1148. HUKUM MEMBACA AL QUR'AN DALAM KEADAAN BERDIRI ATAU BERBARING





Pertanyaan:
Assalamu'alaikum
Maaf saya mau bertanya, bagaimana hukumnya ibu hamil membaca Al Quran dengan posisi berbaring?
Terimakasih
Wassalamualaikum
[Pristian Aprilia]

Jawaban:
Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Membaca Al Qur'an selain dalam shalat ada adab-adabnya diantaranya; menghadap qiblat, duduk dengan khusyu', diam dan tenang serta menundukan kepalanya. Duduk dengan memperbagus adabnya serta rendah diri layakya duduk dihadapan gurunya. Inilah duduk yang sempurna yang mencakup adab, namun demikian kalau membaca Al Qur'an dengan berdiri, tiduran, atau diranjang Boleh tapi bukan yang utama.

فصل] يستحب للقارئ في غير الصلاة أن يستقل القبلة
فقد جاء في الحديث خير المجالس ما استقبل به القبلة ويجلس متخشعا بسكينة ووقار مطرقا رأسه ويكون جلوسه وحده في تحسين أدبه وخضوعه كجلوسه بين يدي معلمه فهذا هو الأكمل ولو قرأ قائما أو مضطجعا أو في فراشه أو على غير ذلك من الأحوال جاز وله أجر ولكن دون الأول قال الله عز وجل (إن في خلق السماوات والأرض واختلاف الليل والنهار لآيات لأولي الألباب الذين يذكرون الله قياما وقعودا وعلى جنوبهم ويتفكرون في خلق السماوات والأرض) وثبت في الصحيح عن عائشة رضي الله عنها قالت كان رسول الله صلى الله عليه وسلم: يتكئ في حجري وأنا حائض ويقرأ القرآن رواه البخاري ومسلم وفي رواية يقرأ القرآن ورأسه في حجري وعن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه قال إني أقرأ القرآن في صلاتي وأقرأ على فراشي وعن عائشة رضي الله عنها قالت إني لا أقرأ حزبي وأنا مضطجعة على السرير
[PASAL] Disunahkan bagi orang yang membaca al Qur'an selain dalam shalat menghadap kiblat, karena sesungguhnya telah datang pada hadits "Sebaik-baik majelis ialah Majelis menghadap kiblat", duduk dengan khusyu', diam dan tenang serta menundukan kepalanya duduk dengan memperbagus adabnya serta rendah diri layakya duduk dihadapan gurunya. Duduk seperti ini adalah duduk yang paling sempurna, namun bila ia membaca dengan berdiri, tidur miring atau membaca di tempat tidurnya atau dalam posisi yang lain, maka diperbolehkan dan ia tetap mendapatkan pahala,tetapi yang demikian itu bukanlah hal yang utama.
Jika membaca Al Qur'an dalam keadaan berdiri, atau tiduran miring, atau pada ranjangnya atau selain itu diperbolehkan dan dia tetap mendapatkan pahala, namun bukan yang utama. Allah berfirman: "Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi dan silih berganti siang dan malam benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang berakal, orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi". Dalam hadits shahih dari Aisyah Radhiallahu Anha ia berkata: "Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bertelekan pada pangkuanku sedangkan aku sedang haid dan beliau membaca Al Qur'an", dalam satu riwayat: "Beliau membaca Al Qur'an sedangkan kepalanya di pangkuanku". Dari Abu Musa Al 'Asy'ariy Radhiallahu Anhu ia berkata: "Aku membaca Al Qur'an pada shalatku dan aku membacanya diatas ranjangku". Dari Aisyah Radhiallahu Anha ia berkata: "Aku tidak membaca hidzibku sedangkan aku sedang tiduran miring di atas kasurku".
[At Tibyaan Fi Adaab Hamlah Al Qur'an Halaman 80]

الثَّانِيَةَ عَشْرَةَ) يُسْتَحَبُّ أَنْ يُنَظِّفَ فَمَه قَبْلَ الشُّرُوعِ فِي الْقِرَاءَةِ بِسِوَاكٍ وَنَحْوِهِ وَيَسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةَ وَيَجْلِسَ مُتَخَشِّعًا بِسَكِينَةٍ وَوَقَارٍ وَلَوْ قَرَأَ قَائِمًا أَوْ مُضْطَجِعًا أَوْ مَاشِيًا أَوْ عَلَى فِرَاشِهِ جَازَ وَدَلَائِلُهُ فِي الْكِتَاب وَالسُّنَّةِ مَشْهُورَةٌ
Kedua Belas: Disunahkan membersihkan Mulut dengan siwak dan sejenisnya sebelum membaca Al Qur'an, menghadap kiblat, duduk dengan khusyu', diam dan tenang. Jika membaca Al Qur'an dalam keadaan berdiri, atau tiduran miring, atau sambil berjalan, atau pada ranjangnya diperbolehkan, dalilnya dalam Al Kitab dan sunah yang masyhur.
[Al Majmuu' Syarh al Muhadzdzab II/164]

لاَ بَأْسَ بِقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ فِي كُل حَالٍ: قَائِمًا أَوْ جَالِسًا، مُتَرَبِّعًا أَوْ غَيْرَ مُتَرَبِّعٍ، أَوْ مُضْطَجِعًا أَوْ رَاكِبًا أَوْ مَاشِيًا، لِحَدِيثِ عَائِشَةَ قَالَتْ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَّكِئُ فِي حِجْرِي وَأَنَا حَائِضٌ ثُمَّ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ (2) وَعَنْهَا قَالَتْ: إِنِّي لأََقْرَأُ الْقُرْآنَ وَأَنَا مُضْطَجِعَةٌ عَلَى سَرِيرِي.
____________
(2) حديث عائشة: " كان النبي صلى الله عليه وسلم يتكئ في حجري وأنا حائض ثم يقرأ القرآن " أخرجه البخاري (الفتح 1 / 401 - ط السلفية)
Tidak mengapa membaca Al Qur'an pada setiap keadaan; Berdiri, duduk, bersila atau tidak bersila, atau tiduran miring, atau sambil berkendara, atau sambil berjalan berdasarkan hadits Aisyah Ia berkata: "Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam bertelekan pada pangkuanku sedangkan aku sedang haid dan beliau membaca Al Qur'an" (HR. Bukhari), dia juga berkata: ""Aku tidak membaca Al Qur'an sedangkan aku sedang tiduran miring di atas kasurku".
[Al Mausu'ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyyah XI/162]

Walllahu A'lamu Bis Showaab

(Dijawab oleh: Ismidar Abdurrahman As-Sanusi)

Link diskusi:

Komentari

Lebih baru Lebih lama