ISMIDAR ABDURRAHMAN AS-SANUSI·7 DESEMBER 2016
PERTANYAAN
> Vin Viena
Assalammualaikum
saya mau bertanya
gimana hukum nya wanita bersholat jum'at
JAWABAN
> Ismidar Abdurrahman As-Sanusi
Wa'alaikumussalam
Wanita tidak wajib sholat akan tetapi bagi wanita yang sholat Jum'at sudah cukup penggnti dari sholat dzuhur dan bila ia melakukan Jum'at tidak perlu diulangi sholat dzuhur. Apalagi bagi wanita yang tidak menimbulkan fitnah maka dianjurkan baginya untuk sholat Jum'at.
يَجُوْزُ لِمَنْ لاَ تَلْزَمُهُ الْجُمْعَةُ كَعَبْدٍ وَمُسَافِرٍ اَوْ اِمْرَاَةٍ يُصَلِّى الْجُمْعَةَ بَدَلاً عَنِ الظُّهْرِ وَيُجْزِئُهُ بَلْ هِيَ اَفْضَلٌ ِلاَنَّهَا فَرْضٌ ِلاَهْلِ الْكَمَالِ وَلاَ تَجُوْزُ اِعَادَتُهَا بَعْدُ حَيْثُ كَمُلَتْ شُرُوْطُهَا (بغية المسترشدين فى باب الصلاة الجمعة, ص 78-79 . و فى المهذب وموهبة ذى الفضل)
Di perkenankan bagi wanita yang tidak berkewajiban jum’at seperti budak, musafir, dan wanita untuk melaksanakan shalat jum’at sebagai pengganti Dzuhur, bahkan shalat jum’at lebih baik, karena merupakan kewajiban bagi mereka yang sudah sempurna memenuhi syarat dan tidak boleh diulangi dengan shalat Dzuhur sesudahnya, sebab semua syarat-syaratnya sudah terpenuhi secara sempurna. (Bughyah al-Mustarsyidin bab shalat jum’at hal.78-79, al-Muhadzab, dan Mauhibah Dzi al-Fadhal)
.
Wallahu A'lamu Bis Showaab
Link Asal>>
PERTANYAAN
> Vin Viena
Assalammualaikum
saya mau bertanya
gimana hukum nya wanita bersholat jum'at
JAWABAN
> Ismidar Abdurrahman As-Sanusi
Wa'alaikumussalam
Wanita tidak wajib sholat akan tetapi bagi wanita yang sholat Jum'at sudah cukup penggnti dari sholat dzuhur dan bila ia melakukan Jum'at tidak perlu diulangi sholat dzuhur. Apalagi bagi wanita yang tidak menimbulkan fitnah maka dianjurkan baginya untuk sholat Jum'at.
يَجُوْزُ لِمَنْ لاَ تَلْزَمُهُ الْجُمْعَةُ كَعَبْدٍ وَمُسَافِرٍ اَوْ اِمْرَاَةٍ يُصَلِّى الْجُمْعَةَ بَدَلاً عَنِ الظُّهْرِ وَيُجْزِئُهُ بَلْ هِيَ اَفْضَلٌ ِلاَنَّهَا فَرْضٌ ِلاَهْلِ الْكَمَالِ وَلاَ تَجُوْزُ اِعَادَتُهَا بَعْدُ حَيْثُ كَمُلَتْ شُرُوْطُهَا (بغية المسترشدين فى باب الصلاة الجمعة, ص 78-79 . و فى المهذب وموهبة ذى الفضل)
Di perkenankan bagi wanita yang tidak berkewajiban jum’at seperti budak, musafir, dan wanita untuk melaksanakan shalat jum’at sebagai pengganti Dzuhur, bahkan shalat jum’at lebih baik, karena merupakan kewajiban bagi mereka yang sudah sempurna memenuhi syarat dan tidak boleh diulangi dengan shalat Dzuhur sesudahnya, sebab semua syarat-syaratnya sudah terpenuhi secara sempurna. (Bughyah al-Mustarsyidin bab shalat jum’at hal.78-79, al-Muhadzab, dan Mauhibah Dzi al-Fadhal)
.
Wallahu A'lamu Bis Showaab
Link Asal>>