1924. WASIAT AGAR DIKUBURKAN DI SUATU TEMPAT

Foto: Facebook 


Pertanyaan:
Pertanyaan:
Assalamu'alaikum
Para kiyai sy mau tanya,ada orang sakit berpesan KPD keluarganya KLO saya mati agar dikubur dipemakan A,tetapi setelah mati oleh keluarganya dikubur dipemakan B,berdosakah keluarganya?mohon jawaban skaligus ibaratnya.trmksh wassalm
[Alaika Bilhilmi]

Jawaban:
Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakaatuh 

Wasiat tersebut tidak wajib dijalankan Sebagaimana Yang difatwakan Imam Al Qaffal, yang beliau ini salah satu Ulama Syafi'iyah, namun dianjurkan saja. Atas dasar ini bila tidak menjalankan wasiat tersebut tidak berdosa.

إذا أوصى بأن يصلى عليه فلان لم تصح هذه الوصية، ويستحب أن يُقدّم ‏ذلك الرجلُ کما قُدم صُهيب في وصية عمر بن الخطاب فإن لم يقدَّم ‏جازت الصلاة؛ لأن هذه الوصية لا تلزم؛ لأن الوصية إنها تلزم ف

يما فيه ‏قربة ومحمدة، فإذا لم يكن أحد هذين لا تصح الوصية، بل هذا أمر للغير ‏بأن يفعل فعلا، وبعد الموت ليس عليه أمر، وعلى هذا لو أوصى بأن يدفن ‏في مقبرة فلان لا يصح؛ لأن هذا تكليف منه للناس بأن يحملوه إلى ‏موضع كذا وكذا، ولو أوصى بأن يختم القرآن عند رأس قبره لا يلزم؛ ‏لأنه أمر الغير بفعل فلا يلزم، أما إذا قال: إذا تم فاستأجروا من مالي من ‏يختم القرآن على رأس قبري، أو قال: أعطوا رجلا جعلا يختم القرآن ‏على رأس قبري، فإن هذا يلزم
“Jika seseorang berwasiat agar Fulan menyolati jenazahnya, maka wasiat tersebut tidak sah, namun disunannahkan orang tersebut didahulukan menyolatinya, seperti Suhaib di dahulukan dalam wasiatnya Umar bin Khattab Ra. Jika tidak didahulukan, maka tetap boleh melaksanakan shalat jenazah. karena wasiat hanya berlaku dalam hal apabila ada unsur ibadah dan perkara yang terpuji. Apabila salah satu dari dua unsur tersebut tidak ada, maka wasiat tidak sah, tetapi sekedar perintah kepada orang lain agar melaksanakan suatu pekerjaan, dan setelah meninggal tidak ada lagi hak memerintah. Berdasarkan hal ini, jika seseorang berwasiat agar dikubur di kuburan Fulan, maka wasiatnya tidak sah, karena hal ini merupakan taklif darinya kepada orang lain agar membawanya dari satu tempat ke tempat ini dan itu. Jika ia berwasiat agar dikhatamkan al-Quran di bagian kepala kuburnya, maka wasiat tersebut tidak harus dilaksanakan, karena merupakan perintah kepada orang lain, untuk melaksanakan suatu pekerjaan, sehingga tidak harus dilaksanakan. Adapun apbaila ia berkata: Apabila aku mati, maka sewalah dengan upah dari hartaku orang yang mengkhatamkan al-Quran di bagian kepala kuburku, atau ia berkata berilah hadiah sayembara kepada orang yang menghkatami al-Quran di atas kuburku, maka perkataan ini harus dilaksanakan”
[Fatawa Al Qaffal Halaman 130]

وإذا أوصى أن يدفن في المقبرة الفلانية .. أفتى القفال بأنه كما لو أوصى أن يصلي عليه فلان .. لا يلزم الورثة امتثال ذلك لكن يستحب.
[An Najm Al Wahhaj Fii Syarh al Minhaaj III/60]
Wallahu A'lamu Bis Shawaab

(Dijawab oleh: Ismidar Abdurrahman As Sanusi)

Link Diskusi:

Komentari

Lebih baru Lebih lama