0972. SHALAT QOBLIYYAH JUM'AT DAN BA'DIYYAH JUM'AT YANG KERAP DI BID'AHKAN




Pertanyaan:
>> Hendra Pelangi
Asalamualaikum mau tanya ,, apakah ada sholat sunah kobliah jum at trmasih,


Jawaban:
>> Ismidar Abdurrahman As-Sanusi

Wa'alaikumsalam

Shalat Qabliyyah Jum'at itu ada dan hukumnya sunah, inilah Madzhab Syafi'i, sebagian Ulama Syafi'iyah mendasarkan kesunahan Shalat qabliyyah Jum'at dengan diqiyaskan dengan shalat Qabliyyah Dzuhur, demikian pula shalat Ba'diyyah Jum'at juga sunah. Minimal shalat Qabliyyah dan Ba'diyyah Jum'at 2 raka'at dan maksimal 4 raka'at.

فَرْعٌ)

فِي سُنَّةِ الْجُمُعَةِ بَعْدَهَا وَقَبْلَهَا: تُسَنُّ قَبْلَهَا وَبَعْدَهَا صَلَاةٌ وَأَقَلُّهَا رَكْعَتَانِ قَبْلَهَا وَرَكْعَتَانِ بَعْدَهَا وَالْأَكْمَلُ أَرْبَعٌ قَبْلَهَا وَأَرْبَعٌ بَعْدَهَا هَذَا مُخْتَصَرُ الْكَلَامِ فِيهَا: وَأَمَّا تَفْصِيلُهُ فَقَالَ أبو العباس ابن الْقَاصِّ فِي الْمِفْتَاحِ فِي بَابِ صَلَاةِ الْجُمُعَةِ سُنَّتُهَا أَنْ يُصَلِّيَ قَبْلَهَا أَرْبَعًا وَبَعْدَهَا أَرْبَعًا وَقَالَ صَاحِبُ التَّهْذِيبِ فِي بَابِ (1)

صَلَاةِ التَّطَوُّعِ بَعْدَ صَلَاةِ الْجُمُعَةِ كَهِيَ بَعْدَ صَلَاةِ الظُّهْرِ وَقَالَ صَاحِبُ الْبَيَانِ فِي بَابِ صَلَاةِ الْجُمُعَةِ قَالَ الشَّيْخُ أَبُو نَصْرٍ لَا نَصَّ لِلشَّافِعِيِّ فِيمَا يُصَلَّى بَعْدَ الْجُمُعَةِ وَاَلَّذِي يُجْزِئُهُ عَلَى الْمَذْهَبِ أَنَّهُ يُصَلِّي بَعْدَهَا مَا يُصَلِّي بَعْدَ الظُّهْرِ إنْ شَاءَ رَكْعَتَيْنِ وَإِنْ شَاءَ أَرْبَعًا قَالَ صَاحِبُ الْبَيَانِ وَكَذَا يُصَلِّي قَبْلَهَا مَا يُصَلِّي قَبْلَ الظُّهْرِ 
قُلْتُ) وَهَذَا الَّذِي ادَّعَاهُ أَبُو نَصْرٍ وَأَقَرَّهُ صَاحِبُ الْبَيَانِ عَلَيْهِ مِنْ أَنَّ الشَّافِعِيَّ لَا نَصَّ لَهُ فِي الصَّلَاةِ بَعْدَ الْجُمُعَةِ غَلَطٌ بَلْ نَصَّ الشَّافِعِيُّ رَحِمَهُ اللَّهُ عَلَى أَنَّهُ يُصَلِّي بَعْدَهَا أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ ذَكَرَ هَذَا النَّصَّ فِي الْأُمِّ فِي بَابِ صَلَاةِ الْجُمُعَةِ وَالْعِيدَيْنِ مِنْ كِتَابِ اخْتِلَافِ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ وَعَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا وَهُوَ مِنْ أَوَاخِرِ كُتُبِ الْأُمِّ قَبْلَ كِتَابِ سِيَرِ الْوَاقِدِيِّ كَذَلِكَ رَأَيْتُهُ فِيهِ وَنَقَلَ أَبُو عِيسَى التِّرْمِذِيُّ فِي كِتَابِهِ عَنْ الشَّافِعِيِّ رَحِمَهُ اللَّهُ أَنَّهُ يُصَلِّي بَعْدَ الجمعة ركعتان فهذا ما حضرني الْآنَ مِنْ نَصِّ الشَّافِعِيِّ وَكَلَامِ الْأَصْحَابِ رَحِمَهُمُ اللَّهُ
CABANG
Tentang sunah Jum'at sesudah dan sebelumnya:

Disunahkan shalat Sebelum dan sesudah shalat Jum'at dan minimal dua rakaat sebelum dan dua rakaat sesudahnya dan maksimalnya Empat raka'at sebelumnya dan empat rakaat sesudahnya, inilah ringkasan perkataan masalah ini.

