1506. BANGKAI SEMUT MENGENAI PAKAIAN NAJISKAH?


Pertanyaan:
Assalamu akaikum yai mau tanya apakah bangkai semut itu najis ketika nempel di baju?trimakasih
[Embun Kinara Asyafa]

Jawaban:
Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Semut termasuk hewan² yang tidak mempunyai darah yang mengalir seperti Kutu dan semisalnya. Para Ulama Syafi'iyah membagi najis yang dima'fu pada empat macam. Ketika dinyatakan dima'fu maka meskipun berhukum Najis tapi tidak dianggap Najis karena hukumnya dimaafkan. 

 *NAJIS-NAJIS YANG DIMA'FU (DIMAAFKAN):* 


واعلم أن النجاسة على أربعة أقسام قسم لا يعفى عنه في الثوب والماء وهو معروف
وقسم يعفى عنه فيهما وهو ما لا يدركه الطرف المعتدل وقسم يعفى عنه في الثوب دون
الماء وهو قليل الدم لسهولة صون الماء عنه ولأن كثرة غسل الثوب تبليه ومن هذا القسم
أثر الاستنجاء فيعفى عنه في البدن والثوب حتى لو سال منه عرق وأصاب الثوب من
المحل المحاذي للفرج عفى عنه دون الماء وقسم يعفى عنه في الماء دون الثوب وهو الميتة
التي لا دم لها سائل كالقمل حتى لو حملها في الصلاة بطلت ومن هذا القسم منفذ
الطير فإنه إذا كان عليه نجاسة ووقع في الماء لم ينجسه عكس منفذ الآدمي ولو حمله في
الصلاة لم تصح
Ketahuilah sesungguhnya najis dibagi menjadi 4 (empat) bagian, yaitu;
1) Najis yang tidak dima’fu pada pakaian dan air. Najis ini sudah maklum (seperti tahi, air kencing, telek, dan lain-lain).

2) Najis yang dima’fu pada pakaian dan air. Najis ini adalah najis yang tidak terlihat oleh mata biasa.

3) Najis yang hanya dima’fu pada pakaian, bukan air, yaitu najis berupa darah sedikit. Alasan mengapa darah sedikit tidak dima’fu pada air adalah karena mudahnya menjauhkan air darinya. Sedangkan alasan darah sedikit dima’fu pada pakaian adalah karena umumnya darah mengenai pakaian, dan apabila baju sering dibasuh karenanya maka baju akan mudah usang.

Termasuk dari najis ini adalah bekas istinjak. Dengan demikian, ia dima’fu pada badan dan juga pakaian, bahkan apabila dari tempat bekas istinjak mengalirkan keringat, kemudian mengalir melewati tempat yang sejajar dengan farji, kemudian mengenai pakaian maka tetap dima’fu pada pakaian dan badan, bukan pada air.

4) Najis yang dima’fu pada air, bukan pakaian. Najis ini adalah bangkai binatang yang tidak mengalirkan darah, seperti kutu.

Karena tidak dima’fu pada pakaian, maka apabila musholli (orang yang shalat) melakukan sholat dengan membawa bangkai binatang tersebut maka sholatnya batal. Termasuk dari najis yang dima’fu pada air, bukan pakaian adalah lubang saluran kotoran burung, karena ketika pada lubang tersebut terdapat najis, kemudian burung terjatuh ke dalam air sedikit, maka air tidak menjadi najis. Berbeda dengan lubang saluran kotoran manusia yang terdapat najisnya, maka apabila terjatuh pada air sedikit maka air menjadi najis.
[Kaasyifah as Sajaa Fii Syarh Safiinah an Najaa Halaman 51, Cet. Al Haromain]


أقسام النجاسات المعفو عنها أربعة:
١ - ما يعفى عنه في الثوب و الماء و هو ما لا يدرك الطرف 
٢ - ما يعفى عنه في الثوب دون الماء كقليل الدم
٣ - ما يعفى عنه في الماء دون الثوب : الميتة التي لا دم لها سائل كذباب و نمل
٤ - ما لا يعفى عنه مطلقا : بقية المجاسات.
NAJIS-NAJIS YANG DIMA'FU ADA 4:
1. Dima'fu pada pakaian dan air yaitu najis yang tidak terlihat mata.
2. Dima'fu pada pakaian tidak dima'fu pada air Yaitu sedikit darah
3. Dima'fu pada air tidak dima'fu pada pakaian Yaitu Bangkai hewan yang tidak mempunyai darah yang mengalir lalat dan kutu.
4. Tidak dima'fu secara mutlak yaitu Najis-najis yang lain.
[At Taqriidaah As Sadiidah Fii Masaail Al Mufiidah Halaman 130, Cet. Daar al Mirats an Nabawi - Riyaadh]

Berdasarkan beberapa Ibarot diatas maka Bangkai semut yang mengenai pakaian termasuk Najis yang tidak dima'fu, karenanya bila membawanya ketika shalat batal shalatnya.

Wallahu A'lamu Bis Showaab

(Dijawab oleh: Ismidar Abdurrahman As-Sanusi)

Link Diskusi:

Baca juga artikel terkait:

Komentari

Lebih baru Lebih lama