Sumber gambar: nyantriyuk.id
Pertanyaan:
Assalamualaikum
Ijin bertanya
Bagaimana caranya mandi wajib suci hadats besar dengan air yg sedikit didalam bak ?
Terimakasih jawabannya
[أحمد دحلان السنوسي]
Jawaban:
>> Ismidar Abdurrahman As-Sanusi
Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh
Solusi dari mandi wajib ketika airnya kurang dari dua qullah bisa dengan:
1. Orang yang mandi wajib menyelam pada tempat penampungan Air meskipun tempat penampungan air itu kurang dari qullah. Caranya bila langsung mencebur ke tempat air disertai niat atau masuk dulu ke tempat Air, nanti baru berniat bersamaan menyelami Anggota tubuh pada Air. Cara yang saya amalkan khususnya ketika mandi di sungai Berniat bersamaan masuknya anggota tubuh ke air atau sungai. Cara Mandi seperti ini dihukumi sah, baik menyelami air banyak atau Air sedikit. Yang dimaksud Air banyak adalah Air yang cukup hitungan 2 qullah atau lebih, Sedangkan Air yang sedikit adalah kurang dari itu. Bila mana seseorang menyelam pada Air yang sedikit, kemudian seluruh anggota badannya terkena Air kemudian ia berniat mengangkatkan hadats janabahnya sah mandinya dan terangkat janabahnya syaratnya seluruh anggota badan rata dengan Air dan Air tersebut tidak dihukumi Musta'mal khusus bagi dirinya bahkan andaikan ketika dia menyelami air dia berhadats yang kedua kemudian dia berniat mengangkatkan hadats dengan air tadi juga boleh dan tidak terhitung Musta'mal bagi dirinya, bagi orang lain tidak boleh menggunakan air itu lagi untuk bersuci dari Hadats atau menghilangkan Najis.
Lain halnya, ketika orang junub menyelami air ketika ia berniat anggota badannya belum semuanya terkena atau rata dengan Air maka hadats yang terangkat hanyalah bagian tubuh yang rata dengan Air, Sedangkan bagian tubuh lainnya belum terangkat hadatsnya, tetapi air tersebut tidak berhukum Musta'mal bahkan andaikan sesudah Itu ia menyelami anggota badan yang lain untuk menyempurnakan maka boleh dan terangkat hadatsnya. Atas dasar ini, niat janabahnya dipasang setelah sempurna anggota tubuh rata dengan Air.
Itulah solusi pertama bagi orang yang mana tempat penampungan air kurang dari dua qullah bisa masuk kedalam Air dan menyelam dan sah mandinya disertai niat yang memadai seperti dijelaskan diatas. Adapun bila tidak dimungkinkan menyelami air seperti tempat penampungan air kecil sehingga tidak muat tubuhnya disertai menyelam maka pelajari langkah kedua dibawah.
2. Mandi wajib menggunakan sarana semacam cebok, mangkuk, gayung dan lain sebagainya, wadah-wadah ini digunakan untuk mengambil air pada bab kemudian air tersebut dicurahkan ke anggota tubuh disertai niat sebagaimana dimaklumi. Dengan cara ini seseorang menciduk Air di bab setelah itu semacam gayung atau ember didekatkan ke posisi dekat dengan badan yang mau diguyur, kemudian pasang niat ketika niat selesai air pun harus mengalir pada bagian tubuh yang mau diguyur air. Cara ini sebagaimana cara wudhu kebanyakan terjadi di kampung² yang mana wadah air semacam sumur, mengambil Air dengan semacam ember, caranya sama seperti diatas. Tetapi memakai cara ini harus hati-hati agar jangan sampai air yang terpisah dari tubuh kembali ke gayung atau ember umpamanya ini dihukumi Musta'mal pada basuhan pertama, apalagi sampai kembali ke semacam bak atau sumur yang airnya kurang dari dua qullah, namun, tidak mengapa bila ia mencampuri air dalam bak asal tidak terjadi perubahan yang banyak sehingga tidak layak disebut Air dalam bak yang Suci berubah menjadi Musta'mal.
3. Mengambil Air di bak tidak menggunakan wadah lain semacam gayung atau ember tetapi langsung dengan tangan. Cara terakhir ini harus benar-benar paham caranya. Adapun caranya ketika memasukkan tangan ke bak harus berniat memindahkan air setelah berniat, kalau tidak begitu air Dalam baik dihukumi Musta'mal pas setelah ia berniat dan memasukkan tangan ke bak. Jadi ketika memasukkan tangan ke bak misalnya berniat memindahkan air, bukan langsung air ditangan langsung diguyur ke badan, Agar terhindar dari Musta'mal air tersebut. Demikian semoga dapat dipahami sebagaimana mestinya.
Wallahu A'lam
Ibarot (1) :
بغية المسترشدين الصحفة ٢٧
ولو انغمس جنب في ماء كثير أو قليل ونوى كفاه وإن لم يدلك ، نعم لو كان على الأعضاء نحو شمع أو وسخ أو دهن جامد يمنع وصول الماء إلا بالدلك وجب كما في الوضوء.
كفاية الأخيار في حل غاية الاختصار الصحفة ١٥
وَلَو انغمس جنب فِي مَاء دون قُلَّتَيْنِ وَعم جَمِيع بجدنه ثمَّ نوى ارْتَفَعت جنابته بِلَا خلاف وَصَارَ المَاء مُسْتَعْملا بِالنِّسْبَةِ إِلَى غَيره وَلَا يصير مُسْتَعْملا بِالنِّسْبَةِ إِلَيْهِ صرح بِهِ الْخَوَارِزْمِيّ حَتَّى إِنَّه قَالَ لَو أحدث حَدثا ثَانِيًا حَال انغماسه جَازَ ارتفاعه بِهِ وَإِن نوى الْجنب قبل تَمام الانغماس ارْتَفَعت جنابته عَن الْجُزْء الملاقى للْمَاء بِلَا خلاف وَلَا يصير المَاء مُسْتَعْملا بل لَهُ أَن يتم الانغماس وترتفع عَنهُ الْجَنَابَة عَن الْبَاقِي على الصَّحِيح الْمَنْصُوص وَالله أعلم
Ibarot (2 & 3) pembahasan mengenai wudhu yang saya Qiyaskan dengan masalah mandi lihat pada link dibawah ini
>> Nisa
Wa'alaikumussalam warahmatullah
Masuk kedalam baknya,terus nyelam pastikan seluruh tubuh berada dalam air baru di niat mengangkat hadast besar,,,
(قوله: ولو في ماء قليل) قال في التحفة: وإن لم ينو الاغتراف.
على المعتمد لما مر، أنه لا يصير مستعملا بالنسبة لها إلا بالفضل، كبدن جنب انغمس ناويا في ماء قليل.
اه.
[البكري الدمياطي، إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين، ٦٤/١]
Link Diskusi: