Pertanyaan:
Assalaamu Alaikum WR.WB. mohon jawaban dari Ustadz/ustadzah....bagaimana cara wudhu' dan sholatnya seseorang yg mana disebagian mukanya tidak boleh terkena air... atas jawabannya kami ucapkan terima kasih.
[Moch Atho'illah]
Jawaban:
Walaikumussalam
Apabila pada anggota thoharoh seseorang tidak boleh terkena air yang mana bila terkena air akan berdampak bahaya pada dirinya maka jikalau anggota yang tidak boleh kena air itu semua anggota thoharoh maka solusinya tayammum, tetapi bila sebagian bisa menggunakan air maka gunakan air pada sebagian anggota dan anggota lainnya dengan membasuh dengan air sebagaimana berlaku.
Jadi, seseorang yang pada mukanya terdapat semacam luka dan kalau bersuci menggunakan air akan berdampak bahaya maka mukanya tayammum sedangkan anggota lainnya yang tidak cedera berwudhu atau mandi dengan menggunakan air.
Penting!!!
Kebolehan tayammum saat ada air dalam Madzhab Syafi'i sangatlah ketat. Artinya, kebolehan tayammum hanya boleh kalau dengan menggunakan air diirinya bertambah parah sakitnya atau membuat bahaya, tetapi kalau semisal luka kecil tidak boleh tayammum karena masih memungkinkan menggunakan air. Untuk mengetahui sakitnya akan bertambah parah atau mendatangkan bahaya saat menggunakan air itu bisa dengan pengetahuan dirinya kalau dia memang betul tahu akan penyakitnya akan bertambah parah atau mendatangkan bahaya jika menggunakan air saat bersuci, atau kalau dirinya tidak mengetahui dengan minta pengetahuan ahli medis yang adil. Dengan ini tidak cukup hanya perkiraan saja.
* (فَرْعٌ)
إذَا كَانَتْ الْعِلَّةُ الْمُرَخِّصَةُ فِي التَّيَمُّمِ مَانِعَةً مِنْ اسْتِعْمَالِ الْمَاءِ فِي جَمِيعِ أَعْضَاءِ الطَّهَارَةِ تَيَمَّمَ عَنْ الْجَمِيعِ فَإِنْ مَنَعَتْ بَعْضًا دُونَ بَعْضٍ غَسَلَ الْمُمْكِنَ وَتَيَمَّمَ عَنْ الْبَاقِي
CABANG
Apabila alasan keringanan menggunakan air tercegah pada semua anggota thoharoh bertayammum semua anggota itu, jika yang tercegah sebagian anggota tidak Sebagian anggota yang lain membasuh (memakai air) pada anggota yang memungkinkan dan tayammum anggota thoharoh lainnya.
[Al Majmuu' Syarh al Muhadzdzab II/286]
فَرْعُ)
قَالَ أَصْحَابُنَا يَجُوزُ أَنْ يَعْتَمِدَ فِي كَوْنِ الْمَرَضِ مُرَخِّصًا فِي التَّيَمُّمِ وَأَنَّهُ عَلَى الصِّفَةِ الْمُعْتَبَرَةِ عَلَى مَعْرِفَةِ نَفْسِهِ إنْ كَانَ عَارِفًا وَإِلَّا فَلَهُ الِاعْتِمَادُ عَلَى قَوْلِ طَبِيبٍ وَاحِدٍ حَاذِقٍ مُسْلِمٍ بَالِغٍ عَدْلٍ فَإِنْ لَمْ يُمْكِنْ بِهَذِهِ الصِّفَةِ لَمْ يَجُزْ اعْتِمَادُهُ
CABANG
Para pengikut Syafi'i berkata "Boleh bersandar tentang keberadaan sakit yang dapat keringanan tayammum kepada sifat yang mu'tabar pada dirinya sendiri jika dia mengetahuinya dan jika tidak maka bersandar pada perkataan ahli medis yang muslim, baligh dan adil, bila tidak memungkinkan mendapatkan kriteria ini maka tidak boleh bersandar padanya.
[Al Majmuu' Syarh al Muhadzdzab II/286]
أما أحكام المسألة فالمرض ثلاث أَضْرُبٍ أَحَدُهَا مَرَضٌ يَسِيرٌ لَا يَخَافُ مِنْ اسْتِعْمَالِ الْمَاءِ مَعَهُ تَلَفًا وَلَا مَرَضًا مَخُوفًا وَلَا إبْطَاءَ بُرْءٍ وَلَا زِيَادَةَ أَلَمٍ وَلَا شينا فَاحِشًا وَذَلِكَ كَصُدَاعٍ وَوَجَعِ ضِرْسٍ وَحُمَّى وَشِبْهِهَا فَهَذَا لَا يَجُوزُ لَهُ التَّيَمُّمُ بِلَا خِلَافٍ عِنْدَنَا وَبِهِ قَالَ الْعُلَمَاءُ كَافَّةً إلَّا مَا حَكَاهُ أَصْحَابُنَا عَنْ أَهْلِ الظَّاهِرِ وَبَعْضِ أَصْحَابِ مالك أنهم جوزوه للآية ودليلنا أَنَّ التَّيَمُّمَ رُخْصَةٌ أُبِيحَتْ لِلضَّرُورَةِ فَلَا يُبَاحُ بلا ضرورة ولا ضرورة هنا ولانه واجد للماء لَا يَخَافُ ضَرَرًا فَلَا يُبَاحُ التَّيَمُّمُ كَمَا لَوْ خَافَ أَلَمَ الْبَرْدِ دُونَ تَعَقُّبِ ضَرَرٍ قَالَ أَصْحَابُنَا وَلِأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ (الْحُمَّى مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ فَأَبْرِدُوهَا بِالْمَاءِ) رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ مِنْ رِوَايَةِ ابْنِ عُمَرَ وَغَيْرِهِ فَنَدَبَ إلَى الْمَاءِ لِلْحُمَّى فَلَا تَكُونُ سَبَبًا لِتَرْكِهِ وَالِانْتِقَالِ إلَى التَّيَمُّمِ وَالْجَوَابُ عَنْ الْآيَةِ مِنْ وَجْهَيْنِ أَحَدُهُمَا أَنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا فَسَّرَهَا بِالْجِرَاحَةِ وَنَحْوِهَا كَمَا سَبَقَ وَرَوَى هَذَا التَّفْسِيرَ مَرْفُوعًا كَمَا سَبَقَ وَالْجِرَاحَةُ وَنَحْوُهَا يُخَافُ مَعَهَا الضَّرَرُ مِنْ الْمَاءِ فَلَا يُلْحَقُ بِهَا
غَيْرُهَا: وَالثَّانِي أَنَّهَا لو كانت عامة خصصناها بِمَا سَبَقَ
[Al Majmuu' Syarh al Muhadzdzab II/285]
Wallahu A'lamu Bis Showaab
[Ismidar Abdurrahman As-Sanusi]
Link Diskusi: