: الحلمة: الحبة على رأس الثدي من المرأة.
اه.
-الى أن قال-
(قوله: وقيده) أي قيد الفطر السبكي: بما إذ وصل شئ من الأنملة إلى المحل المجوف منها، وهو ما لا يجب غسله.
وفي البجيرمي مثله، وعبارته: وضابط الدخول المفطر: أن يجاوز الداخل ما لا يجب غسله في الاستنجاء بخلاف ما يجب غسله في الاستنجاء، فلا يفطر إذا أدخل أصبعه ليغسل الطيات التي فيه.
اه‍

(MUJAWWIB: Ismidar Abdurrahman As-Sanusi)

Link Diskusi:

Komentari

Lebih baru Lebih lama