1612. MASALAH BASMALAH PADA SURAT AT TAUBAH DAN FATIHAH

Sumber gambar: NU online


Pertanyaan:
Assalmualaikum maaf ustadz izin bertanya..saat membaca surah at taubah itu kan haram setau saya...yang awam..
Pertanyaanya
A.Apakah itu di awal kli kita membaca surahnya atau seterusnya sampai khotam.surah tersebut?
B.kan madzhab maliki berpendapat bahwa bismillah bukan daripda ayat fatihah pertanyaannya!apakah ada penganut madzhab syafi'i yg berpendapat bismillah bukan dari sebagian ayat fatihah...dan tlong sebutkan asbabul nuzul fatihah..?
Sekian jika ada kata yg salah dari pertanyaan mohon di.benarkan dan di luruskan🙏🏻
[Irfan Kurniawan]

Jawaban:
Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

A. Tidak ada perselisihan pendapat dikalangan Para Imam Ahli Al Qur'an bahwa tidak adanya Basmalah pada surat Al Baraah (At Taubah), baik seorang pembaca Al Qur'an memulai membacanya dari permulaan surat At Taubah atau dia membacanya setelah surat Al Anfal. Umpamanya, sampai akhir surat Al Anfal dia langsung Membaca Surat At Taubah.

Adapun Terkait hukum membaca basmalah pada surat Al Baraah (At Taubah) terjadi perselisihan pendapat dikalangan Ulama Syafi'iyah; Menurut Imam Romli makruh membaca pada permulaan surat At Taubah, Sunah dipertengahannya. Berpijak pada pendapat Imam Romli ini, maka dihukumi sunah Membaca Basmalah ketika membaca surat At Taubah dipertengaha atau tidak dari awal surat dan Makruh membaca basmalah diawalnya. Sedangkan Menurut Ulama lain seperti Syeikh Ibn Hajar Al Haitami, Ibn Abdil Haq dan Syeikh Al Khothiib Membaca Basmalah pada surat At Taubah haram pada permulaan surat dan Makruh pada pertengahan surat.

وقوله: غير براءة أما هي فليست البسملة آية منها.
وتكره أولها.
وتسن أثناءها، عند م ر.
وعند حجر تحرم أولها وتكره أثناءها.
أي لأن المقام لا يناسب الرحمة لأنها نزلت بالسيف.
“(Keterangan Pengarang: "Selain surat Al Baraah", sedangkan pada surat Al Baraah basmalah bukanlah termasuk bagian ayatnya. Dimakruhkan di permulaan surat dan sunah di pertengahan surat menurut Imam Romli. Sedangkan menurut Syekh Ibn Hajar haram di permulaan surat dan Makruh di pertengahan surat. Artinya karena tempatnya bukan tempat kasih sayang karena ia diturunkan disebabkan genjatan senjata (peperangan)”
[I'aanah at Thoolibiin I/163]

والأصح: أنها آية من كل سورة إلا (براءة)؛ لأنها نزلت بالسيف، فتحرم أولها، وتكره أثناءها، وقال (م ر): (تكره أولها، وتسن أثناءها، وتندب أثناء غيرها اتفاقاً).
“Pendapat yang Ashoh (paling shahih) bahwa basmalah merupakan ayat setiap surat selain surat Al Baraah karena diturunkan karena genjatan senjata (peperangan). Oleh karenanya haram dibacanya pada permulaan surat dan Makruh di pertengahan surat. Sedangkan menurut Imam Romli Makruh di permulaan surat dan sunah di pertengahan surat. Adapun pertengahan surat selainnya maka sunah Membaca Basmalah dengan kesepakatan Ulama”
[Busyrol Kariim Halaman 203]

لَا خِلَافَ بَيْنَ أَئِمَّةِ الْقُرْآنِ فِي تَرْكِ التَّسْمِيَةِ أَوَّلَ بَرَاءَةٍ سَوَاءٌ ابْتَدَأَ بِهَا الْقَارِئُ أَوْ قَرَأَهَا بَعْدَ الْأَنْفَالِ.
“Tidak ada perselisihan pendapat dikalangan para Imam Al Qur'an tentang meninggalkan penyebutan Basmalah pada awal surat Al Baraah, baik si Qoriy membacanya dimulai dengannya atau membacanya sesudah surat Al Anfal”
[Hasyiyah Al Bujairomi Ala Al Khothiib II/23]

