ISMIDAR ABDURRAHMAN AS-SANUSI·12 NOVEMBER 2016
PERTANYAAN
> Wandi Hasyim
Assalamu'alaikum bolehkah kita memandikan jenazah sedangkan kita dalam keadaan hadas besar atau haid..
JAWABAN
> Ismidar Putra Riau
Wa'alaikumussalam
Menurut Syafi'iyyah BOLEH dan tanpa dimakruhkan.
ويغسل الجنب والحائض الميت بلا كراهة لأنهما طاهران فكانا كغيرهما وإذا ماتا غسلا غسلا فقط لانقطاع الغسل الذي كان عليهما بالموت وليكن الغاسل أمينا ندبا لأن غيره قد لا يوثق بإتيانه بالمشروع
Orang Junub dan wanita Haid boleh memandikan janazah dengan tanpa ada kemakruhan karena mereka berdua suci (tidak najis) maka seperti lainnya, bila mereka berdua mati cukup dimandikan sekali karena sudah terputusnya kewajiban mandi akibat kematian.
Dan disunahkan sebaiknya orang yang memandikan janazah dipilih yang paling dapat dipercaya karena selainnya terkadang tidak dapat dipercaya dalam menjalani ketentuan sesuai yang disyariatkan.
Nihaayah al-Muhtaaj III/20
* (فرع)
في مسائل تتعلق بالباب (احداها) يجوز للجنب والحائض غسل الميت بلا كراهة وكرههما الحسن وابن سيرين وكره مالك الجنب
* دليلنا انهما طاهران كغيرهما
CABANG
1. Boleh bagi Orang Junub dan wanita Haid memandikan janazah, sedang menurut Imam al-Hasan, Ibn Siriin dan Imam Malik menghukumi boleh tapi makruh.
Alasan kami (syafiiyyah) karena mereka berdua suci (tidak najis)
Al-Majmuu’ ala Syarah al-Muhadzdzab V/187
يجوز للجنب والحائض غسل الميت بلا كراهة ولو ماتا غسلا غسلا واحدا
Orang Junub dan wanita Haid boleh memandikan janazah dengan tanpa ada kemakruhan karena mereka berdua suci (tidak najis) maka seperti lainnya, bila mereka berdua mati cukup dimandikan sekali
Raudhah at-Thaalibiin II/108
Wallahu A'lamu Bis Showaab
PERTANYAAN
> Wandi Hasyim
Assalamu'alaikum bolehkah kita memandikan jenazah sedangkan kita dalam keadaan hadas besar atau haid..
JAWABAN
> Ismidar Putra Riau
Wa'alaikumussalam
Menurut Syafi'iyyah BOLEH dan tanpa dimakruhkan.
ويغسل الجنب والحائض الميت بلا كراهة لأنهما طاهران فكانا كغيرهما وإذا ماتا غسلا غسلا فقط لانقطاع الغسل الذي كان عليهما بالموت وليكن الغاسل أمينا ندبا لأن غيره قد لا يوثق بإتيانه بالمشروع
Orang Junub dan wanita Haid boleh memandikan janazah dengan tanpa ada kemakruhan karena mereka berdua suci (tidak najis) maka seperti lainnya, bila mereka berdua mati cukup dimandikan sekali karena sudah terputusnya kewajiban mandi akibat kematian.
Dan disunahkan sebaiknya orang yang memandikan janazah dipilih yang paling dapat dipercaya karena selainnya terkadang tidak dapat dipercaya dalam menjalani ketentuan sesuai yang disyariatkan.
Nihaayah al-Muhtaaj III/20
* (فرع)
في مسائل تتعلق بالباب (احداها) يجوز للجنب والحائض غسل الميت بلا كراهة وكرههما الحسن وابن سيرين وكره مالك الجنب
* دليلنا انهما طاهران كغيرهما
CABANG
1. Boleh bagi Orang Junub dan wanita Haid memandikan janazah, sedang menurut Imam al-Hasan, Ibn Siriin dan Imam Malik menghukumi boleh tapi makruh.
Alasan kami (syafiiyyah) karena mereka berdua suci (tidak najis)
Al-Majmuu’ ala Syarah al-Muhadzdzab V/187
يجوز للجنب والحائض غسل الميت بلا كراهة ولو ماتا غسلا غسلا واحدا
Orang Junub dan wanita Haid boleh memandikan janazah dengan tanpa ada kemakruhan karena mereka berdua suci (tidak najis) maka seperti lainnya, bila mereka berdua mati cukup dimandikan sekali
Raudhah at-Thaalibiin II/108
Wallahu A'lamu Bis Showaab