Adapun rinciannya; Berkata Abu Al 'Abbas Ibn Al Qosh pada pembukaan tentang shalat Jum'at "Sunahnya Shalat Jum'at shalat sebelumnya empat rakaat dan sesudahnya empat rakaat". Berkata pengarang kitab At Tahdziib pada bab shalat Tathowwu'  "Shalat sesudah Jum'at Seperti shalat sesudah Dzuhur".

Pengarang kitab Al Bayaan berkata pada bab shalat Jum'at "Berkata Syeikh Abu Nashr: Imam Syafi'i tidak ada menerangkan (menuliskan) tentang shalat sesudah Jum'at berdasarkan pendapat yang dijadikan Madzhab sah lagi Mencukupi shalat sesudahnya apa yang Shalat sesudah Dzuhur, siapa yang menghendaki dua rakaat dan siapa yang menghendaki empat rakaat", berkata pengarang kitab Al Bayaan "Demikian pula shalat sebelumnya seperti shalat sebelum Dzuhur"

Aku (Imam Nawawi) Berkata: "Dan ini yang dituduhkan (disangka) Abu Nashr dan disetujui pengarang kitab Al Bayaan bahwa Imam Syafi'i tidak ada menerangkan (menuliskan) tentang shalat sesudah Jum'at suatu kesalahan (tidak benar) bahkan terdapat keterangan (nas) imam Syafi'i Rahimahullah bahwa shalat sesudah Jum'at empat raka'at, nas beliau ini beliau kemukakan dalam kitab Al Umm pada bab shalat Jum'at dan Kedai dari kitab IKHTILAF ALI BIN ABI THOLIB DAN ABDULLAH IBN MAS'UD RADHIALLAHU'ANHU ANHUMA, yaitu akhir kitab Al Umm sebelum kitab SIYAR AL WAQIDIY, demikianlah aku melihatnya dalam kitab tersebut dan Abu Isa At Tirmidzi menuqil dari Imam Syafi'i Rahimahullah bahwa shalat sesudah Jum'at dua raka'at. Maka sekarang aku sudah menghadirkan Nas Imam Syafi'i dan perkataan Ashab Rahimahumullah.
[Al Majmuu' Syarh al Muhadzdzab IX/4]

Walllahu A'lamu Bis Showaab

••••••••

Nambah dikit ya 😀

Orang yang mengatakan shalat Qabliyyah dan Ba'diyyah Jum'at tidak ada sungguh kêliru, baiknya kita uraikan dalilnya biar tobat sekalian 😂

DALIL SHALAT QABLIYYAH DAN BA'DIYYAH JUM'AT

وَأَمَّا دَلِيلُهُ مِنْ الْأَحَادِيثِ فَرَوَى ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ " كَانَ يُصَلِّي بَعْدَ الْجُمُعَةِ رَكْعَتَيْنِ فِي بَيْتِهِ " وَفِي رِوَايَةٍ " كَانَ لَا يُصَلِّي بَعْدَ الْجُمُعَةِ حَتَّى يَنْصَرِفَ فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ فِي بَيْتِهِ " رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ " قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ الْجُمُعَةَ فَلِيُصَلِّ بَعْدَهَا أَرْبَعًا وَعَنْهُ إنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ " من كَانَ مِنْكُمْ مُصَلِّيًا بَعْدَ الْجُمُعَةِ فَلْيُصَلِّ بَعْدَهَا أَرْبَعًا " وَفِي رِوَايَةٍ إذَا صَلَّيْتُمْ بَعْدَ الْجُمُعَةِ فصلوا بعدها أربعة " رواه مُسْلِمٌ بِهَذِهِ الرِّوَايَاتِ الثَّلَاثِ وَفِي رِوَايَةٍ لِأَبِي دَاوُد " إذَا صَلَّيْتُمْ الْجُمُعَةَ فَصَلُّوا بَعْدَهَا أَرْبَعًا ":

