0912. PENJELASAN HADITS "ORANG MENINGGALKAN SHALAT DENGAN SENGAJA KAFIR"




Pertanyaan:
Assalaamu'alaikum 
Mau bertanya kpda tuan guru. Dan minta pnjelasanya. Hadist dibawah ini
  Mantarokasholata muta'amidan pakod kaparo jiharon.
[Uto Subrata]

Jawaban:
Walaikumussalam

Disekian banyak hadits yang menyebutkan bahwa orang yang meninggalkan shalat kafir sehingga Wahabi mengambil dzohir hadits itu bahwa bagi orang yang meninggalkan shalat memang jatuh kafir. Berbeda dengan pendapat Madzhab Syafi'i yang mengatakan orang yang meninggalkan shalat jatuh hukum kafir bila ketika dia meninggalkan shalat dia mengingkari kewajiban shalat itu, sedangkan kalau meninggalkan shalat tanpa menentang kewajiban shalat tapi semata-mata karena malas maka tidak menyebabkan kafir. Pendapat Madzhab Syafi'i ini sejalan dengan Aliran Ahlussunah Waljamaah bahwa orang yang melakukan dosa besar tidak berhukum kafir. Kalaupun kita mengikuti pendapat yang mengkafirkan orang yang meninggalkan shalat maka seharusnya banyak sudah dinegeri ini orang jadi kafir yang berlaku hukum kafir seperti tidak dishalatkan, tetapi malah sebaliknya.

Itu hanya ocehan semata. Adapun menanggapi pertanyaan tentang hadits:

من ترك الصلاة متعمدا فقد كفر جهارا
"Barang siapa meninggalkan shalat dengan sengaja maka sungguh ia sudah kafir yang nyata".

Maksud hadits itu bahwa orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja ia patut dihukum dengan kekafiran atau dekat dengan menanggalkan keimanan yang shalat merupakan tiang agama, karenanya orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja ia seolah-olah meruntuhkan agama dan atau mengerjakan perbuatan kekafiran yang mana orang kafir memang tidak shalat atau menutup perkataan dan perbuatan yang mana Allah memerintahkan melakukannya.

Intinya, orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja seolah-olah ia melakukan perbuatan yang menjurus kepada kekafiran atau menyerupai orang kafir bukan kafir yang nyata sebab bentuk orang yang meninggalkan shalat dihukumi kafir jikalau meninggalkan shalat itu dengan menentang kewajiban shalat. Sungguh pun demikian masalah kafir orang yang meninggalkan shalat ini memang terjadi perbedaan pendapat dikalangan Ulama, ada yang langsung menghukumi kafir dan ada yang punya rincian seperti Madzhab Syafi'i yang sudah saya jelaskan, pendapat mereka itu masing-masing punya sandaran.

Wallahu A'lamu Bis Showaab

Ibarot :