قَوْلُهُ: (وَالْبَسْمَلَةُ مِنْهَا) وَمِنْ كُلِّ سُورَةٍ إلَّا سُورَةَ بَرَاءَةٍ لِنُزُولِهَا فِي وَقْتِ الْحَرْبِ وَالسَّيْفِ وَالْبَسْمَلَةُ لِلْأَمَانِ فَتُكْرَهُ فِي أَوَّلِهَا، وَتُنْدَبُ فِي أَثْنَائِهَا عِنْدَ شَيْخِنَا الرَّمْلِيِّ.
وَقَالَ ابْنُ حَجَرٍ وَالْخَطِيبُ وَابْنُ عَبْدِ الْحَقِّ: تَحْرُمُ فِي أَوَّلِهَا وَتُكْرَهُ فِي أَثْنَائِهَا، وَتُنْدَبُ فِي أَثْنَاءِ غَيْرِهَا اتِّفَاقًا. 
[Hasyiyah Al Qulyubi I/159 & Hawasyi as Syarwani Ala at Tuhfah II/36]

B. Tidak ada perselisihan pendapat dikalangan Ulama Syafi'iyah bahwa basmalah termasuk bagian ayat yang sempurna dari surat Al Fatihah. Imam Nawawi dan Syekh Al 'Umroni mengungkapkan لا خلاف Berarti memang tidak ada perselisihan pendapat dikalangan Ulama Syafi'iyah. Sedangkan kalau ada pendapat yang berbeda maka - Wallahu A'lam -. Sedangkan Pada Surat At Taubah tidak termasuk bagian ayatnya menurut Ijma' Ulama. Adapun selain surat Al Fatihah dan At Taubah terjadi khilaf; Pendapat yang paling shahih, Masyhur, Paling benar dan Dijadikan Madzhab bahwa basmalah termasuk bagian ayat yang sempurna selain surat Al Fatihah dan At Taubah.

أَمَّا حُكْمُ الْمَسْأَلَةِ فَمَذْهَبُنَا أَنَّ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ آيَةٌ كَامِلَةٌ مِنْ أَوَّلِ الْفَاتِحَةِ بِلَا خِلَافٍ وَلَيْسَتْ فِي أَوَّلِ بَرَاءَةَ بِإِجْمَاعِ الْمُسْلِمِينَ وَأَمَّا بَاقِي السُّوَرِ غَيْرِ الْفَاتِحَةِ وَبَرَاءَةَ فَفِي الْبَسْمَلَةِ فِي أَوَّلِ كُلِّ سُورَةٍ مِنْهَا ثلاثة أقوال حكاها الخراسانيون اصحهما وَأَشْهَرُهَا وَهُوَ الصَّوَابُ أَوْ الْأَصْوَبُ أَنَّهَا آيَةٌ كَامِلَةٌ
(وَالثَّانِي)
أَنَّهَا بَعْضُ آيَةٍ (وَالثَّالِثُ) أَنَّهَا لَيْسَتْ بِقُرْآنٍ فِي أَوَائِلِ السُّوَرِ غَيْرَ الْفَاتِحَةِ وَالْمَذْهَبُ أَنَّهَا قُرْآنٌ فِي أَوَائِلِ السُّوَرِ غَيْرَ بَرَاءَةَ
[Al Majmuu' Syarh al Muhadzdzab III/333]

[فرع قراءة البسملة]
ويجب أن يبتدئها بـ: {بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ} [الفاتحة: 1] وهي آية منها، بلا خلاف على المذهب.
وهل هي آية من أول كل سورة غير براءة؟
الظاهر من المذهب: أنها آية من أول كل سورة غير براءة؛ لأن الصحابة - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ - أثبتوها في أول كل سورة غير براءة، ولم يثبتوا بين الدفتين غير القرآن.
ومن أصحابنا من يحكي فيها قولا آخر للشافعي، وبعضهم يحكيه وجهًا لبعض أصحابنا: أنها ليست بآية من أول كل سورة
[Al Bayaan Fii Madzhab Al Imaam as Syafi'i II/182]

Wallahu A'lamu Bis Showaab

(Dijawab oleh: Ismidar Abdurrahman As-Sanusi)

Link Diskusi:

@ Baca artikel terkait:

Komentari

Lebih baru Lebih lama