019. HUKUM MENCUKUR JENGGOT DAN MEMELIHARANYA





ISMIDAR ABDURRAHMAN AS-SANUSI·18 AGUSTUS 2016
PERTANYAAN
> Abdullah Al-JamalAssalamualaikum
Pengen tanya kyai, sebenarnya apa hukum memotong jenggot, karena saya sering melihat para ustadz tidak punya jenggot.
Mohon jelaskan sejelas-jelasnya.
Syukron
Wassalamu’alaikum


JAWABAN
> Sulaiman Albanjari
Menurut Malikiyyah dan Hanabilah haram mencukur jenggot, menurut Hanafiyyah makruh tahrim dan menurut Syafi’iyyah makruh tanzih.
AlFiqhul Islami wa Adillatuhu juz 1 halamn 308.


اما إرخاء أو إعفاء اللحية: فهو تركها وعدم التعرض لها بتغيير، وقد حرم المالكية والحنابلة حلقها، ولا يكره أخذ ما زاد على القبضة، ولا أخذ ما تحت حلقه، لفعل ابن عمر ويكره حلقها تحريما عند الحنفية، ويكره تنزيها عند الشافعية، فقد ذكر النووي في شرح مسلم عشر خصال مكروهة في اللحية، منها حلقها، إلا إذا نبت للمرأة لحية، فيستحب لها حلقها


> Masaji AnggoroWa’alaikumussalam


واما إعقاء اللحية: فلا شك بأنه سنة مبطوبة لقوله صلى الله عليه وسلم : خالقوا المشركين، احقوا الشوارب، وأوقوا اللحى، جزوا الشوارب وأرخوا اللحى، خالقوا المجوس وروت عائشة: عشر من الفطرة: قص الشارب، وإعقاء اللحية، والسواك... الحديث، وعن ابن عمر عن النبي صلى الله عليه وسلم : أنه أمر بإحقاء الشوارب، وإعقاء اللحية (2) ومعنى إحقاء الشوارب: قص ما طال على الشفتين، حتى يبين بياضهما.ومعنى إعقاء اللحية: توقيرها، خلافا لما كان من عادة الفرس من القص اللحية، فنهى الشرع عن ذلك. وقد حرم المالكية والحنابلة حلقها، واعتبر الحنفية حلقها مكروها تحريميا، والمسنون في اللحية هو القبضة، وأما الأخذ منها دون ذلك أو أخذها كلها فلا يجوز (3) . وقال الشافعية بكراهة حلقها، فقد ذكر النووي أن العلماء ذكروا عشر خصال مكروهة في اللحية، بعضها أشد من بعض، منها حلقها إلا إذا نبت للمرأة لحية، فيستحب لها حلقها (4)


Sedang hukum membiarkan jenggot maka tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya adalah sunah yang dianjurkan berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW :”Bedailah orang-orang musyrik, Cukurlah kumis kalian dan biarkanlah jenggot kalian”
“Cukurlah kumis kalian dan biarkanlah jenggot kalian, maka kalian akan menyelisihi orang-orang majusi”
Dan ‘Aisyah meriwayatkan, bersabda Rasulullah SAW “Sepuluh yang termasuk fitrah: Mencukur kumis, membiarkan jenggot, menggosok gigi, berkumur, memotong kuku, membersihkan kotoran dibadan, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan dan bercebok”.
Dari Ibn Amr dari Nabi SAW “Sesungguhnya Nabi memerintahkan menyamarkan kumis dan membiarkan jenggot”

Arti menyamarkan kumis adalah memotong rambut kumis yang memanjang dari kedua bibir hingga terlihat warna putih dari kedua bibirnya, sedang arti membiarkan jenggot adalah menyempurnakan/tidak menguranginya, berbeda dengan kebiasaan orang-orang persia yang mencukur jenggot mereka, maka syara’ melarangnya.


PERNYATAAN PARA ULAMA TENTANG HUKUM MENCUKUR JENGGOT DARI DALIL-DALIL HADITS DIATAS
Kalangan Malikiyyah dan Hanabilah memilih hukum haram mencukur jenggot bagi pria, sedang kalangan Hanafiyyah menghukuminya makruh tahrim, yang disunahkan dalam jenggot menurut mereka tersisa segenggam tangan, sedang mengambil lebih sedikit dari ukuran tersebut atau menghilangkannya sama sekali maka tidak diperbolehkan.
Kalangan Syafi’iyyah lebih cendrung memilih hukum makruh mencukur jenggot, Imam an-Nawawi bahkan menuturkan bahwa terdapat sepuluh hal yang oleh para ulama dipandang makruh dalam hal jenggot diantaranya adalah mencukur jenggot kecuali bagi wanita yang tumbuh jenggotnya maka dianjurkan baginya untuk mencukurnya.
al-Fiqh al-Islaam IV/208


ويحرم حلق اللحية المعتمد عند الغزالي وشيخ الإسلام وابن حجر في التحفة والرملي وغيرهم الكراهة
( فائدة ) قال الشيخان يكره حلق اللحية واعترضه ابن الرفعة في حاشية الكافية بأن الشافعي نص في الأم التحريم.


Diharamkan mencukur jenggot yang mu’tamad disis al-Ghazali dan Syaikh al-Islaam (Zakaria al-Anshoshi) dan Ibnu Hajar dalam at-Tuhfah. Sedangkan menurut Imam ar-Romli dan al-Khothiib dan selain mereka memakruhkannya.
FAIDAH
Berkata as-Syaikhani (Imam Nawawi dan Imam Rofi’i) “Dimakruhkan mencukur jenggot”. Akan tetapi, Ibnu ar-Rif’ah menentangnya dalam Hasyiyah al-Kaafiyah bahwa Imam as-Syafi’i meng-nash-kan keharaman mencukur jenggot di dalam kitab al-Uum.
I’aanah at-Thoolibin II/384


Wallahu A’lamu Bis Showaab.


Link Asal:
https://www.facebook.com/groups/asawaja/permalink/1070909622957022/


Link Dokumen:
https://www.facebook.com/notes/diskusi-hukum-fiqih-berdasarkan-empat-madzhab/019-hukum-mencukur-jenggot-dan-memeliharanya/1071460482901936/

Komentari

Lebih baru Lebih lama