1830. SHALAT YANG DILAKUKAN ORANGYANG MEMAKAI PERBAN WAJIBKAH DI QADHA'?

Foto: islamiy.com

Pertanyaan:
Assalamualaikum 
Izin bertanya ustad ada orang yg sakit kaki nya karna kecelakaan (anggota wudu)
Trus dia solat nya pake wudu dan tayamum dia ini memakai perban 
Yg jadi pertanyaan apakah solat nya wajib di ulang lagi kalau dia udah sehat
[Hamdan Junaedy]

Jawaban:
Orang yang ada anggota badannya yang sakit lalu diperban maka terkait shalat yang ia lakukan diharuskan diqodho' (diulangi) dirinci dulu:

1) Bila anggota yang diperban adalah anggota tayammum - Wajah dan tangan - Wajib diqodho' (diulangi) setelah sembuh secara mutlak.

2) Bila selain anggota tayammum dirinci lagi:
√ Bila yang diperban hanya anggota yang sakit dan tidak sampai melebar ke anggota yang sehat maka wajib membasuh anggota yang sehat seluruhnya, tayammum anggota yang sakit lalu mengusap dengan debu, pengusapan ini hukumnya sunah, tidak wajib. Setelah shalat tidak ada keharusan mengqodho' shalat tersebut secara mutlak.

√ Bila perban dilakukan dari anggota yang sehat seukuran menahan perban dan diletakkan dalam kondisi suci juga tidak wajib shalatnya diqodho'.

√ Bila perban dilakukan hanya untuk menahan perban saja dan meletakkan tanpa dalam keadaan suci atau meletakkan perban itu melebihi dari ukuran menahan perban, baik meletakkannya dalam keadaan suci atau tidak wajib mengqodho' shalat tersebut pada dua gambaran itu.

Wallahu A'lam

(Dijawab oleh: Ismidar Abdurrahman As Sanusi)

Referensi:
At Taqriidah As Sadiidah Juz 1 Halaman 153-154, Cet. Daar Al Mirats an Nabawi

Ibarat:

التقريدة السديدة في مسائل المفيدة ص— ١٥٣-١٥٤ المكتبة دار الميراث النبوي
° حُكْمُ صَلَاةِ صَاحِبِ الْجَبِيْرَةِ ≈ مِنْ نَاحِيَةِ الْقَضَاءِ ≈ فِيْهِ تَفْصِيْل :
١ - إِذَا كَانَ السَّاتِرُ ≈ الْجَبِيْرَةُ ≈ فِی عَضْوِ مِنْ أَعْضَاءِ التَّيَمُّمِ ‹‹ الْوَجْهِ أَوْ الْيَدَيْنِ ›› : يَجِبُ عَلَيْهِ قَضَاءُ مُطْلَقًا(١)

٢ - وَإِذَا كَانَ فِی غَيْرِ أَعْضَاءِ التَّيَمُّمِ فَنَنْظِرُ : 
1) إِذَا كَانَ السَّاتِرُ بِقَدْرِ الْجُرْحِ : فَيَجِبُ عَلَيْهِ أَنْ يغْسِلَ جَمِيْعَ الصَّحِيْحِ وَيَتَمَّمَ عَنِ الْجَرِيْحِ وَيَمْسِحَ عَلَی السَّاتِرِ بِاالتُّرَابِ. وَيَكُوْنُ الْمَسْحُ نَدْبًا بِالتُّرَابِ لَا وَاجِبًا، وَلَا قَضَاءَ عَلَيْهِ مُطْلَقًا

٢ ) وَإذًا أخذَ السَّاتِرُ مِنَ الصَّحِيحِ قَدْرًا فَفِيْهِ تَفْصِيْل :
أ - إِذَا أخَذَ مِنْ الصَّحِيْحِ قَدْرَ الْإِسْتِمْسَاكِ وَوَضَعَهُ عَلَی الطَّهَارَةِ : فَلَا يَجِبُ عَلَيْهِ الْقَضَاءُ كَذَاكَ.

ب - وَإِذَا أخَذَ مِنْ الصَّحِيْحِ قَدْرَ الْإِسْتِمْسَاكِ فَقط وَوَضَعَهُ عَلَی غَيْرِ طَّهَارَةِ، أَوْ أخَذَ مِنْ الصَّحِيْحِ زِيَادَةً عَلَی قَدْرِ الْإِسْتِمْسَاكِ، سَوَاءٌ أَوْضَعَهُ عَلَی طَّهَارَةٍ أَم لا : فَيَجِبُ عَلَيْهِ الْقَضَاءُ فِی كُلِّتَا الْحَالَتَيْنِ.
____________
(١) لِنَقْصِ الْبَدْلِ (التَّيَمُّمِ بِالتُّرَابِ) والْمُبَدَّلُ مِنْهُ (الْوُضُوْءِ أَوِ الْغُسْلِ بِالْمَاءِ) لِعَدَمِ وُصُولِ أَحَدُهُمَا إِلَی مَا تَحْتَ السَّاتِرِ مِنَ الْعَضْوِ.

Link Diskusi:

Artikel terkait:

Komentari

Lebih baru Lebih lama