1376. HADITS SIKSAAN PEREMPUAN DI NERAKA SAAT ISRA NABI





Pertanyaan:
Trus apakah bner pak yai,jika seorang wanita yg menyakiti hati suaminya melalui kata-kata makaAllah SWT akan melebarkan mukutnya dan mengikatkan mulutnnya di belakang lehernya??🙏🏻
[Mawar W]

Jawaban:
Hadits yang menyebutkan berbagai siksaan yang diterima kaum perempuan ketika perjalanan Isra' nabi yang beliau jelaskan kepada putrinya Sayyidah Fathimah disebutkan beberapa Ulama Ahlussunah Wal Jama'ah seperti dalam kitab Durrotun Nashihiin halaman 44 sebagaimana dikutip kang Syafrudin dan juga dikutif Syeikh Ibn Hajar Al Haitami. Berikut selengkapnya 👇

وَقَالَ عَلِيٌّ - كَرَّمَ اللَّهُ وَجْهَهُ -: دَخَلْت عَلَى النَّبِيِّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - أَنَا وَفَاطِمَةُ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا - فَوَجَدْنَاهُ يَبْكِي بُكَاءً شَدِيدًا، فَقُلْت: فِدَاك أَبِي وَأُمِّي يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الَّذِي أَبْكَاك؟ قَالَ: يَا عَلِيُّ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي إلَى السَّمَاءِ رَأَيْتُ نِسَاءً مِنْ أُمَّتِي يُعَذَّبْنَ بِأَنْوَاعِ الْعَذَابِ فَبَكَيْت لِمَا رَأَيْت مِنْ شِدَّةِ عَذَابِهِنَّ، رَأَيْت امْرَأَةً مُعَلَّقَةً بِشَعْرِهَا يَغْلِي دِمَاغُهَا، وَرَأَيْت امْرَأَةً مُعَلَّقَةً بِلِسَانِهَا وَالْحَمِيمُ يُصَبُّ فِي حَلْقِهَا، وَرَأَيْت امْرَأَةً قَدْ شُدَّ رِجْلَاهَا إلَى ثَدْيَيْهَا وَيَدَاهَا إلَى نَاصِيَتِهَا وَقَدْ سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْهَا الْحَيَّاتِ وَالْعَقَارِبَ، وَرَأَيْت امْرَأَةً مُعَلَّقَةً بِثَدْيَيْهَا، وَرَأَيْت امْرَأَةً رَأْسُهَا بِرَأْسِ خِنْزِيرٍ وَبَدَنُهَا بَدَنَ حِمَارٍ وَعَلَيْهَا أَلْفُ أَلْفُ لَوْنٍ مِنْ الْعَذَابِ، وَرَأَيْت امْرَأَةً عَلَى صُورَةِ الْكَلْبِ وَالنَّارُ تَدْخُلُ مِنْ فِيهَا وَتَخْرُجُ مِنْ دُبُرِهَا وَالْمَلَائِكَةُ يَضْرِبُونَ رَأْسَهَا بِمَقَامِعَ مِنْ نَارٍ، فَقَامَتْ فَاطِمَةُ الزَّهْرَاءُ - رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهَا - وَقَالَتْ: يَا حَبِيبِي وَقُرَّةَ عَيْنِي مَا كَانَ أَعْمَالُ هَؤُلَاءِ حَتَّى وَقَعَ عَلَيْهِنَّ هَذَا الْعَذَابُ؟ فَقَالَ النَّبِيُّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: يَا بُنَيَّةُ أَمَّا الْمُعَلَّقَةُ بِشَعْرِهَا فَإِنَّهَا كَانَتْ لَا تُغَطِّي شَعْرَهَا مِنْ الرِّجَالِ، وَأَمَّا الْمُعَلَّقَةُ بِلِسَانِهَا فَإِنَّهَا كَانَتْ تُؤْذِي زَوْجَهَا، وَأَمَّا الْمُعَلَّقَةُ بِثَدْيَيْهَا فَإِنَّهَا كَانَتْ تُؤْذِي فِرَاشَ زَوْجِهَا، وَأَمَّا الَّتِي شُدَّ رِجْلَاهَا إلَى ثَدْيَيْهَا وَيَدَاهَا إلَى نَاصِيَتِهَا وَقَدْ سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْهَا الْحَيَّاتِ وَالْعَقَارِبَ فَإِنَّهَا كَانَتْ لَا تَغْتَسِلُ مِنْ الْجَنَابَةِ وَالْحَيْضِ وَتَسْتَهْزِئُ بِالصَّلَاةِ، وَأَمَّا الَّتِي رَأْسُهَا رَأْسُ خِنْزِيرٍ وَبَدَنُهَا بَدَنُ حِمَارٍ فَإِنَّهَا كَانَتْ نَمَّامَةً كَذَّابَةً، وَأَمَّا الَّتِي عَلَى صُورَةِ الْكَلْبِ وَالنَّارُ تَدْخُلُ مِنْ فِيهَا وَتَخْرُجُ مِنْ دُبُرِهَا فَإِنَّهَا كَانَتْ مَنَّانَةً حَسَّادَةً. يَا بُنَيَّةُ الْوَيْلُ لِامْرَأَةٍ تَعْصِي زَوْجَهَا» . 
Terjemahan:

