Foto: ROMAN ROFARIF
Pertanyaan:
>> Isfah57
Assalamualaikum izin lempar pertanyaan.Beranjak dari ayat 183 tentang perintah puasa, dalam lafadz "shiam".
apakah sama maknanya dengan "shaum" yang biasa diucapkan dalam niat berpuasa ?
Kalau sama, bagaimana penjelasan 'ilmu bahasa'nya.
Kalau beda, berarti setiap orang yang berniat puasa tidak sama dengan perintah tuhannya.🙏🙏
Jawaban:
>> Ismidar Abdurrahman As Sanusi
Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakaatuh
Kebanyakan para Ulama dari ahli bahasa dan lainnya tidak membedakan antara صوم dan صيام karena keduanya satu makna sebagaimana ungkapan Syeikh Ibnu Manzhur dalam karyanya:
الصَّوْمُ: تَرْكُ الطعامِ والشَّرابِ والنِّكاحِ والكلامِ، صامَ يَصُوم صَوْماً وصِياماً واصْطامَ
[Lisanul Arab XII/350]
Jadi kedua istilah itu satu maksud yakni puasa yang merupakan istilah menahan diri dari makan, minum dan berbicara itu makna secara bahasa. Lalu terkait pernyataan "Kalau sama, bagaimana penjelasan 'ilmu bahasa'nya."
Salah seorang Ulama Madzhab kami Syafi'i Yaitu Syeikh Al Bujairami menjelaskan tentang kedua istilah tersebut:
وَأَتَى بِهِ الْمُصَنِّفُ بِالْيَاءِ وَالشَّارِحُ ذَكَرَهُ بِالْوَاوِ إشَارَةً إلَى أَنَّ الْفِعْلَ وَهُوَ " صَامَ " لَهُ مَصْدَرَانِ: بِالْيَاءِ وَالْوَاوِ، وَمَعْنَاهُمَا وَاحِدٌ لُغَةً وَشَرْعًا، وَالْأَوَّلُ مَصْدَرٌ سَمَاعِيٌّ وَالثَّانِي قِيَاسِيٌّ؛
“Pengarang menjelaskan lafadz tersebut dengan menggunakan Huruf Yaa' ' الصِّيَامِ ' sedangkan pensyarah menuturkannya dengan Huruf Waw ' الصَّوْمُ ' sebagai Isyarat bahwa Fe'el yaitu ' صَامَ ' ada dua Masdar yaitu dengan Huruf Yaa' dan Waw maknanya satu menurut istilah bahasa dan Syara'. Adapun yang pertama ' الصِّيَامِ ' adalah Masdar Simaa'i sedangkan yang kedua ' الصَّوْمُ ' adalah Masdar Qiyaasi”
[Hasyiyah Al Bujairami Ala Al Khatib II/371]
Jadi secara Bahasa Arab kedua istilah tersebut merujuk satu Fe'el yang sama yaitu merupakan bentukan dari Fe'el Madhi yang Naqish dan perbedaan keduanya hanyalah bentuk Mashdarnya. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dua Masdar tersebut dibahas di pembahasan Nahwu dan tanyakan pada Ahlinya.
Adapun pernyataan "Kalau beda, berarti setiap orang yang berniat puasa tidak sama dengan perintah tuhannya"?
Saya Jawab: Terkadang penyebutan Puasa juga menggunakan Istilah الصَّوْمُ sebagaimana dilansir pada hadits Nabi:
بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، وَإِقَامِ الصَّلَاةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَالْحَجِّ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ» " مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ. رواه البخاري ومسلم ، أحمد ، أبو داود ، الترمذي أيضاً.
Artinya: Islam dirikan atas lima Pondasi Yaitu: Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan bahwasanya Muhamad adalah hamba dan rasul-nya, Mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan berpuasa Ramadhan". HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Daud, dll. Dan termasuk Hadits Al Arba'in An Nawawiyyah.
[Mirqah Al Mafaatih Syarh Al Misykah Al Mashaabih I/67-69]
Nabi Mengistilahkan puasa Ramadhan dengan صوم mungkinkah Puasa Ramadhan yang Nabi maksud bukan seperti puasa yang Allah perintahkan? Padahal Hadits juga merupakan Sumber hukum dan tidak mungkin Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam menentang Hadits sedangkan kesahihan hadits diatas diakui oleh Ulama disamping ia diriwayatkan termasuk di Shahih Bukhari dan Shahih Muslim dan tidak ada Ulama yang menentangnya.
