0994. HUKUM MENGERJAKAN SHALAT SUNAH BA'DIYYAH SEBELUM SHALAT FARDHU




Pertanyaan:
Assalamualaikum.. izin bertanya,,, apa boleh dan sah melakukan shalat ba'diyyah sebelum mengerjakan shalat fardhu tersebut tapi waktu shalat sudah masuk?
Tolong tampilkan ibarotnya, terimakasih
[Abdullah Salam]

Jawaban:
Walaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Imam Ibn Hajar Al Haitami menceritakan dua pendapat tentang mendahulukan shalat ba'diyyah atas shalat fardhu; ada yang berpendapat boleh sebab sudah masuk waktu shalat tersebut dan waktunya hilang dengan hilang waktu shalat fardhu. Namun menurut beliau pendapat yang mendekati kebenaran tidak boleh.

Keluar dari pendapat yang diutarakan Imam Ibn Hajar Al Haitami tersebut maka menurut kebanyakan Ulama Syafi'iyah mendahulukan shalat ba'diyyah atas shalat fardhu tidak sah sebab masuk waktu shalat rawatib ba'diyyah setelah mengerjakan shalat fardhu tersebut; sehingga bila belum mengerjakan shalat fardhu belum masuk waktu shalat ba'diyyah. Jadi pendapat yang lebih kuat dan merupakan pendapat kebanyakan Ulama Syafi'iyah tidak sah mengerjakan shalat sunah ba'diyyah sebelum mengerjakan shalat fardhu.

وَيَدْخُلُ وَقْتُ السُّنَنِ الَّتِي بعد الفرائض بفعل الفريضة ويبقى مادام وَقْتُ الْفَرِيضَةِ هَذَا هُوَ الْمَذْهَبُ
“Masuk waktu shalat sunah sesudah shalat fardhu dengan mengerjakan shalat fardhu dan waktunya terus ada selama masih ada waktu shalat fardhu; inilah pendapat yang dijadikan Madzhab”
[Al Majmuu' Syarh al Muhadzdzab IV/11]

قَوْلُهُ أَيْضًا وَبَعْدَهُ بِفِعْلِهِ) فَلَوْ فَعَلَهَا قَبْلَهُ لَمْ تَنْعَقِدْ وَلَوْ بَعْدَ خُرُوجِ وَقْتِ الْفَرِيضَةِ 
“(Perkataan pengarang "Waktu sesudahnya dengan mengerjakannya") apabila mengerjakannya sebelumnya (sebelum mengerjakan shalat fardhu) tidak sah walaupun sesudah keluar waktu shalat fardhu” 
[Hasyiyah al Jamal ala Syarh al Manhaj I/482]

قوله: لا تقديم البعدية عليه) معطوف على تأخير الرواتب، أي لا يجوز تقديمها على الفرض، وذلك لأن صحتها مشروطة بفعل الفرض، ولو قضاء ولو تقديما فيمن يجمع.
(قوله: لعدم دخول وقتها) أي لأنه إنما يدخل بفعل الفرض.
(قوله: وكذا بعد خروج الوقت) أي وكذلك لا يجوز تقديم البعدية عليه إذا خرج وقته وأراد أن يقضيه فيجب فعلها بعد قضائه لما علمت.
“(Perkataan pengarang "Tidak mendahulukan ba'diyyah atas shalat fardhu") artinya tidak boleh mendahulukan shalat ba'diyyah atas shalat fardhu karena sahnya shalat ba'diyyah disyaratkan dengan mengerjakan shalat fardhu walaupun diqodho dan walaupun taqdim bagi orang yang menjamak shalat.

(Perkataan pengarang "Karena tidak masuk waktunya") artinya karena masuknya waktu ba'diyyah dengan mengerjakan shalat fardhu.

(Perkataan pengarang "Demikian pula sesudah keluar waktu") artinya demikian juga tidak boleh mendahulukan shalat ba'diyyah atas shalat fardhu apabila sudah keluar waktunya dan bagi orang yang mau mengqodho shalat tersebut maka ba'diyyah dilakukan sesudah mengqodho'nya sebagaimana diketahui”
[I'aanah at Tholibin I/188]

وإن كانت بعدية .. لم يدخل وقتها إلا بفعل الفرض، فلا تجوز صلاتها قبله ولو قضاءً.
“Shalat ba'diyyah belum masuk waktunya melainkan dengan mengerjakan shalat fardhu karenanya tidak boleh mengerjakannya sebelumnya walaupun qodho"
[Busyrol Kariim Halaman 315]

وَسُئِلَ) - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - سُنَّةُ الظُّهْرِ الْبَعْدِيَّةُ هَلْ يَجُوزُ تَقْدِيمُهَا عَلَى الظُّهْرِ بَعْدَ الْوَقْتِ أَوْ لَا؟
(فَأَجَابَ) بِقَوْلِهِ فِيهَا وَجْهَانِ وَجْهٌ يَحْتَمِلُ تَرْجِيحَ الْجَوَازِ؛ لِأَنَّ التَّبَعِيَّةَ إنَّمَا كَانَتْ فِي الْوَقْتِ وَقَدْ زَالَتْ بِزَوَالِهِ وَوَجْهٌ يَحْتَمِلُ تَرْجِيحَ الْمَنْعِ إجْرَاءً لِمَا بَعْدَ الْوَقْتِ مَجْرَى مَا فِيهِ وَهُوَ الْأَقْرَبُ.
[Al Fatawa Al Fiqhiyyah Al Kubro I/185]

Wallahu A'lamu Bis Showaab


Dijawab oleh (Ismidar Abdurrahman As-Sanusi)

Link Diskusi:

Komentari

Lebih baru Lebih lama