Ali -Semoga Allah memuliakan wajahnya - berkata (bercerita) : Mana kala aku masuk (menemui) Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam - Sedangkan aku dan Fathimah, lalu kami menemukan beliau dalam keadaan menangis, tangisan yang sangat pilu, lalu aku bertanya : "Demi ayah dan ibuku, ada apakah gerangan yang membuat paduka menangis?".

Beliau bersabda (menjawab) : "Pada malam aku di isra kan kelangit aku melihat para wanita dari umatku disiksa dengan berbagai siksaan sebab itulah aku menangis sebab betapa tragisnya siksaan mereka terima. (Beliau menjelaskan satu persatu):

• Adapun perempuan yang digantung rambutnya hingga otaknya mendidih.

• Wanita yang digantung dengan lidahnya serta tangan dicopot dari punggungnya, aspal mendidih dari neraka dituang ke kerongkongnya.

• Wanita yang digantung dengan buah dadanya dari balik punggungnya, sedang air getah kayu Zaqqum dituangkan ke kerongkongnya.

• Wanita yang digantung, diikat kedua kaki dan tangannya kearah ubun-ubun kepalanya, serta dibelit dan dibawah kekuasaan ular dan kala jengking.

• Wanita yang memakan badannya sendiri, serta dibawahnya tampak api yang berkobar-kobar dengan hebatnya.

• Wanita yang memotong-motong badannya sendiri dengan gunting dari neraka.

• Wanita yang bermuka hitam serta dia makan usus-ususnya sendiri.

• Wanita yang tuli, buta dan bisu didalam peti neraka, sedang darahnya mengalir dari lubang-lubang badannya (hidung, telinga, mulut) dan badannya membusuk akibat penyakit kulit dan lepra.

• Wanita yang berkepala seperti kepala babi dan berbadan himmar (keledai) yang mendapat berjuta macam siksaan.

• Wanita yang berbentuk anjing, sedangkan beberapa ular dan kala jengking masuk melalui duburnya atau mulutnya dan keluar melalui duburnya, sedangkan malaikat sama-sama memukuli kepalanya dengan palu dari neraka.

Maka berdirilah Fatimah seraya berkata, “Wahai ayahku, penyejuk hatiku, kesayanganku, ceritakanlah kepadaku, apakah amal perbuatan wanita-wanita itu.?”

Rasulullah bersabda: “Hai Putriku, adapun tentang hal itu:

• Wanita yang digantung dengan rambutnya kerana tidak menjaga rambutnya di hadapan laki-laki.

• Wanita yang digantung dengan lidahnya, kerana dia menyakiti hati suaminya, dengan kata-katanya. Kemudian Rasulullah S.A.W. bersabda : “Tidak seorang wanita pun yang menyakiti hati suaminya melalui kata-kata, kecuali Allah akan membuat mulutnya kelak di hari kiamat selebar tujuh puluh dzira kemudian akan mengikatkannya dibelakang lehernya.”