*TERAKHIR*
Ada Ulama yang membedakan kedua istilah tersebut Yaitu Imam Abu Hilal Al 'Askariy, Ungkapannya:
الفرق بين الصيام والصوم: قد يفرق بينهما بأن الصيام هو الكف عن المفطرات مع النية، ويرشد إليه قوله تعالى: ﴿كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ﴾ [البقرة: 183].
والصوم: هو الكف عن المفطرات والكلام، كما كان في الشرائع السابقة، وإليه يشير قوله تعالى مخاطبًا مريم عليها السلام: ﴿فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَدًا فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا﴾ [مريم: 26]]
“Perbedaan antara 'shaum' dan 'siyam':
1. Shaum: adalah menahan diri dari makan, minum, dan berbicara, seperti yang berlaku dalam syariat sebelumnya.
Contohnya adalah firman Allah Ta'ala yang ditujukan kepada Maryam, "Maka jika kamu melihat seorang manusia, katakanlah, 'Sesungguhnya aku telah bernazar untuk melakukan shaum, maka aku tidak akan berbicara dengan manusia'." (QS. Maryam: 26)
2. Siyam: adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa dengan niat,
sebagaimana firman Allah Ta'ala, "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)”
[Mu'jam Al Furuq Al Lughawiyyah Halaman 325]
Wallahu A'lamu Bis Shawaab
>> Cah
1-Tidak Ada Konflik Hukum: Dalam konteks pelaksanaan ibadah, lafadz "Shiyam" (yang digunakan oleh Allah dalam perintah) dan lafadz "Shaum" (yang sering digunakan dalam lafadz niat di Indonesia: {نَوَيْتُ صَوْمَ...}) memiliki makna istilah syar'i yang sama, yaitu Puasa Ramadan yang diwajibkan.
2-Validitas Niat: Penggunaan lafadz "shaum" dalam niat adalah sah dan sesuai dengan perintah Allah.
-Perbedaan kedua kata hanyalah pada tingkat nuansa bahasa Arab;
-Secara substansi dan hukum fiqh, niat tersebut merujuk pada ibadah puasa wajib yang sama.
3-Inti Ibadah: Setiap orang yang berniat puasa, baik menggunakan shaum atau shiyam, tujuannya adalah menunaikan perintah الإِمْسَاكُ الْمَخْصُوصُ (menahan diri yang dikhususkan) yang diwajibkan oleh Allah
صحيح فقه السنة وأدلته وتوضيح مذاهب الأئمة ٢/٨٧
تعريف الصيام (١):
الصيام والصوم لغةً: الإمساك والكف عن الشيء، ويستعمل في كل إمساك، قال تعالى إخبارًا عن مريم ﵍: ﴿إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَنِ صَوْمًا﴾ (٢). أي صمتًا وإمساكًا وكفًّا عن الكلام.
وفي الشرع: الإمساك عن المفطرات من طلوع الفجر إلى غروب الشمس مع نية التعبد لله تعالى.
من فضائل الصيام وفوائده
الفقه الميسر ٣/١١ — عبد الله الطيار الصيام في الاصطلاح: يجوز أن يقال الصيام والصوم كما هو مذكور في الكتب الفقهية المختلفة، وهو إمساك المسلم بنية التعبد لله عن أشياء مخصوصة من طلوع الفجر إلى غروب الشمس (٣).
قال أبو عمر بن عبد البر: «أما الصيام في الشريعة فمعناه الإمساك عن الأكل والشرب ووطء النساء نهارًا إذا كان تارك ذلك يريد به وجه الله وينويه، هذا معنى الصيام في الشريعة عند جميع علماء الأمة» (٤).
المطلع على دقائق زاد المستقنع «فقه القضاء والشهادات» ٣/٤٣٠ — عبد الكريم اللاحم (ت ١٤٣٨)
٤ - الصوم، فإنَّه في اللغة الإمساك، وفي الشرع: الإمساك عن المفطرات من طلوع الفجر إلى غروب الشمس بنية تقربا لله تعالى.
Link Diskusi:
