1421. NAJASAH : HUKUM ANJING ASHABUL KAHFI MENGENAI KESUCIAN DAN KENAJISANNYA


Pertanyaan:
>> Moh Dhofir
Assalamu alaikum. Mau tanya Ustad. Bagaimana Hukum Anjingnya Ashabul Kahfi,,,?.

Jawaban:
>> Wali Wator
Suci dan akan masuk surga

نقل بعضهم أن كل الكلاب نجسة إلا كلب أهل الكهف فإنه طاهر ويدخل
الجنة 
كاشفة السجا ٤١

>> Ismidar Abdurrahman As-Sanusi
Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Menurut sebagian Ulama semua anjing adalah najis kecuali anjing Ashabul Kahfi, hal inilah dipilih Syeikh Al Bajuri.

(فائدة) نقل بعضهم أن كل الكلاب نجسة إلا كلب أهل الكهف فإنه طاهر ويدخل
الجنة ثم توقف في معنى طهارته هل أوجده االله تعالى طاهراً أو سلبه أوصاف النجاسة؟
فقال الباجوري والظاهر الثاني
[FAEDAH]
Sebagian ulama mengutip bahwa semua anjing dihukumi
najis kecuali anjing Ashabul Kahfi karena ia adalah suci dan akan
masuk ke dalam surga. Mengenai arti atau makna kesucian anjing
Ashabul Kahfi belum jelas kepastiannya, artinya, apakah Allah
memang dari dulu menciptakannya dalam kondisi suci atau pada
awalnya Dia menciptakannya dalam kondisi najis kemudian sifatsifat kenajisannya dihilangkan darinya? Bajuri berkata, “Dzohirnya
menyebutkan pendapat yang kedua,” artinya pada awalnya anjing
Ashabul Kahfi diciptakan oleh Allah dalam kondisi najis, kemudian
sifat-sifat kenajisannya dihilangkan darinya.
[Kaasyifah as Sajaa Ala Safiinah an Najaa Halaman 41]

قوله : (إلا الكلب) أي ولو كلب صيد، ويستثنى منه كلب أهل الكهف فإنه طاهر ويدخل الجنة، وقد توقف بعضهم في معنى طهارتها هل أوجده الله طاهراً أو سلبه النجاسة. والظاهر الثاني.

(Keterangan Pengarang : "Kecuali anjing") artinya walaupun anjing buruan (berhukum najis), dikecualikan dengan yang disebutkan itu ialah anjing Ahlul Kahfi maka ia suci dan masuk surga. Sebagian Ulama menilai diam (tidak berkomentar) akan Belum jelasnya Sebab kesuciannya, apakah Allah
memang dari dulu menciptakannya dalam kondisi suci atau pada
awalnya Dia menciptakannya dalam kondisi najis kemudian kenajisannya dihilangkan darinya?. Yang dzohir adalah yang kedua (pada awalnya anjing
Ashabul Kahfi diciptakan oleh Allah dalam kondisi najis, kemudian
sifat-sifat kenajisannya dihilangkan darinya).
[Hasyiyah Al Bajuri Ala Ibn Qosim I/202]

فَائِدَةٌ: نَقَلَ شَيْخُنَا عَنْ بَعْضِهِمْ أَنَّ كُلَّ الْكِلَابِ نَجِسَةٌ إلَّا كَلْبَ أَهْلِ الْكَهْفِ ثُمَّ تَوَقَّفَ فِي مَعْنَى طَهَارَتِهِ هَلْ أَوْجَدَهُ اللَّهُ طَاهِرًا أَوْ سَلَبَهُ أَوْصَافَ النَّجَاسَةِ اهـ. رَحْمَانِيٌّ.
[Hasyiyah Bujairomi Ala Al Khothiib I/325]

Wallahu A'lamu Bis Showaab

Link Diskusi:

Komentari

Lebih baru Lebih lama