1959. KETIKA MAKMUM MASBUQ RUKU' BERSAMA IMAM?

Foto: al fahmu 



Pertanyaan:
Assalamu'alaikum, apakah benar pemahaman seperti ini nyi (Buka link: https://www.facebook.com/share/r/1BVCyiRBd1/)
[00.00 ᯤ 𓈆 0.1%]

Jawaban:
Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakaatuh 

Kalau Makmum Masbuq belum baca Fatihah atau sudah memulai membaca Fatihah dan sebelumnya dia disibukkan dengan doa iftitah atau Ta'awudz maka pemahaman tersebut benar; Tapi bila belum membaca Fatihah dan atau sudah memulai membaca Fatihah dan sebelum membaca Fatihah belum disibukkan dengan doa iftitah dan atau Ta'awudz maka sesuai literatur klasik Syafi'iyah tidak ada saya temukan adanya Qaul menyatakan demikian. Sehingga kesimpulan masalah ini 👇

" Apabila Imam Ruku' sedangkan makmum masbuq sedang membaca Fatihah maka bila sebelum Membaca surat Al Fatihah dia tidak membaca doa iftitah, Ta'awudz dan semisalnya wajib ia langsung ruku' bersama imam. Sedangkan bila sebelum membaca Fatihah sebelumnya ia membaca doa iftitah, Ta'awudz dan semisalnya bila imam ruku' maka ia tidak boleh langsung ikut ruku' tapi wajib membaca seukuran doa iftitah meskipun tidak seutuhnya, termasuk hal ini adalah membaca basmalah karena basmalah adalah termasuk salah satu ayat dari surat Al Fatihah, sehingga bila ia langsung ruku' tapi sedikitpun membaca Fatihah maka shalatnya batal bila dilakukan dengan sengaja dan tahu larangannya dan jika tidak maka shalatnya tidak batal dan cukup menambah satu raka'at. Adapun bila kasus belum membaca Fatihah seperti baru Takbiratul Ihram imam keburu ruku' maka rinciannya seperti kasus dia sudah berada pada kondisi membaca Fatihah".

Itulah butuhnya melakukan kajian atau bertanya agar sesuai ketentuannya. Demikian yang saya ketahui sesuai Literatur klasik Syafi'iyah dan tidak menutup kemungkinan di Madzhab lain ada ajaran fiqih seperti diterangkan oleh pemaparan di video pada link yang ditampilkan.

(اعلم) أن حاصل مسألة المسبوق أنه إذا ركع الإمام وهو في الفاتحة، فإن لم يكن اشتغل بافتتاح أو تعوذ، وجب عليه إن يركع معه، فإن ركع معه أدرك الركعة، وإن فاته ركوع الإمام فاتته الركعة، ولا تبطل صلاته إلا إذا تخلف بركنين من غير عذر.

وأما إذا اشتغل بافتتاح أو تعوذ فيجب عليه إذا ركع الإمام أن يتخلف ويقرأ بقدر ما فوته، فإن خالف وركع معه عمدا بطلت صلاته وإن لم يركع معه، بل تخلف، فإن أتى بما يجب عليه وأدرك الإمام في الركوع أدرك الركعة، فإن رفع الإمام من الركوع قبل ركوعه فاتته الركعة، فإن هوى الإمام للسجود وكمل ما فوته وافقه فيه، وإلا فارقه وجوبا.

“(Ketahuilah!) Bahwa kesimpulan permasalahan Masbuq Yaitu apabila Imam Ruku' sedangkan ia Masih pada posisi membaca Fatihah maka jika ia tidak sibuk dengan membaca doa iftitah dan Ta'awudz wajib baginya ruku' bersama imam dan jika ruku' bersama imam ia mendapatkan raka'at dan jika ia tidak ruku' ia tidak mendapatkan raka'at tersebut dan shalatnya tidak batal kecuali tertinggal dua rukun. Adapun bila ia sibuk dengan membaca doa iftitah atau Ta'awudz maka wajib baginya bila Imam Ruku' tertinggal dan membaca Fatihah seukuran yang ia lewatkan, maka bila ia menyalahi dan ikut ruku' bersama imam dengan sengaja shalatnya batal. Bila ia tidak ruku' bersama imam tapi tertinggal maka bila ia melakukan yang wajib baginya dan mendapati imam pada ruku' ia mendapatkan raka'at, jika imam mengangkat kepala dari ruku' sebelum ia ruku' ia tidak mendapatkan raka'at tersebut, karenanya; Bila Imam turut Sujud dan ia menyempurnakan yang ia lewatkan ia menyepakati padanya dan jika tidak wajib ia melakukan Mufaraqah”
[Hasyiyah I'aanah At Thaalibiin II/34]

وَإِذا ركع إِمَامه وَلم يقْرَأ الْمَسْبُوق الْفَاتِحَة فَإِن لم يشْتَغل بِسنة تبعه وجوبا فِي الرُّكُوع وأجزأه وَسَقَطت عَنهُ الْفَاتِحَة وَإِن اشْتغل بِسنة قَرَأَ وجوبا بِقَدرِهَا من الْفَاتِحَة لتَقْصِيره بعدوله عَن فرض إِلَى سنة سَوَاء أَقرَأ شَيْئا من الْفَاتِحَة أم لَا فَإِن ركع مَعَ الإِمَام بِدُونِ قِرَاءَة بِقَدرِهَا بطلت صلَاته

“Apabila imamnya ruku' dan makmum masbuq belum membaca Fatihah maka:
√ Bila ia tidak sibuk sunah wajib mengikuti imam ruku' dan sah lagi mencukupi dan gugur darinya bacaan Fatihah.
√ Bila ia sibuk dengan perkara sunah wajib baginya membaca seukuran dari Fatihah karena ia meninggalkan perkara wajib hanya karena kesunahan baik ia membaca secuil dari Fatihah atau tidak, konsekuensinya bila ikut imam ruku' tanpa membaca seukuran dari Fatihah shalatnya batal”
[Al Iqnaa' I/170]

فَأَمَّا مَسْبُوقٌ رَكَعَ الْإِمَامُ فِي فَاتِحَتِهِ فَالْأَصَحُّ أَنَّهُ إنْ لَمْ يَشْتَغِلْ بِالِافْتِتَاحِ وَالتَّعَوُّذِ تَرَكَ قِرَاءَتَهُ وَرَكَعَ وَهُوَ مُدْرِكٌ لِلرَّكْعَةِ وَإِلَّا لَزِمَهُ قِرَاءَةٌ بِقَدْرِهِ.
....-الى أن قال- وَلَوْ رَكَعَ الْإِمَامُ قَبْلَ فَاتِحَةِ الْمَسْبُوقِ فَحُكْمُهُ كَمَا لَوْ رَكَعَ فِيهَا.

“Adapun makmum masbuq ketika imam ruku' sedangkan dia masih pada posisi membaca Fatihah maka berpijak pada pendapat yang Paling Shahih bila dia tidak sibuk dengan doa iftitah dan Ta'awudz dia meninggalkan bacaan Fatihah dan langsung ruku' dan dia masih mendapatkan raka'at tersebut dan jika tidak diwajibkan baginya membaca Fatihah seukuran bacaan sunah ia lakukan. Apabila Imam Ruku' sebelum Makmum masbuq memulai) Fatihah hukumnya sebagaimana (imam) sementara ia Masih pada posisi membaca Fatihah”
[Mughni Al Muhtaaj I/508]

Wallahu A'lamu Bis Shawaab

(Dijawab oleh: Ismidar Abdurrahman As Sanusi)

Link Diskusi:

Komentari

Lebih baru Lebih lama