شرح النووي على مسلم ج ٢ ص ٧٠-٧١
وَأَمَّا تَارِكُ الصَّلَاةِ فَإِنْ كَانَ مُنْكِرًا لِوُجُوبِهَا فَهُوَ كَافِرٌ بِإِجْمَاعِ الْمُسْلِمِينَ خَارِجٌ مِنْ مِلَّةِ الْإِسْلَامِ إِلَّا أَنْ يَكُونَ قَرِيبَ عَهْدٍ بِالْإِسْلَامِ وَلَمْ يُخَالِطِ الْمُسْلِمِينَ مُدَّةً يَبْلُغُهُ فِيهَا وُجُوبُ الصَّلَاةِ عَلَيْهِ وَإِنْ كَانَ تَرَكَهُ تَكَاسُلًا مَعَ اعْتِقَادِهِ وُجُوبَهَا كَمَا هُوَ حَالُ كَثِيرٍ مِنَ النَّاسِ فَقَدِ اخْتَلَفَ الْعُلَمَاءُ فِيهِ فَذَهَبَ مَالِكٌ وَالشَّافِعِيُّ رَحِمَهُمَا اللَّهُ وَالْجَمَاهِيرُ مِنَ السَّلَفِ وَالْخَلَفُ إِلَى أَنَّهُ لَا يَكْفُرُ بَلْ يَفْسُقُ وَيُسْتَتَابُ فَإِنْ تَابَ وَإِلَّا قَتَلْنَاهُ حَدًّا كَالزَّانِي الْمُحْصَنِ وَلَكِنَّهُ يُقْتَلُ بِالسَّيْفِ وَذَهَبَ جَمَاعَةٌ مِنَ السَّلَفِ إِلَى أَنَّهُ يَكْفُرُ وَهُوَ مَرْوِيٌّ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ كَرَّمَ اللَّهُ وَجْهَهُ وَهُوَ إِحْدَى الرِّوَايَتَيْنِ عَنْ أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ رَحِمَهُ اللَّهُ وَبِهِ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ وَإِسْحَاقُ بْنُ رَاهَوَيْهِ وَهُوَ وَجْهٌ لِبَعْضِ أَصْحَابِ الشَّافِعِيِّ رِضْوَانُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَذَهَبَ أَبُو حَنِيفَةَ وَجَمَاعَةٌ مِنْ أَهْلِ الْكُوفَةِ وَالْمُزَنِيُّ صَاحِبُ الشَّافِعِيِّ رَحِمَهُمَا اللَّهُ أَنَّهُ لَا يَكْفُرُ وَلَا يُقْتَلُ بَلْ يُعَزَّرُ وَيُحْبَسُ حَتَّى يُصَلِّيَ وَاحْتَجَّ مَنْ قَالَ بِكُفْرِهِ بِظَاهِرِ الْحَدِيثِ الثَّانِي الْمَذْكُورِ وَبِالْقِيَاسِ عَلَى كَلِمَةِ التَّوْحِيدِ وَاحْتَجَّ مَنْ قَالَ لَا يُقْتَلُ بِحَدِيثِ لَا يَحِلُّ دَمِ امْرِئٍ مُسْلِمٍ إِلَّا بِإِحْدَى ثَلَاثٍ وَلَيْسَ فِيهِ الصَّلَاةُ وَاحْتَجَّ الْجُمْهُورُ عَلَى أَنَّهُ لَا يَكْفُرُ بِقَوْلِهِ تَعَالَى إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذلك لمن يشاء وَبِقَوْلِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَالَ لا إله الا الله دخل الجنة مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ وَلَا يَلْقَى اللَّهَ تَعَالَى عَبْدٌ بِهِمَا غَيْرَ شَاكٍّ فَيُحْجَبُ عَنِ الْجَنَّةِ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَى النَّارِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَغَيْرِ ذَلِكَ وَاحْتَجُّوا على قتله بقوله تعالى فإن تابوا وأقام الصلاة وآتوا الزكاة فخلوا سبيلهم وَقَوْلُهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَقُولُوا لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ويقيموا الصلاة ويؤتوا الزكاة فإذا فعلوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ وَتَأَوَّلُوا قَوْلَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ الْعَبْدِ وَبَيْنَ الْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلَاةِ عَلَى مَعْنَى أَنَّهُ يَسْتَحِقُّ بِتَرْكِ الصَّلَاةِ عُقُوبَةَ الْكَافِرِ وَهِيَ الْقَتْلُ أَوْ أَنَّهُ مَحْمُولٌ عَلَى الْمُسْتَحِلِّ أَوْ عَلَى أَنَّهُ قد يؤول بِهِ إِلَى الْكُفْرِ أَوْ أَنَّ فِعْلَهُ فِعْلُ الْكُفَّارِ وَاللَّهُ أَعْلَمُ

فيض القدير ج ٦ ص ١٠٢
8587 - (من ترك الصلاة متعمدا فقد كفر جهارا) أي استوجب عقوبة من كفر أو قارب أن ينخلع عن الإيمان بانحلال عروته وسقوط عماده كما يقال لمن قارب البلد إنه بلغها أو فعل فعل الكفار وتشبه بهم لأنهم لا يصلون أو فقد ستر تلك الأقوال والأفعال المخصوصة التي كلفه الله بأن يبديها

[Ismidar Abdurrahman As-Sanusi]

Link Diskusi:

Komentari

Lebih baru Lebih lama