• Adapun wanita yang digantung dengan buah dadanya, kerana dia menyusui anak orang lain tanpa seizin suaminya.

• Adapun wanita yang diikat dengan kaki dan tanganya itu, kerana dia keluar rumah tanpa seizin suaminya, tidak mandi wajib dari haid dan dari nifas (keluar darah setelah melahirkan).

• Adapun wanita yang memakan badannya sendiri, kerena dia bersolek untuk dilihat laki-laki lain serta suka membicarakan aib orang lain.

• Adapun wanita yang memotong-motong badannya sendiri dengan gunting dari neraka, dia suka menonjolkan diri (ingin terkenal) di kalangan orang banyak, dengan maksud supaya mereka (orang banyak) itu melihat perhiasannya, dan setiap orang yang melihatnya jatuh cinta padanya, karena melihat perhiasannya.

• Adapun wanita yang diikat kedua kaki dan tangannya sampai ke ubun-ubunnya dan dibelit oleh ular dan kala jengking, kerana dia mampu untuk mengerjakan shalat dan puasa, sedangkan dia tidak mau berwudhu dan tidak shalat dan tidak mau mandi wajib.

• Adapun wanita yang kepalanya seperti kepala babi dan badannya seperti keledai (himmar), karena dia suka mengadu-domba serta berdusta.

• Adapun wanita yang berbentuk seperti anjing, kerana dia ahli fitnah serta suka marah-marah pada suaminya.

Wahai puteriku...Kecelakaan bagi seorang isteri yang durhaka pada suaminya”.

Kisah diatas meskipun seakan seperti hadits tapi setiap yang membawakan tanpa menyebutkan sanad apalagi rowinya. Kisah tersebut juga dimuat dalam kitab Ulama Syi'ah yang menurut Sesepuh Wahabi (Ibnu Baz) hadits tersebut dusta, palsu dan terdapat kebohongan oleh Orang Syi'ah. Inilah ditetapkan Sesepuh Wahabi.

Kendatipun demikian, dari Ulama Ahlussunah Belum dijumpai derajat kebenarannya hanya berdasarkan kutipan saja seperti Syeikh Ibn Hajar Al Haitami kutif Dalam kitab Az-Zawaajir, juga melalui sanad, rowinya dan derajat keshahihannya. Kalaupun itu hadits palsu atau dho'if tidak bisa dijadikan sandaran kebenarannya tapi cukup menjadi larangan keras terhadap para wanita agar menjauhi perbuatan yang disebutkan Dalam kisah tersebut agar bisa dijadikan pelajaran. Hanya itu saja. Terlebih kisah tersebut tidak terdapat Dalam kitab hadits yang Mu'tabar karenanya berfikir lah fositif dan bersangka baik terhadap Ulama kita mungkin mereka menjelaskan riwayat itu supaya menjadi pelajaran agar kita khususnya kaum wanita tidak sampai terjerumus pada kisah tersebut.

Setelah membawakan kisah tersebut Syeikh Ibn Hajar Al Haitami berungkap:

اهـ مَا ذَكَرَهُ ذَلِكَ الْإِمَامُ وَالْعُهْدَةُ عَلَيْهِ.
“Habis Kutipan Al Imaam dan terdapat kelemahannya (sang Al Imaam)”
[Az-Zawaajir 'An Iqtirof Al-Kabaair II/79]

Ungkapan beliau tersebut secara tidak langsung menunjukkan bahwa menurut beliau kisah tersebut tidak Shahih dan terdapat kelemahan.

Demikian dapat saya jelaskan semoga dapat dipahami. Adapun keterangan untuk saudari si sail @⁨Mawar W⁩ terdapat penjelasan Dalam kisah tersebut pada point siksa yang dialami wanita pada point kedua.

Wallahu A'lamu Bis Showaab

(Mujawwib: Ismidar Abdurrahman As-Sanusi dan Syafrudin)

Link Diskusi:

Komentari

Lebih baru Lebih lama