1638. MENUNAIKAN NADZAR MAYIT

Sumber gambar: Dakwah.ID

Pertanyaan:
Assalamualaikum ust

Saya mau bertanya apakah boleh orang bernazar di wakilkan ?
Semisal contoh nih saya nazar ntr klw saya ada rejeki saya mau nyumbang ke mesjid sekian gitu, trus pas ana dapat ntuh rejeki seketika dan hari itu juga saya wafat , apakah boleh nazar ana di lanjutin oleh keluarga ????

Terimakasih atas jawabannya 🙏
[~El]

Jawaban:
Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Menurut Madzhab Syafi'i dan Mayoritas Ulama ahli waris tidak diwajibkan atau tidak dibebankan mengqodho' Nadzar mayit yang semasa hidupnya belum terlaksana sedangkan si mayit tidak meninggalkan tirkah (harta peninggalan), berbeda kalau mayit mempunyai harta yang ditinggalkan, baik Nadzar itu berupa harta atau non harta, yang mewajibkan ini adalah Ahlu Dzohir, yaitu Ulama yang berpegang pada Dzohir Nas yang memang ada hadits yang menyebutkan itu. Namun, kalangan Syafi'iyah menjawabnya sebagaimana diungkapkan oleh Imam Nawawi bahwa hadits Itu pengertiannya bila mayit meninggalkan tirkah atau TABARRU' dan hadits itupun tidak jelas menerangkan suatu kewajiban atau keharusan. Meskipun demikian, meskipun tidak wajib tapi disunahkan dilakukan.

Oleh karena itu, dan dikaitkan dengan pertanyaan yang diajukan maka ahli waris atau wali anda wajib meneruskan Nadzar anda sebab anda sudah ada uang untuk memenuhi Nadzar dan belum terlaksana keburu ajal menjemput (umpamanya, bukan mendoakan ya😁) maka uang itu merupakan harta peninggalan yang mesti ditunaikan Nadzar anda tersebut.

Wallahu A'lam

Ibarot :

شرح النووي على مسلم ج ١١ ص ٩٧ المكتبة الشاملة
وَاعْلَمْ أَنَّ مَذْهَبَنَا وَمَذْهَبَ الْجُمْهُورِ أَنَّ الْوَارِثَ لَا يَلْزَمُهُ قَضَاءُ النَّذْرِ الْوَاجِبِ عَلَى الْمَيِّتِ إِذَا كَانَ غَيْرَ مَالِيٍّ وَلَا إِذَا كَانَ مَالِيًّا وَلَمْ يُخَلِّفْ تَرِكَةً لَكِنْ يُسْتَحَبُّ لَهُ ذَلِكَ وَقَالَ أَهْلُ الظَّاهِرِ يَلْزَمُهُ ذَلِكَ لِحَدِيثِ سَعْدٍ هَذَا وَدَلِيلُنَا أَنَّ الْوَارِثَ لَمْ يَلْتَزِمْهُ فَلَا يَلْزَمُ وَحَدِيثُ سَعْدٍ يَحْتَمِلُ أَنَّهُ قَضَاهُ مِنْ تَرِكَتِهَا أَوْ تَبَرَّعَ بِهِ وَلَيْسَ فِي الْحَدِيثِ تَصْرِيحٌ بِإِلْزَامِهِ ذلك والله أعلم

شرح النووي على مسلم ج ١١ ص ٨٤ المكتبة الشاملة
وَأَجْمَعَ الْمُسْلِمُونَ عَلَى أَنَّهُ لَا يَجِبُ عَلَى الْوَارِثِ التَّصَدُّقُ عَنْ مَيِّتِهِ صَدَقَةَ التَّطَوُّعِ بَلْ هِيَ مُسْتَحَبَّةٌ وَأَمَّا الْحُقُوقُ الْمَالِيَّةُ الثَّابِتَةُ عَلَى الْمَيِّتِ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَرِكَةٌ وَجَبَ قَضَاؤُهَا مِنْهَا سَوَاءٌ أَوْصَى بِهَا الْمَيِّتُ أَمْ لَا وَيَكُونُ ذَلِكَ مِنْ رَأْسِ الْمَالِ سَوَاءٌ دُيُونُ اللَّهِ تَعَالَى كَالزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَالنَّذْرِ وَالْكَفَّارَةِ وَبَدَلِ الصَّوْمِ وَنَحْوِ ذَلِكَ وَدَيْنِ الْآدَمِيِّ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لِلْمَيِّتِ تَرِكَةٌ لَمْ يَلْزَمِ الْوَارِثَ قَضَاءُ دَيْنِهِ لَكِنْ يُسْتَحَبُّ لَهُ وَلِغَيْرِهِ قَضَاؤُهُ 

سبل السلام ج ٢ ص ٥٦٢ المكتبة الشاملة
ذَهَبَ الْجُمْهُورُ إلَى أَنَّهُ لَا يَجِبُ عَلَى الْوَارِثِ أَنْ يَقْضِيَ النَّذْرَ عَنْ الْمَيِّتِ إذَا كَانَ مَالِيًّا وَلَمْ يَخْلُفْ تَرِكَةً وَكَذَا غَيْرُ الْمَالِيِّ وَقَالَتْ الظَّاهِرِيَّةُ يَلْزَمُهُ ذَلِكَ لِحَدِيثِ سَعْدٍ. وَأُجِيبَ بِأَنَّ حَدِيثَ سَعْدٍ لَا دَلَالَةَ فِيهِ عَلَى الْوُجُوبِ، وَالظَّاهِرُ مَعَ الظَّاهِرِيَّةِ إذْ الْأَمْرُ لِلْوُجُوبِ

(Dijawab oleh: Ismidar Abdurrahman As-Sanusi)

Link Diskusi:

 

Komentari

Lebih baru Lebih lama