1608. PERBEDAAN ANTARA AL LAMSU DAN AL MASSU DALAM MASALAH WUDHU

Sumber gambar: Ma'had Darussalam


Pertanyaan:

Dan apa perbedaan lamsun sama massu
[ _Tanpa nama_ )

Jawaban:
Berikut ini perbedaan antara Al-Lamsu dan Al-Massu :

والحاصل أن المس يفارق اللمس في ثمان صور: أحدها: أن النقض في المس خاص بصاحب الكف فقط. ثانيها: أنه لا يشترط في المس اختلاف النوع ذكورة وأنوثة. ثالثها: أن المس قد يكون في الشخص الواحد فيحصل بمس فرج نفسه. رابعها: أن لا يكون إلا بباطن الكف. خامسها: أنه يكون في المحرم وغيره سادسها: أن مس الفرج المبان ينقض وإن لمس العضو المبان من المرأة لا ينقض. سابعها: اختصاص المس بالفرج. ثامنها: لا يشترط الكبر في المس دون اللمس.
Kesimpulannya adalah bahwa al-massu berbeda dengan Al-Lamsu dari 8 segi, yaitu:

1). Al-Massu: membatalkan dengan dengan menggunakan telapak tangan 

Al-Lamsu: Batalnya wudhu tidak hanya

berlaku bagi orang yang

memiliki telapak tangan saja.

2). Al-Massu : Tidak disyaratkan adanya

perbedaan jenis kelamin.

Al-Lamsu : Disyaratkan adanya perbedaan

jenis kelamin

3). Al-Massu : Terkadang melibatkan satu

orang sehingga bisa batal

dengan menyentuh farji

milik sendiri.

Al-Lamsu : Harus melibatkan lebih dari satu

orang.


4. Al-Massu : Disyaratkan harus dengan

bagian dalam telapak

tangan.


Al-Lamsu : Tidak disyaratkan hanya

tersentuh dengan bagian dalam

telapak tangan, tetapi

menyeluruh.


5). Al-Massu : Bisa berlaku bagi mahram

atau bukan mahram.

Al-Lamsu : Hanya berlaku antara dua orang

yang tidak ada hubungan

mahram

6). Al-Massu : Menyentuh farji yang telah

terpotong membatalkan

wudhu.


Al-Lamsu : Menyentuh kulit anggota tubuh

perempuan yang telah

terkelupas tidak membatalkan

wudhu.

7). Al-Massu : Hanya berlaku pada farji

Al-Lamsu : Tidak hanya terbatas pada

menyentuh farji.


8). Al-Massu : Tidak disyaratkan dewasa.

Al-Lamsu : Disyaratkan harus dewasa dari

penyentuh dan yang disentuh.
[Kaasyifah as Sajaa Fii Syarh Safiinah an Najaa Halaman 29-31. Cet. Al Haromain]

