1655. MAKMUM MEMPERPANJANG SUJUD

Sumber gambar: NU online

Pertanyaan:

Assalamualaikum ..

Maaf 🙏 .
Izin bertanya.... 
Boleh kah ma'mum saat sujud menaca do'a tambahan setelah baca do'a sujud ....?
Sesang kan imam sudah bangun dari sujud. ...?
Terima kasih sebelum nya ...🙏
[Eva Lathifah]

Jawaban:

Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Terimakasih atas pertanyaannya ustadzah @⁨Eva Lathifah⁩ , semoga dengan adanya pertanyaan seperti ini tidak hanya sekedar bertanya tapi memang ada keingin Tahuan dan memang menjadi pengetahuan yang ingin diamalkan kalau memang hal dipertanyakan itu dibenarkan. . .

Dari beberapa referensi dari berbagai Kitab klasik Syafi'iyah saya sudah mengeceknya Dari tadi pagi, hanya saja belum sempat menerangkan disini bahwa kalau kita telusuri dikitab² Syafi'iyah memang ada kesunahan memperbanyak doa ketika sujud dan itu hukumnya sunah. Doa ini dilantunkan ketika selesai membaca tasbih Sujud. Kesunahan memperlama atau memperpanjang sujud ini bagi orang yang shalat sendirian dan imam yang para Makmum ridho dengan bacaan panjang. Adapun bagi para makmum juga disunahkan kalau imam juga memperpanjang sujud, kalau tidak maka juga disunahkan sekiranya Makmum tidak tertinggal dari imam seukuran satu rukun.

Oleh karena itu, kalau imam sudah duduk antara dua sujud sekiranya bisa menyusul imam pada duduk antara dua sujud maka lakukanlah, tapi menurut prasangka makmum malah ia tidak bisa menemui imam kecuali pada sujud kedua dan seterusnya maka seharusnya tidak dilakukan, apalagi sampai tertinggal dari imam lebih dari 2 Rukun Fi'li sebab ini membatalkan shalat.

Jadi, intinya; kesunahan makmum membaca doa sujud atau memperpanjang sujud kalau Imam melakukannya dan makmum tidak tertinggal seukuran satu rukun. Kalau tidak seperti itu sebaiknya tidak dilakukan demi mengikuti imam, tapi kalau bisa segera dapat menyusul Imam pada Rukun setelahnya tidak lah mengapa, asal jangan tertinggal sampai pada tahap membatalkan shalat yaitu lebih dari 2 Rukun Fi'li (perbuatan).

Wallahu A'lam

(Dijawab oleh: Ismidar Abdurrahman As-Sanusi)

Ibarot :

نهاية الزين صحيفة ٧٠
وَيَنْبَغِي الْإِكْثَار من الدُّعَاء فِي السُّجُود بعد ذَلِك لحَدِيث أقرب مَا يكون العَبْد من ربه وَهُوَ ساجد فَأَكْثرُوا الدُّعَاء أَي فِي سُجُودكُمْ
وَمن الْمَأْثُور فِي السُّجُود اللَّهُمَّ اغْفِر لي ذَنبي كُله دقه وجله أَوله وَآخره وعلانيته وسره اللَّهُمَّ إِنِّي أعوذ برضاك من سخطك وبعفوك من عُقُوبَتك وَأَعُوذ بك مِنْك لَا أحصي ثَنَاء عَلَيْك أَنْت كَمَا أثنيت على نَفسك
وَمعنى أعوذ بك مِنْك أستعين بك على دفع غضبك
وَيَأْتِي الْمَأْمُوم بِمَا يُمكنهُ من غير تخلف بِقدر ركن


مغني المحتاج إلى معرفة معاني ألفاظ المنهاج ٣٧٤/١
وَيُسَنُّ لِلْمُنْفَرِدِ وَلِإِمَامِ مَحْصُورِينَ رَاضِينَ بِالتَّطْوِيلِ الدُّعَاءُ فِيهِ، وَعَلَى ذَلِكَ حُمِلَ خَبَرُ مُسْلِمٍ «أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا فِيهِ الدُّعَاءَ» .
وَقَدْ ثَبَتَ «أَنَّهُ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - كَانَ يَقُولُ فِيهِ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي كُلَّهُ: دِقَّهُ وَجِلَّهُ، وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ وَعَلَانِيَتَهُ وَسِرَّهُ، اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وَبِعَفْوِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْك: لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ» .
وَيَأْتِي الْمَأْمُومُ بِمَا أَمْكَنَهُ مِنْ ذَلِكَ مِنْ غَيْرِ تَخَلُّفٍ

نهاية المحتاج إلى شرح المنهاج وحواشي الشبراملشي ٥١٦/١
قَالَ فِي الْمَجْمُوعِ: وَكَذَا «اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي كُلَّهُ دِقَّهُ وَجُلَّهُ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ وَعَلَانِيَتَهُ وَسِرَّهُ، اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِرِضَاك مِنْ سَخَطِك وَبِعَفْوِك مِنْ عُقُوبَتِك وَأَعُوذُ بِك مِنْك لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْك أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْت عَلَى نَفْسِك» .
وَيَأْتِي الْمَأْمُومُ بِمَا يُمْكِنُهُ مِنْ غَيْرِ تَخَلُّف
(قَوْلُهُ: مِنْ غَيْرِ تَخَلُّفٍ) أَيْ بِقَدْرِ رُكْنٍ فِيمَا يَظْهَرُ

Link Diskusi:

Komentari

Lebih baru Lebih lama