0574. HUKUM LUPA HAFALAN AL-QUR`AN

PERTANYAAN
>Ahli Bobo Keberangan

ASSLAMUALAIKUM 
Ustadz izin tanya benarkah ketika seseorang sengaja menghapal alquran trus setelah dia hapal lupa lagi itu harom baginya 
Loloskan admin trima kasih

JAWABAN
>Ismidar Abdurrahman As-Sanusi
Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Betul Menurut Madzhab Syafi'i. Akan tetapi menurut Imam Romli tergolong dosa besar lupa hafalan Al Qur'an karena meremehkan dan malas memudarasahnya.

وفي الحديث القدسي " من شغله ذكري عن مسئلتي أعطيته أفضل ما أعطي السائلين والإشتغال بحفظه أفضل من الإشتغال بالعلم الزائد على فرض العين و نسيانه ولو بعذر كمرض واشتغال بعيني كبيرة.
“Dalam sebuah hadits Qudsy dituturkan : Barangsiapa yang menyibukkan dirinya dengan mengingat-Ku sehingga tidak sempat meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya yang lebih baik daripada apa yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta.

Dan menyibukkan diri menghafalnya lebih utama ketimbang menyibukkan diri mencari ilmu yang yang diluar ketentuan fardhu ain, sedang melalaikannya meskipun karena ‘udzur seperti sakit dan kesibukan yang bersifat kewajiban tergolong dosa besar. 
[Hasyiyah as-Syarqawy I/165]

وَنِسْيَانُهُ كَبِيرَةٌ) ، وَكَذَا نِسْيَانُ شَيْءٍ مِنْهُ لِخَبَرِ «عُرِضَتْ عَلَيَّ ذُنُوبُ أُمَّتِي فَلَمْ أَرَ ذَنْبًا أَعْظَمَ مِنْ سُورَةٍ مِنْ الْقُرْآنِ أَوْ آيَةٍ أُوتِيَهَا رَجُلٌ ثُمَّ نَسِيَهَا» وَخَبَرُ «مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ ثُمَّ نَسِيَهُ لَقِيَ اللَّهَ - عَزَّ وَجَلَّ - يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَجْذَمَ» رَوَاهُمَا أَبُو دَاوُد
قَوْلُهُ: وَنِسْيَانُهُ كَبِيرَةٌ) مَوْضِعُهُ إذَا كَانَ نِسْيَانُهُ تَهَاوُنًا وَتَكَاسُلًا 
[Asnaa al Muthoolib I/164]

وَمثل ذَلِك تَعْلِيمه والاشتغال بحفظه أفضل من الِاشْتِغَال بِالْعلمِ الزَّائِد على فرض الْعين ونسيانه أَو شَيْء مِنْهُ كَبِيرَة وَلَو بِعُذْر كَمَرَض واشتغال بعيني
وضابطه أَن يحْتَاج فِي استرجاعه إِلَى الْحَالة الَّتِي كَانَ يَقْرَؤُهُ عَلَيْهَا إِلَى عمل جَدِيد على الْمُعْتَمد وَقيل ضابطه أَن ينقص عَن الْحَالة الَّتِي كَانَ يَقْرَؤُهُ عَلَيْهَا
[Nihaayah Az Zain Halaman 363]

Wallahu A'lamu Bis Showaab

> Yasir Abdun Nasir
Kalo begitu nggak usah menghafal alquran ,daripada dosa besar dan harom😃

> Ismidar Abdurrahman As-Sanusi
Kang Yasir Abdul Nasir Bukanlah begitu seperti pean katakan karena menghafal Al-Qur'an ada pahala tersendiri dan kekhawatiran lupa hafalan belum tentu terjadi. Yang jelas berusaha semaksimal mungkin.

مسألة ك ) شخص أمكنه حفظ القرآن العظيم وخاف هو ومعلمه تضييعه ونسيانه المنهي عنه فالذي يظهر أن الأولى التعلم والتعليم والاستعانة بالله تعالى على التوفيق للمنهج المستقيم وليس هذا من قاعدة درء المفاسد إذ المفسدة هنا غير محققة بل متوهمة وثواب حفظ القرآن محقق والخير المحقق لا يترك لمفسدة متوهمة .
"Ada orang mampu menghafal Al Qur'an namun dia dan gurunya khawatir orang itu tidak bisa menjaga hafalannya hingga melupakannya, maka zhahirnya yang lebih utama bagi orang tersebut adalah tetap menghafal dan gurunya tetap mengajarinya serta memohon pertolongan kepada Allah SWT agar diberi taufiq mengikuti jalan yang lurus. Dan kasus ini tidak bisa dimasukan dalam kaidah "mencegah mafsadah/ keburukan (yaitu lupa hafalan yang haram hukumnya)", karena mafsadah disini tidak nyata, bahkan hanya prasangka saja, sedangkan pahala menghafal Al Qur'an itu nyata, dan kebaikan yang nyata tidak boleh ditinggalkan hanya sebab khawatir akan ada akibat buruk yang belum pasti."
[Bughyah al Mustarsyidiin Halaman 481, Daar al Fikr]

Wallahu A'lamu Bis Showaab

Link Diskusi:

Komentari

Lebih baru Lebih lama