ﻭﺍﻋﻠﻢ ﺃﻥ ﺍﻟﻠﻤﺲ ﻳﻔﺎﺭﻕ ﺍﻟﻤﺲ ﻓﻲ ﺳﺒﻌﺔ ﺃﻣﻮﺭ ﺃﺣﺪﻫﻤﺎ ﺃﻥ ﺍﻟﻠﻤﺲ ﻻ ﻳﺨﺘﺺ ﺑﻌﻀﻮ ﺑﺨﻼﻑ ﺍﻟﻤﺲ ﻓﺈﻧﻪ ﻳﺨﺘﺺ ﺑﺒﻄﻦ ﻛﻒ . ﺛﺎﻧﻴﻬﺎ ﺃﻧﻪ ﻻ ﺑﺪ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﻤﺲ ﻣﻦ ﺍﺧﺘﻼﻑ ﺍﻟﺠﻨﺲ ﺑﺨﻼﻑ ﺍﻟﻤﺲ ﺛﺎﻟﺜﻬﺎ ﺃﻥ ﺍﻟﻔﺮﺝ ﺍﻟﻤﺒﺎﻥ ﻳﻨﻘﺾ ﻣﺴﻪ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﺗﻘﺪﻡ ﺑﺨﻼﻑ ﺍﻟﻌﻀﻮ ﺍﻟﻤﺒﺎﻥ ﻻ ﻳﻨﻘﺾ ﻟﻤﺴﻪ . ﺭﺍﺑﻌﻬﺎ ﺃﻥ ﺍﻟﻠﻤﺲ ﻳﻨﻘﺾ ﻭﺿﻮﺀ ﺍﻟﻼﻣﺲ ﻭﺍﻟﻤﻠﻤﻮﺱ ﺑﺨﻼﻑ ﺍﻟﻤﺲ ﻓﺈﻧﻪ ﻋﻨﺪ ﺍﺗﺤﺎﺩ ﺍﻟﺠﻨﺲ ﻻ ﻳﻨﻘﺾ ﺇﻻ ﻭﺿﻮﺀ ﺍﻟﻤﺎﺱ ﺧﺎﻣﺴﻬﺎ ﺃﻥ ﻣﺲ ﻓﺮﺝ ﺍﻟﻤﺤﺮﻡ ﻧﺎﻗﺾ ﺑﺨﻼﻑ ﻟﻤﺴﻬﺎ . ﺳﺎﺩﺳﻬﺎ ﺍﺷﺘﺮﺍﻁ ﺑﻠﻮﻍ ﺣﺪ ﺍﻟﺸﻬﻮﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﻤﺲ ﺩﻭﻥ ﺍﻟﻤﺲ . ﺳﺎﺑﻌﻬﺎ ﺃﻥ ﺍﻟﻠﻤﺲ ﻻ ﺑﺪ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﻌﺪﺩ ﺑﺨﻼﻑ ﺍﻟﻤﺲ ﻓﺈﻧﻪ ﻳﺤﺼﻞ ﺑﻤﺲ ﻓﺮﺝ ﻧﻔﺴﻪ
Ketahuilah bahwa ada 7 perbedaan antara kata Al-Lamsu (اللمس) dan Al-Massu (المس) yaitu:

1. Al-Lamsu adalah menyentuh dengan apapun dari anggauta tubuh (tidak husus dengan telapak tangan). Sedang Al-Massu adalah memegang dengan telapak tangan.

2. Al-Lamsu adalah sentuhan antara dua orang yang berlainan jenis. Sedang Al-Massu adalah dapat terjadi antara dua orang sesama jenis.

3. Al-Lamsu adalah menyentuh setiap bagian kulit dari anggauta tubuh termasuk anggauta tubuh yang terputus, maka menyentuhnya adalah tidak membatalkan wudlu’ apabila dari sesama jenis. Sedang Al-Massu adalah memegang farji termasuk farji yang terputus, maka memegangnya adalah membatalkan wudlu’.

4. Al-Lamsu adalah sentuhan yang dapat membatalka wudlu’nya orang yang menyentuh dan orang yang disentuh. Sedang Al-Massu adalah hanya membatalkan wudlu’nya orang yang memegang.

5. Al-Lamsu adalah menyentuh setiap bagian kulit dari anggauta tubuh termasuk anggauta tubuh saudara mahram, maka menyentuhnya adalah tidak membatalkan wudlu’. Sedang Al-Massu adalah husus memegang farji termasuk farji saudara mahram, maka memegangnya adalah membatalkan wudlu’.

6. Al-Lamsu adalah menyentuh orang yang telah mencapai batas usia yang dapat menimbulkan birahi. Sedang Al-Massu adalah memegang orang yang belum mencapai batas usia yang dapat menimbulkan birahi.

7. Al-Lamsu adalah sentuhan yang terjadi antara dua orang. Sedang Al-Massu tidak harus terjadi antara dua orang seperti memegang farjinya sendiri.
[Nihaayah az Zain Halaman 27]

واعلم أن اللمس يخالف المس في أمور، منها: أن اللمس لا يكون إلا بين شخصين، والمس لا يشترط فيه ذلك.
ومنها: أن اللمس شرطه اختلاف النوع، والمس لا يشترط فيه ذلك.
ومنها: أن اللمس يكون بأي موضع من البشرة، بباطن الكف ومنها أن اللمس يكون في أي موضع من البشرة والمس لا يكون إلا في الفرج خاصة ومنها: أنه في اللمس ينتقض وضوء اللامس والملموس، وفي المس يختص بالماس من حيث المس.
[I'aanah at Thoolibiin I/79]

Wallahu A'lamu Bis Showaab

(Dijawab oleh: Ismidar Abdurrahman As-Sanusi)

Link Diskusi:

Komentari

Lebih baru Lebih lama