وَأَمَّا السُّنَّةُ قَبْلَهَا فَالْعُمْدَةُ فِيهَا حَدِيثُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُغَفَّلٍ الْمَذْكُورُ فِي الْفَرْعِ قَبْلَهُ " بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلَاةٌ " وَالْقِيَاسُ عَلَى الظُّهْرِ وَأَمَّا حَدِيثُ ابْنِ عَبَّاسٍ فِي سُنَنِ ابْنِ مَاجَهْ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ " كَانَ يُصَلِّي قَبْلَ الْجُمُعَةِ أَرْبَعًا لَا يَفْصِلُ في شئ مِنْهُنَّ " فَلَا يَصِحُّ الِاحْتِجَاجُ بِهِ لِأَنَّهُ ضَعِيفٌ جدا ليس بشئ وَذَكَرَ أَبُو عِيسَى التِّرْمِذِيُّ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ كَانَ يُصَلِّي قَبْلَ الْجُمُعَةِ أَرْبَعًا وَبَعْدَهَا أَرْبَعًا وَإِلَيْهِ ذَهَبَ سُفْيَانُ الثَّوْرِيُّ وَابْنُ الْمُبَارَكِ
Adapun dalilnya (dalil shalat sesudah Jum'at) beberapa hadits berikut:
Ibn Umar Radhiallahu Anhuma meriwayatkan bahwa Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam shalat dua raka'at pada rumah beliau, pada satu Riwayat "Beliau tidak shalat sesudah Jum'at sampai pulang terlebih dahulu lantas beliau shalat dua raka'at pada rumahnya" (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah Radhiallahu Anhu ia berkata, Telah bersabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam "Apabila salah seorang diantara kalian shalat Jum'at maka shalatlah sesudahnya empat rakaat", dari beliau juga (dari Abu Hurairah) "Sesungguhnya Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam telah bersabda "Siapa dari kalian shalat sesudah Jum'at maka shalatlah empat rakaat", pada satu riwayat "Apabila kalian shalat sesudah Jum'at maka shalatlah kalian sesudahnya empat rakaat dari tiga Riwayat ini Riwayat Muslim, pada Riwayat Abu Dawud "Apabila kalian shalat sesudah Jum'at shalatlah kalian empat rakaat".
Sedangkan sunah shalat sebelum Jum'at berlandaskan hadits Abdullah bin Mughoffal yang disebutkan pada cabang bahasan sebelumnya yaitu "Antara tiap-tiap adzan terdapat Shalat' dan (berhujjah) dengan Qiyas yaitu diqiyaskan dengan shalat Dzuhur. Sedangkan hadits Ibn Abbas dalam sunan Ibn Majah Bahwa Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam shalat sebelum Jum'at empat raka'at tanpa dipisahkan sesuatu pun darinya maka tidak sah berhujjah dengannya karena sangat dho'if (lemah) dan 
Abu 'Isa At Tirmidzi menyebutkan bahwa Abdullah bin Mas'ud shalat sebelum Jum'at empat raka'at dan sesudahnya empat rakaat dan berpendapat pula Sufyan Ats Tsauri dan Ibn Al Mubarak.
[Al Majmuu' Syarh al Muhadzdzab IV/10]

KESIMPULAN
Shalat Qabliyyah dan Ba'diyyah Jum'at hukumnya sunah dan sungguh keduanya berdasarkan dalil yang sharih dari sunah dan Qiyas, bukanlah Qiyas menjadi hujjah dalam menetapkan hukum? Itulah yang ditempuh sebagian Ulama Syafi'iyah dalam menetapkan Kesunahan shalat Qabliyyah Jum'at. Semoga dengan uraian diatas dari saya dan teman-teman diatas yang mencantumkan sumber yang jelas orang yang menyalahinya bisa berfikir logis dan merenungkan mana yang seharusnya dipakai, terkhusus Madzhab Syafi'i. Namun, jika penilaian dari ibarot kitab dan hadits diatas salah dalam terjemahan dan sebagainya silahkan dikoreksi, bukan dikoreksi Isinya sebab yang menyebutkan itu Ulama tersohor dan termasuk Ulama ahli tarjih dan Ulama Panutan dalam Madzhab Syafi'i, itulah Imam Nawawi Rahimahullahu Ta'ala.

Walllahu A'lamu Bis Showaab

Link Diskusi:

Komentari

Lebih baru Lebih lama