1618. HUKUM MENGERJAKAN SHALAT TARAWIH SETELAH MENGERJAKAN ISYA' DENGAN JAMAK TAQDIM (DILAKUKAN PADA WAKTU MAGHRIB SEBELUM MASUK WAKTU ISYA')

Sumber gambar: bersholawat.com


Pertanyaan:
السلام عليكم
Ustad jika kita menjama' salat isya' ke magrib, maka bolehkah setelah salat isya' bisa langsung salat tarawih.? Walaupun belum masuk waktu salat isya.🙏🏽
[ نصر من الله] 

Jawaban:
Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh 

Waktu pelaksanaan shalat tarawih ditangguhkan dengan mengerjakan shalat isya meskipun shalat Isya dijamak dengan jamak taqdim dengan Maghrib (Shalat Isya dilakukan pada waktu Maghrib). Oleh karena itu, setelah mengerjakan shalat isya yang dijamak dengan Maghrib dan meskipun dilakukan pada waktu Maghrib dan sebelum masuk waktu Isya boleh dan sah mengerjakan shalat tarawih karena keabsahan shalat tarawih ditangguhkan dengan mengerjakan shalat isya dan itu sudah diperoleh.

(قوله فى كل ليلة) اى بعد صلاة العشاء ولو مجموعة مع المغرب جمع تقديم.
“(Keterangan Pengarang: "Pada setiap malam") artinya sesudah shalat isya walaupun dijama beserta Maghrib secara Jamak taqdim”
[I'aanah at Thoolibiin I/265]

ووقتها من صَلَاة الْعشَاء وَلَو تَقْدِيمًا إِلَى طُلُوع الْفجْر الصَّادِق فَعلم أَن صِحَّتهَا متوقفة على فعل الْعشَاء وَمِنْه الْوتر فِي رَمَضَان وَلَا بُد أَن يكون بعد فعل الْعشَاء سَوَاء صلى التَّرَاوِيح أَو لَا
“Waktu shalat tarawih dari shalat isya walaupun dijama taqdim sampai terbit fajar Shodiq. Karena itu, dapat diketahui bahwa keabsahan shalat tarawih ditangguhkan dengan mengerjakan shalat isya. Termasuk darinya shalat witir pada bulan Ramadhan tidak dapat tidak (wajib) dilakukan sesudah mengerjakan shalat isya, baik witir tersebut dikerjakan shalat tarawih atau tidak”
[Nihaayah az Zain Halaman 114]

(ووقتها): (بين) فعل (العشاء) ولو مقدمة في الجمع (و) طلوع (الفجر) الصادق كالوتر.
“Waktu shalat tarawih antara mengerjakan shalat isya walaupun didahulukan pada jamak (jamak taqdim) dan terbit fajar Shodiq sebagaimana shalat witir”
[Busyrol Kariim Halaman 115]

Wallahu A'lamu Bis Showaab

(Dijawab oleh: Ismidar Abdurrahman As-Sanusi & Ahmad Faiz)

Link Diskusi:

Komentari

Lebih baru Lebih lama