Pertanyaan:
assalaamu alaikum
Anggota baru nanyak 😅
Apa atau siapa yg di sebut ulul abesor dan ulul albab
Makasih..wassalaamu alaikum 🙏😊
[Saiful Bagus Sajiwo]
Jawaban:
Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh
1. Makna Ulil Abshaar
Allah SWT berfirman:
هُوَ الَّذِيْۤ اَخْرَجَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ مِنْ دِيَارِهِمْ لِاَوَّلِ الْحَشْرِ ؕ مَا ظَنَنْـتُمْ اَنْ يَّخْرُجُوْا وَظَنُّوْۤا اَنَّهُمْ مَّانِعَتُهُمْ حُصُوْنُهُمْ مِّنَ اللّٰهِ فَاَتٰٮهُمُ اللّٰهُ مِنْ حَيْثُ لَمْ يَحْتَسِبُوْا ۙ وَقَذَفَ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الرُّعْبَ يُخْرِبُوْنَ بُيُوْتَهُمْ بِاَيْدِيْهِمْ وَاَيْدِى الْمُؤْمِنِيْنَ ۙ فَاعْتَبِـرُوْا يٰۤاُولِى الْاَبْصَارِ
"Dialah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara Ahli Kitab dari kampung halamannya pada saat pengusiran yang pertama. Kamu tidak menyangka, bahwa mereka akan keluar dan mereka pun yakin, benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari (siksaan) Allah; maka Allah mendatangkan (siksaan) kepada mereka dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah menanamkan rasa takut ke dalam hati mereka; sehingga mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangannya sendiri dan tangan orang-orang mukmin. Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, wahai orang-orang yang mempunyai pandangan!"
(QS. Al-Hasyr: Ayat 2)
Mengenai firman Allah:
فَاعْتَبِـرُوْا يٰۤاُولِى الْاَبْصَارِ
"Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, wahai orang-orang yang mempunyai pandangan!"
(QS. Al-Hasyr: Ayat 2)
Imam Ar Rozy dalam Tafsir menyebutkan:
وفي قوله: يا أُولِي الْأَبْصارِ وَجْهَانِ الْأَوَّلُ: قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: يُرِيدُ يَا أَهْلَ اللُّبِّ وَالْعَقْلِ وَالْبَصَائِرِ وَالثَّانِي: قَالَ الفراء: يا أُولِي الْأَبْصارِ يَا مَنْ عَايَنَ تِلْكَ الْوَاقِعَةَ الْمَذْكُورَةَ.
Mengenai Tafsir Ulil Abshar ada dua pendapat:
1) Menurut Ibnu Abbas mereka adalah orang yang memiliki hati nurani, akal dan penglihatan.
2. Menurut Al Faraa' mereka adalah orang bisa mengambil pelajaran dari peristiwa yang disebutkan dalam ayat tersebut.
[Tafsir Ar Rozy XXIX/504]
Sementara itu, Imam Al Khozin menafsirkan kalimat tersebut dengan:
يا أُولِي الْأَبْصارِ يعني يا ذوي العقول والبصائر
Ulil Abshaar ialah orang yang memiliki akal dan penglihatan.
[Tafsir Al Khozin IV/267]
Demikian pula Imam Qurthuby:
قَوْلُهُ تعالى: (فَاعْتَبِرُوا يا أُولِي الْأَبْصارِ) أَيِ اتَّعِظُوا يَا أَصْحَابَ الْعُقُولِ وَالْأَلْبَابِ. وَقِيلَ: يَا مَنْ عَايَنَ ذَلِكَ بِبَصَرِهِ، فَهُوَ جَمْعٌ لِلْبَصَرِ.
[Tafsir Qurthuby XVIII/5]
2. Makna Ulil Albaab
Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebutkan:
ثم قال تعالى بَعْدَ مَا قَصَّ مِنْ خَبَرِ هَؤُلَاءِ فَاتَّقُوا اللَّهَ يَا أُولِي الْأَلْبابِ أَيِ الْأَفْهَامِ الْمُسْتَقِيمَةِ لَا تَكُونُوا مِثْلَهُمْ فَيُصِيبَكُمْ مَا أَصَابَهُمْ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ الَّذِينَ آمَنُوا أَيْ صَدَّقُوا بِاللَّهِ ورسله قَدْ أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَيْكُمْ ذِكْراً أي القرآن كقوله تَعَالَى: إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحافِظُونَ [الحجر: 9] .
"Kemudian Allah Swt. —sesudah menceritakan berita tentang mereka - berfirman: Maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang mempunyai akal. (Ath-Thalaq: 10)
Yakni yang mempunyai pemahaman yang lurus. Maksudnya, janganlah kalian menjadi orang-orang seperti mereka, karena akibatnya kalian akan tertimpa azab sebagaimana azab yang menimpa diri mereka. (Yaitu) orang-orang yang beriman. (Ath-Thalaq: 10)
Maksudnya, membenarkan Allah dan rasul-rasul-Nya. Maksudnya, membenarkan Allah dan rasul-rasul-Nya.
Sesungguhnya Allah telah menurunkan peringatan kepadamu. (Ath-Thalaq: 10)
Yaitu Al-Qur'an, semakna dengan zikir yang disebutkan di dalam firman Allah Swt.: Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (Al-Hijr: 9)"
[Tafsir Ibn Katsir VIII/177]
Dari Tafsir yang dikemukakan Imam Ibn Katsir tersebut berarti makna Ulil Albaab adalah orang yang memiliki pemahaman yang lurus.
Sementara ketika menafsirkan surat Al Baqarah ayat 179, beliau menyebutkan:
يَا أُولِي الْأَلْبابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ يَقُولُ: يَا أُولِي الْعُقُولِ وَالْأَفْهَامِ وَالنُّهَى، لعلكم تنزجرون وتتركون مَحَارِمَ اللَّهِ وَمَآثِمَهُ، وَالتَّقْوَى اسْمٌ جَامِعٌ لِفِعْلِ الطاعات وترك المنكرات.
"Hai orang-orang yang berakal, mempunyai pemahaman dan kecerdasan supaya kalian sadar dan menghentikan hal-hal yang diharamkan Allah dan semua perbuatan dosa." Takwa merupakan isim yang pengertiannya mencakup semua perbuatan taat dan menghentikan hal-hal yang mungkar"
[Tafsir Ibn Katsir I/360]
Beliau ketika menafsirkan surat Al Baqarah ayat 197 menyebutkan pula:
وَقَوْلُهُ وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبابِ يَقُولُ: وَاتَّقُوا عِقَابِي وَنَكَالِي وَعَذَابِي لِمَنْ خَالَفَنِي وَلَمْ يَأْتَمِرْ بِأَمْرِي، يَا ذَوِي الْعُقُولِ وَالْأَفْهَامِ.
"Firman Allah Swt.: 'Dan bertakwalah kepada-Ku, hai orang-orang yang berakal. (Al-Baqarah: 197), Yakni hindarilah oleh kalian siksaan-Ku, pembalasan-Ku, dan azab-Ku bagi orang yang menentang-Ku dan tidak mau mengerjakan perintah-Ku, hai orang-orang yang berakal dan berpemahaman"
[Tafsir Ibn Katsir I/408]
Dari beberapa redaksi tafsir yang dikemukakan oleh Al Hafidz Ibnu Katsir dapat disimpulkan bahwa makna Ulil Albaab adalah orang yang memiliki akal sehat, pemahaman dan kecerdasan.
Wallahu A'lamu Bis Showaab
(Dijawab oleh: Ismidar Abdurrahman As-Sanusi)
Link Diskusi: